- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Penjelasan UI Soal Kejuaran Olimpiade yang Buat Akseyna Kecewa


TS
kyeesoer
Ini Penjelasan UI Soal Kejuaran Olimpiade yang Buat Akseyna Kecewa
Spoiler for Akseyna:

Akseyna Ahad Dori
Quote:
Jakarta-Penyebab meninggalnya mahasiswa Fakultas MIPA Jurusan Biologi Universitas Indonesia (UI) Aksyena Ahad Dori (18) di Danau Balairung UI, masih belum jelas, apakah bunuh diri atau dibuhuh. Namun Akseyna pernah menumpahkan curahan hati (curhat) ke ibunya pada awal Januari 2015 lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul mengatakan curhatan itu tentang olimpiade, di mana pada bulan Januari 2015 korban pernah cerita ke ibunya merasa kecewa, karena juara regional olimpiade biologi namun tidak diikutkan ke tingkat nasional.
Pihak UI sendiri menjelaskan memang benar Akseyna pernah ikut olimpiade Biologi dan menjadi juara di tingkat regional.
"Itu olimpiade sains nasional tahun 2014 kemarin. Dia memang menang di tahapan provinsi," ucap Humas UI, Reffely Dwi Astuti, Kamis (2/4/2015).
Reffely menjelaskan dalam olimpiade itu ada tahapan-tahapan seleksi. Pertama tahap provinsi, Jd memang ada beberapa tahap regional, provinsi dan final nasional.
"Juara-juara tingkat provinsi itu akan dipilih satu orang perwakilan yang nilainya paling tinggi. Tahun 2014 itu, UI masuk Provinsi DKI, sebagai perwakilan tingkat provinsi yang nilainya paling tinggi itu perwakilan dari UNJ," jelas Reffely.
"Juara perbidangnya banyak, ada biologi, fisika, kimia, matematik. Ada 4 bidang. Almarhum memang juara bidang biologi. Namun di antara ke empat bidang itu yang paling tinggi nilainya adalah yang perwakilan UNJ yang bidang fisika. Jadi yang dikirim ke tingkat nasional cuma satu yaitu perwakilan UNJ," tambahnya.
Menurutnya pemilihan tersebut sudah sesuai dengan prosedur kompetisi. "Jadi yang namanya kompetisi itu sudah ada prosedurnya," katanya.
Soal apakah curhatan korban berkaitan dengan kasus ini, pihak kampus menyerahkan semua penyelidikan kepada polisi.
"Kami masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian secara tuntas," ucap Reffely.
Polisi masih terus menyelidiki kasus ini. Dari pemeriksaan sementara polisi menemukan pesan yang ditinggalkan Akseyna sebelum meninggal. Pesan itu ditulis di secarik kertas yang ditempel di dinding di kamar kosnya bertuliskan "will not return for please dont search for existence my apologres for everyting eternally".
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Martinus Sitompul mengatakan curhatan itu tentang olimpiade, di mana pada bulan Januari 2015 korban pernah cerita ke ibunya merasa kecewa, karena juara regional olimpiade biologi namun tidak diikutkan ke tingkat nasional.
Pihak UI sendiri menjelaskan memang benar Akseyna pernah ikut olimpiade Biologi dan menjadi juara di tingkat regional.
"Itu olimpiade sains nasional tahun 2014 kemarin. Dia memang menang di tahapan provinsi," ucap Humas UI, Reffely Dwi Astuti, Kamis (2/4/2015).
Reffely menjelaskan dalam olimpiade itu ada tahapan-tahapan seleksi. Pertama tahap provinsi, Jd memang ada beberapa tahap regional, provinsi dan final nasional.
"Juara-juara tingkat provinsi itu akan dipilih satu orang perwakilan yang nilainya paling tinggi. Tahun 2014 itu, UI masuk Provinsi DKI, sebagai perwakilan tingkat provinsi yang nilainya paling tinggi itu perwakilan dari UNJ," jelas Reffely.
"Juara perbidangnya banyak, ada biologi, fisika, kimia, matematik. Ada 4 bidang. Almarhum memang juara bidang biologi. Namun di antara ke empat bidang itu yang paling tinggi nilainya adalah yang perwakilan UNJ yang bidang fisika. Jadi yang dikirim ke tingkat nasional cuma satu yaitu perwakilan UNJ," tambahnya.
Menurutnya pemilihan tersebut sudah sesuai dengan prosedur kompetisi. "Jadi yang namanya kompetisi itu sudah ada prosedurnya," katanya.
Soal apakah curhatan korban berkaitan dengan kasus ini, pihak kampus menyerahkan semua penyelidikan kepada polisi.
"Kami masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian secara tuntas," ucap Reffely.
Polisi masih terus menyelidiki kasus ini. Dari pemeriksaan sementara polisi menemukan pesan yang ditinggalkan Akseyna sebelum meninggal. Pesan itu ditulis di secarik kertas yang ditempel di dinding di kamar kosnya bertuliskan "will not return for please dont search for existence my apologres for everyting eternally".
Sumber: detikNews
0
6.7K
Kutip
30
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan