

TS
r3zam4n
[Trit Ngawur] USS Peleliu Decommisioned & Korps Marinir
Quote:
US Navy to Decommission USS Peleliu
EMBIN | Jan 21, 2015
The US Navy is set to decommission its last general-purpose Tarawa-class amphibious assault ship USS Peleliu (LHA 5), at Naval Base San Diego, US, on 31 March.
The vessel has served for nearly 35 years, including multiple deployments to the US 7th and 5th Fleet, humanitarian efforts and peacekeeping missions. During its operational period, USS Peleliu participated in Operation Enduring Freedom (Afghanistan) and Operation Iraqi Freedom. To date, it has conducted 17 deployments, 178,051 flight operations, served 57,983 personnel and steamed approximately 1,011,946nm since its inception on 3 May 1980. The 820ft-long Tarawa-class vessel has a maximum cruising speed of 24k and can fire a coordinated air and sea attack from one platform.
Upon being decommissioned, USS Peleliu will be replaced by the America-class USS America (LHA 6) amphibious assault ship and then hauled to Pearl Harbor in Hawaii, US, to join the Navy's reserve vessel fleet. It will maintain an inactive reserve status and be tied up alongside USS Tarawa (LHA 1).USS America is capable of executing sustained periods in transit and operations, including embarking, transporting, controlling, inserting, sustaining and extracting elements of a marine air-ground task force. It can also support forces through helicopters and tiltrotors held by F-35Bs.
http://www.military.com/daily-news/2...s-peleliu.html
Quote:
Evaluasi Latihan di Poso, KSAL: Marinir Perlu Tambahan Alutsista
Kamis, 02/04/2015 11:49 WIB
Jakarta - Korps Marinir turut serta dalam latihan gabungan TNI di Poso, Sulawesi Tengah. Dianggap kekuatan prajurit Marinir sudah baik, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi menilai pasukan baret ungu tersebut justru memerlukan tambahan alutsista.
Dalam latihan yang digelar di Poso, marinir ikut tergabung dalam Pasukan Pendaratan (Pasrat) Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI. Marinir bertugas pada aspek penyerangan dari kapal dan juga dari darat.
"Dalam PPRC memang kekuataannya kecil, kita butuh kecepatannya saja. Tidak banyak kapal, hanya 3 kapal KRI. 1 jenis LPD, korvet 2," ujar Ade usai acara pengangkatannya sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir di Markas Marinir, Cilandak, Jaksel, Kamis (2/4/2015).
Pada kegiatan PPRC itu, kata Ade, Marinir melakukan operasi penembakan dari laut dengan meriam yang ada di kapal. Marinir juga melakukan tembakan arteleri medan (armed) dengan roket RM 70-grad.
"Tapi meriam yang ada di situ 76 mm kecil, diharapkan kita punya yang kalibernya minimal 120 mm seperti yang dimiliki KRI (kelas) Fatahillah. Aspek pendaratan Pasrat (pasukan pendaratan) juga dilaksanakan dengan baik," kata Ade.
"Bantuan tembakan armed (arteleri medan) Marinir yang dari roket juga bagus. Kemarin kita melaksanakan tembakan 120 butir peluru dan berlangsung baik dan lancar," sambungnya.
KSAL pun mengevaluasi setiap kesatuannya usai latihan di Poso dilakukan. Ia pun berencana ingin menambah beberapa alutsista bagi Marinir, terutama amunisi roket yang kebanyakan habis untuk latihan.
"Penambahan tank BMT-3F dan roket, amunisinya kita tambah. Karena keseringan dipakai demo itu, nantinya kita harus punya cadangan amunisi. Kalau sewaktu-waktu membutuhkan,"tutup mantan Kasum TNI itu.
http://news.detik.com/read/2015/04/0...ahan-alutsista
Kamis, 02/04/2015 11:49 WIB
Jakarta - Korps Marinir turut serta dalam latihan gabungan TNI di Poso, Sulawesi Tengah. Dianggap kekuatan prajurit Marinir sudah baik, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi menilai pasukan baret ungu tersebut justru memerlukan tambahan alutsista.
Dalam latihan yang digelar di Poso, marinir ikut tergabung dalam Pasukan Pendaratan (Pasrat) Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI. Marinir bertugas pada aspek penyerangan dari kapal dan juga dari darat.
"Dalam PPRC memang kekuataannya kecil, kita butuh kecepatannya saja. Tidak banyak kapal, hanya 3 kapal KRI. 1 jenis LPD, korvet 2," ujar Ade usai acara pengangkatannya sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir di Markas Marinir, Cilandak, Jaksel, Kamis (2/4/2015).
Pada kegiatan PPRC itu, kata Ade, Marinir melakukan operasi penembakan dari laut dengan meriam yang ada di kapal. Marinir juga melakukan tembakan arteleri medan (armed) dengan roket RM 70-grad.
"Tapi meriam yang ada di situ 76 mm kecil, diharapkan kita punya yang kalibernya minimal 120 mm seperti yang dimiliki KRI (kelas) Fatahillah. Aspek pendaratan Pasrat (pasukan pendaratan) juga dilaksanakan dengan baik," kata Ade.
"Bantuan tembakan armed (arteleri medan) Marinir yang dari roket juga bagus. Kemarin kita melaksanakan tembakan 120 butir peluru dan berlangsung baik dan lancar," sambungnya.
KSAL pun mengevaluasi setiap kesatuannya usai latihan di Poso dilakukan. Ia pun berencana ingin menambah beberapa alutsista bagi Marinir, terutama amunisi roket yang kebanyakan habis untuk latihan.
"Penambahan tank BMT-3F dan roket, amunisinya kita tambah. Karena keseringan dipakai demo itu, nantinya kita harus punya cadangan amunisi. Kalau sewaktu-waktu membutuhkan,"tutup mantan Kasum TNI itu.
http://news.detik.com/read/2015/04/0...ahan-alutsista
cuma menghubung2kan saja kok

Diubah oleh r3zam4n 02-04-2015 14:05
0
4.7K
Kutip
20
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan