- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Gerhana Bulan 5 April 2015


TS
libramen
Gerhana Bulan 5 April 2015

Menurut data Astronomis bahwa besok bertepatan dengan 14 jumadil akhir 1436H Mulai pukul 17.15WIB di indonesia akan terjadi Gerhana Bulan Total (GBT), hampir semua wilayah di indonesia dapat melihat fenomena alam tersebut jika Cuaca Cerah.
Gerhana Bulan Total ini akan mencapai puncaknya pada pukul 19.01 WIB dan selesai pada pukul 20.44 WIB
Sehubungan dengan ini Kementrian Agama menghimbau agar umat islam dapat melakukan shalat Gerhana Bulan secara berjamaah sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW (Sunah Muakadah) dan di anjurkan untuk takbir terlebih dahulu.
Cara Mengerjakan Shalat Gerhana Bulan :
Yang Pertama: Shalat 2 raka’at sebagaimana shalat biasanya, boleh kita melaksanakannya sendiri-sendiri, atau mungkin lebih utama jika kita melaksanakannya secara berjama’ah
Yang Kedua : Shalat 2 raka’at dengan 4 kali rukuk, dan juga 4 kali sujud, yaitu pada raka’at pertama (sesudah rukuk dan i’tidal) kita membaca surat Al-Fatihah lagi, selanjutnya kita terus melakukan rukuk sekali lagi dan i’tidal, kemudian kita terus sujud selnjutnya sebagaimana biasa.
Dan pada raka’at kedua juga kita lakukan seperti halnya pada raka’at yang pertama. Jadi dengan demikian shalat Gerhana tersebut seluruhnya berjumlah 4 rukuk, 4 fatihah dan 4 sujud.
Apabila shalat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari tersebut dilaksanakan seperti shalat biasanya yakni 2 raka’at dengan 2 rukuk, maka hal itu tidak menjadi halangan juga (cukup sah pula).
Berikut bacaan Niat Shalat Gerhana Bulan :
Gerhana Bulan
أُصَليْ سُنةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
{” Ushallii Sunnatal Khusuufil-Qomari Rak’ataini Lillahi Ta’alaa “}
Artinya : {” Saya niat (melaksanakan) shalat sunnah Gerhana Bulan dua rakaat karena Allah ta’ala “}
Sebaiknya didalam melaksanakan Shalat Gerhadan Bulan, Bacaan fatihah dan juga bacaan surat dalam shalat tersebut dinyaringkan (dikeraskan), sedangkan dalam melaksanakan shalat Gerhana Matahari bacaan tersebut tidak dinyaringkan (tidak dikeraskan). Dan dalam membaca surat disetiap raka’atnya disunahkan pula membaca surat-surat yang panjang.
Hadits Tentang Keutamaan Shalat Gerhana :
Dari Abu Bakrah radhiallahu anhu dia berkata:
كُنا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ فَانْكَسَفَتْ الشمْسُ فَقَامَ النبِي صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ يَجُر رِدَاءَهُ حَتى دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلْنَا فَصَلى بِنَا رَكْعَتَيْنِ حَتى انْجَلَتْ الشمْسُ فَقَالَ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ إِن الشمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَصَلوا وَادْعُوا حَتى يُكْشَفَ مَا بِكُمْ
“Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu terjadi gerhana matahari. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dan berjalan cepat sambil menyeret selendangnya hingga masuk ke dalam masjid, maka kamipun ikut masuk ke dalam masjid. Beliau lalu mengimami kami shalat dua rakaat hingga matahari kembali nampak bersinar. Setelah itu beliau bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan berdoalah hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 1040)








Kementrian Agama Islam
Diubah oleh libramen 03-04-2015 15:42
0
2.8K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan