comANDREAvatar border
TS
comANDRE
Siswa Lebih Suka Unas Komputer
Mendikbud Sidak Tryout, Tahun Depan Janji Diperluas


CEK LANGSUNG: Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan salah seorang siswa di SMAN 1 Depok, Jabar, Kamis (2/4). (Miftahulhayat/Jawa Pos)

DEPOK –Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan Kamis (2/4) meninjau pelaksanaan uji coba (tryout) ujian nasional (unas) berbasis komputer (computer based test/CBT) di SMAN 1 Depok. Pada umumnya, siswa peserta ujian mengaku suka dengan ujian model baru itu. Anies berjanji tahun depan memperluas pelaksanaan unas CBT tersebut.

Salah seorang siswa peserta tryout Ahmad Rodli menyatakan, uji coba unas dengan media komputer sudah dijajal dua kali di sekolahnya. ”Pelaksanaannya lebih cepat. Kami tidak perlu esek-esek melingkari lembar jawaban ujian. Cukup klik saja,” katanya. Dia mengaku tidak kesulitan karena sehari-hari ada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Titan Oktalia, peserta tryout lainnya, mengatakan, soal matematika yang diujikan kemarin tidak terlalu sulit. Dia mengungkapkan sudah mempelajari butir-butir soal mulai kelas X. Menurut Titan, dengan mengerjakan langsung di depan komputer, konsentrasi siswa tidak akan terganggu isu sontekan. ”Karena soal ujiannya beda,” ucap dia.

Di sekolah di pusat Kota Depok itu, total ada 279 siswa yang mengikuti Unas 2015. Pihak sekolah sudah menyiapkan 100 komputer inti dan 20 komputer cadangan. Setiap ruang ujian dilengkapi satu unit suplai daya bebas gangguan (uninterruptible power supply/UPS). Alat tersebut digunakan untuk berjaga-jaga ketika listrik PLN padam, tetapi server komputer tetap menyala.

Sebelum mengerjakan soal ujian, setiap siswa harus login. Data yang diperlukan untuk login adalah username, password,dan kode token. Ketika tiga data itu cocok, langsung keluar nama, nomor peserta ujian, dan identitas lainnya.

Siswa kemudian menuju halaman utama, yakni soal ujian. Ketika mulai mengerjakan, soal ujian yang muncul di layar hanya satu sehingga tampilan layar monitor tidak tampak penuh. Di bagian samping terdapat menu yang menampilkan nomor soal pertama hingga terakhir. Dengan menu tersebut, siswa bisa mengerjakan soal ujian secara lompat-lompat.

Setelah setiap siswa selesai mengerjakan semua soal ujian, jawaban langsung di-upload. Uploading dari siswa itu tidak langsung ke server Kemendikbud, tetapi ditampung di server masing-masing pengawas ruangan. Setelah itu, oleh pengawas ruangan, data jawaban siswa tersebut baru dikirim ke server Kemendikbud. Koneksi komputer antara siswa dan pengawas menggunakan kabel, bukan wireless (wifi). Alasannya adalah mencegah peretasan.

Dalam inspeksi mendadak (sidak) tersebut, Mendikbud Anies sekaligus menampung aspirasi siswa. Dia mengatakan, sejumlah siswa memang bisa mengerjakan soal ujian lebih cepat. ”Bahkan, rata-rata bisa lebih cepat 30 menit ketimbang mengerjakan ujian berbasis kertas,” ujar Anies.

Terkait desakan supaya unas CBT digelar di banyak titik, Anies tidak mau gegabah. Dia menyatakan sengaja hanya menerapkan CBT di 585 unit sekolah dulu. Setelah unas selesai, Kemendikbud akan mempelajari semua kekurangan yang terjadi. ”Kami tidak mau seperti Kurikulum 2013. Diterapkan secara menyeluruh, tetapi belum siap, akhirnya muncul persoalan,” tutur dia.

Anies menjanjikan, jika evaluasi unas CBT tahun ini berjalan baik dan Kemendikbud bisa mengatasi gangguan yang berpotensi terjadi, jumlah sekolah pelaksana tahun depan diperbanyak. ”Saya tidak mau tergesa-gesa,” tandasnya.

Mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta itu menuturkan, sekolah tidak boleh mengadakan tender atau proyek pengadaan komputer hanya gara-gara ingin ikut unas CBT. Pengadaan unit komputer harus tetap dilakukan untuk proses pembelajaran atau laboratorium. Ke depan, sekolah yang tidak memiliki komputer bisa menebeng melaksanakan unas CBT ke sekolah lain.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam menjelaskan, di antara total 585 unit sekolah yang sudah disetujui menjalankan unas CBT, belum semuanya bisa menggelar tryout. Alasannya, masih ada sedikit pembenahan perangkat. ”Yang benar-benar sudah fixed (siap, Red) sekitar 550 sekolah,” ujarnya.

Dalam pelaksanaan uji coba kemarin, Nizam menerangkan, soal ujian sudah resmi berasal dari Kemendikbud. Beberapa siswa yang duduk sederet terlihat mengerjakan soal yang sama persis. ”Ini kan masih tryout. Kalau sudah ujian sungguhan nanti, variasi soalnya banyak,” jelas guru besar UGM Jogjakarta itu. Dalam waktu dekat, soal ujian yang sesungguhnya dikirim ke sekolah-sekolah pelaksana unas CBT.

sumber
=======

mantab betul ! emoticon-Recommended Seller
0
2.9K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan