Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

krupuk.alotAvatar border
TS
krupuk.alot
Ini yang Dilakukan Ahok Jika Digulingkan DPRD DKI
Jakarta - Senyuman tersungging di bibir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat mendengar rencana anggota DPRD DKI Jakarta menggulirkan hak menyatakan pendapat yang berpotensi bagi pemakzulannya. Ahok kali ini sangat tenang menanggapi 'gerakan' itu, nyaris tanpa emosi seperti terangkum dalam 4 kisah ini:

Hak menyatakan pendapat awalnya mengemuka saat Tim Angket DPRD DKI meminta pendapat dari ahli hukum tata negara Margarito Kamis. Tim angket menanyakan kemungkinan hak angket dinaikkan menjadi hak menyatakan pendapat.

Margarito kemudian menanggapi. Ia mendorong DPRD DKI untuk melanjutkan ke hak menyatakan pendapat apabila menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh Ahok. "Kalau angket menemukan ada pelanggaran hukum lalu cukup di situ, untuk apa ada angket?" ujar dosen FH Universitas Khairun Ternate ini.

DPRD DKI Jakarta lalu mengkaji opesi hak menyatakan pendapat. Hak menyatakan pendapat perlu didukung oleh 53 anggota dari 106 anggota DPRD DKI bila ingin terwujud. Angka 53 itu muncul bila dihitung berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR DPR DPD dan DPRD (UU MD3).

Anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra, M Syarif, memastikan syarat minimal untuk menggulirkan hak menyatakan pendapat sudah terpenuhi, yakni didukung lebih dari dari 20 legislator dari dua fraksi atau lebih. Sementara syarat agar sah di paripurna, minimal ada 53 orang dari 106 anggota DPRD DKI sekarang. Syarat ini pun diklaim Syarif sudah terlampaui.

Namun, kata dia, anggota DPRD masih berbeda sikap soal hasil akhir dari hak menyatakan pendapat ini. Ada yang mendukung pemakzulan Ahok, sebagian lagi lebih memilih mengeluarkan teguran keras kepada Ahok saja.

Menanggapi rencana DPRD DKI Jakarta, Ahok tidak ambil pusing. Ia santai menanggapi aksi anggota dewan tersebut dan bahkan sesekali melontarkan canda.

1. Santai Saja!
Ahok lagi-lagi santai menanggapi wacana kalangan DPRD DKI Jakarta untuk menggulirkan hak bertanya yang bisa berujung pada pemakzulannya. Ia berpendapat pemakzulan dirinya baru bisa diproses tahun 2016.

"Santai sajalah," kata Ahok sesaat sebelum bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2015).

Ahok mengakui memang memungkinkan dirinya untuk dimakzulkan. Terlebih jajaran DPRD DKI Jakarta menilai dia melanggar undang-undang tentang APBD.

"Nggak ada yang nggak mungkin kalau dunia korup," ujar Ahok.

2. Pilkada 2017, Ya Ikut Lagi
Ahok berpendapat pemakzulan dirinya baru dapat terealisasi tahun 2016.

"Santai sajalah. Kalau mesti pemakzulan juga, prosesnya masih 2016, lalu 2017 sudah pilkada lagi, ya ikut lagi. Jadi nggak masalah," tambah Ahok sebelum bertemu Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (1/4/2015).

Dalam rapat tim angket yang menghadirkan ahli hukum tata negara Margarito Kamis, Rabu (25/3/2015) lampau, muncul wacana hak menyatakan pendapat itu. ‎

Hak menyatakan pendapat tentang pemakzulan Ahok ini akan dicapai lewat musyawarah mufakat di DPRD. Bila ada satu saja yang tak setuju, maka voting bakal digelar.

Hal yang sama juga disampaikan Ahok saat menghadiri Musrembang. Ia sempat menyentil aksi DPRD. Pria yang mengenakan baju batik lengan panjang berwarna cokelat itu kembali menyindir Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik dengan bola pemakzulan dirinya melalui angket.

"Ya nggak apa-apa kan saya sudah bilang angket lama pecat saya baru bisa di 2016 kan," tutup Ahok. Taufik yang mendengar itu pun hanya tersenyum.

3. Ibarat Anjing Galak Dibunuh Pencuri
Ahok santai saja soal upaya penggulingan dirinya.

"Terserah. Dia mau turunin saya bikin saya nggak jadi gubernur. Itu mungkin satu-satunya cara supaya si anjing ini nggak bisa (usir) pencuri," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2015).

"Kamu kalau mau rampok rumah orang terus ada anjing penjaga galak gimana caranya? Bunuh tuh anjing atau anjing dibuang bosnya," sambungnya.

Saat proses mediasi dalam pertemuan bersama Kementerian Dalam Negeri, memang ada anggota DPRD yang meneriaki Ahok dengan ucapan 'anjing'. Menanggapi itu, Ahok hanya nyeletuk santai.

Namun kini, Ahok mengakui dirinya sebagai ibarat seekor anjing dan memiliki falsafah sendiri soal anjing. Ia pun menganggap dirinya sebagai 'anjing penjaga' Jakarta yang bertugas menjaga aset-aset Jakarta dari orang yang tak bertanggung jawab.

"Memang Ahok anjingnya orang Jakarta kok. Ahok ini memang anjing untuk jaga agar aset orang Jakarta tidak dicuri oleh maling," ujarnya lantang di Balai Kota, Rabu (25/3) lalu.

4. Lamar Jadi Kabulog
Ahok justru menanggapi soal pemakzulan itu dengan candaan. Pria asal Belitung ini akan melamar menjadi pejabat lain yang memiliki peran lebih banyak untuk mensejahterakan rakyat.

"Kan gue udah ngelamar jadi Kabulog. Nanti lo beli beras murah," kata Ahok seraya tawa di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).

Saat ditanya, kira-kira siapa sosok yang dapat menggantikannya menjadi Gubernur DKI, Ahok tak menjawab. Lagi-lagi Ahok tak menanggapinya dengan serius.

"Yang penting makan nasi," cetusnya.

sumber

wow kalo di lengserin dan doi maju lagi 2017 gimana nasib cagub pilihan kitak2 nih bang ozi sang cahaya jakarta emoticon-Frown

emoticon-Tai
0
6.9K
93
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan