- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Serba-serbi Kaligrafi (Khat) Arab Yang Mungkin Belom Agan Tau


TS
bewoks91
Serba-serbi Kaligrafi (Khat) Arab Yang Mungkin Belom Agan Tau
Serba-serbi Kaligrafi (Khat) Arab Yang Mungkin Belom Agan Tau

Spoiler for Jangan Ada Repost Diantara Kita:

Quote:

Kaligrafi (Khat) adalah Bentuk, alur dan model huruf dari sebuah tulisan arab yang dikarang oleh para Khatat dari jaman dahulu yang kebanyakan dari timur tengah. Bertujuan untuk mempermudah. memperindah dalam menulis dan membaca huruf arab. Dalam bahasa Yunan Khat yakni "keindahan" + γραφος "menulis", sedangkan dalam bahasa Jepang Nihongo adalah seni menulis dengan indah dengan pena sebagai hiasan.
Namun perlu diingat khat ini adalah sekedar seni dari model huruf arab jadi bukan bagian dari agama. Oleh karena itu dalam menulis atau melukis kaligrafi arab tidak wajib harus menggunakan khat yang dikarang atau di buat oleh seniman seniman terdahulu. Yang terpenting dalam menulis dan melukis kaligrafi arab ini adalah tidak merubah makna dari kaidah huruf dan bahasa arab. Jadi kita juga boleh berkreasi dengan huruf-huruf arab tersebut asal jangan sampai merubah makna dan artinya.
Jadi, kalo agan ingin membuat atau menulis indah kaligrafi arab dengan mengambil cuplikan dari Al-Qur’an dan Hadist, sebaiknya agan perlu memahami arti dari kalimat yang akan agan tulis dalam kaligrafi arab tersebut sehingga tidak menghilangkan atau menambah huruf yang akan merubah makna dari ayat tersebut. Dengan memahami arti dan makna dari ayat-ayat yang agan tulis, selain itu juga akan menghasilkan karya yang indah. Semoga kita semua dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai peningkatan amal dan ibadah kita.
Ada beberapa macam kaligrafi arab yang cukup terkenal, khususnya dikalangan anak pondok pesantren, karna mayoritas mereka dari 1 Mts sudah mengenal pelajaran ini. diantara kaligrafi yang terkenal yaitu ;
Spoiler for 1. Khat Naskhi:
1. Khat Naskhi
Khat Nasakh (Naskhi) adalah salah satu jenis Khat yang paling mudah dibaca. Jenis inilah yang paling sering kita dapati ketika melihat atau membaca tulisan ayat pada mushaf Al Qur’ân dan sering digunakan untuk menyalin teks-teks ilmiah. Karena jenis ini relatif sangat mudah dibaca dan ditulis, maka tulisan ini paling banyak digunakan oleh para muslim dan orang Arab di belahan dunia.
Para ahli sejarah berpendapat, bahwa Ibnu Muqlah (272-328 H)adalah peletak dasar Khat Naskhi dalam bentuknya yang sempurna di zaman Bani Abbas. Di zaman kekuasaan Atabek Ali (545 H), usaha memperindah khat Naskhi mencapai puncaknya sehingga terkenallah gaya yang disebut Naskhi Atabeki yang banyak digunakan untuk menyalin mushaf al-Qurân di abad pertengahan Islam, dan menggeser posisi Khat Kufi kuno yang banyak digunakan sebelumnya.
Khat ini disebut Naskhi karena para Khatthath (kaligrafer) menulis mushaf al-Qurân dan berbagai buku dengan menggunakan gayanya. Sekarang huruf-huruf Naskhi menyebar di aneka penerbitan untuk mencetak buku, koran, dan majalah bahkan meluas menjadi huruf-huruf komputer. Jenis khat ini pula menjadi gaya yang pertama kali wajib dipelajari oleh para pemula yang mempelajari seni kaligrafi arab.

Khat Nasakh (Naskhi) adalah salah satu jenis Khat yang paling mudah dibaca. Jenis inilah yang paling sering kita dapati ketika melihat atau membaca tulisan ayat pada mushaf Al Qur’ân dan sering digunakan untuk menyalin teks-teks ilmiah. Karena jenis ini relatif sangat mudah dibaca dan ditulis, maka tulisan ini paling banyak digunakan oleh para muslim dan orang Arab di belahan dunia.
Para ahli sejarah berpendapat, bahwa Ibnu Muqlah (272-328 H)adalah peletak dasar Khat Naskhi dalam bentuknya yang sempurna di zaman Bani Abbas. Di zaman kekuasaan Atabek Ali (545 H), usaha memperindah khat Naskhi mencapai puncaknya sehingga terkenallah gaya yang disebut Naskhi Atabeki yang banyak digunakan untuk menyalin mushaf al-Qurân di abad pertengahan Islam, dan menggeser posisi Khat Kufi kuno yang banyak digunakan sebelumnya.
Khat ini disebut Naskhi karena para Khatthath (kaligrafer) menulis mushaf al-Qurân dan berbagai buku dengan menggunakan gayanya. Sekarang huruf-huruf Naskhi menyebar di aneka penerbitan untuk mencetak buku, koran, dan majalah bahkan meluas menjadi huruf-huruf komputer. Jenis khat ini pula menjadi gaya yang pertama kali wajib dipelajari oleh para pemula yang mempelajari seni kaligrafi arab.


Spoiler for 2. Khat Diwani:
2. Khat Diwani
Diwani adalah salah satu gaya khat yang diciptakan oleh masyaraat Turki Usmani. Adalah Ibrahim Munif pencetus dasar-dasar kaedah dan ukuran huruf-hurufnya
Tulisan ini mulai populer setelah penaklukan kota Konstantinopel oleh Sultan Muhammad al-Fatih tahun 875 H. Penamaan Diwani karena dinisbahkan kepada kantor-kantor pemerintah di mana tulisan tersebut digunakan oleh paar dewan-dewan pemerintahan, dari situlah khat ini menyebar ke seluruh kalangan masyarakat.
Karakter Diwani dikenal dengan putarannya sehingga tidak satu pun huruf yang tak mempunyai lengkungan. Goresannya yang lentur dan lembut memudahkan Diwani beradaptasi dengan tulisan apapun. Hal ini pula yang memudahkan para kaligrafer menulis dengan script ala Diwani.

Diwani adalah salah satu gaya khat yang diciptakan oleh masyaraat Turki Usmani. Adalah Ibrahim Munif pencetus dasar-dasar kaedah dan ukuran huruf-hurufnya
Tulisan ini mulai populer setelah penaklukan kota Konstantinopel oleh Sultan Muhammad al-Fatih tahun 875 H. Penamaan Diwani karena dinisbahkan kepada kantor-kantor pemerintah di mana tulisan tersebut digunakan oleh paar dewan-dewan pemerintahan, dari situlah khat ini menyebar ke seluruh kalangan masyarakat.
Karakter Diwani dikenal dengan putarannya sehingga tidak satu pun huruf yang tak mempunyai lengkungan. Goresannya yang lentur dan lembut memudahkan Diwani beradaptasi dengan tulisan apapun. Hal ini pula yang memudahkan para kaligrafer menulis dengan script ala Diwani.


Spoiler for 3. Khat Tsuluts:
3. Khat Tsuluts
Khat Tsuluts (Tsulutsi) termasuk jenis khat yang populer, meskipun jarang digunakan untuk tulisan Al Qur’an , karena bentuknya yang indah dan dekoratif Tsuluts tetap memegang peran penting dalam dunia kaligrafi arab sebagai tulisan hias. Ia banyak dipakai untuk penulisan judul, nama atau kepala surat.
Khat Tsuluts juga banyak digunakan untuk dekorasi dinding dan berbagai media karena kelenturannya. Ia dianggap paling sulit dibandingkan gaya-gaya lain, baik dari segi kaedah ataupun proses penyusunannya yang menuntut keharmonisan dan keseimbangan.

Khat Tsuluts (Tsulutsi) termasuk jenis khat yang populer, meskipun jarang digunakan untuk tulisan Al Qur’an , karena bentuknya yang indah dan dekoratif Tsuluts tetap memegang peran penting dalam dunia kaligrafi arab sebagai tulisan hias. Ia banyak dipakai untuk penulisan judul, nama atau kepala surat.
Khat Tsuluts juga banyak digunakan untuk dekorasi dinding dan berbagai media karena kelenturannya. Ia dianggap paling sulit dibandingkan gaya-gaya lain, baik dari segi kaedah ataupun proses penyusunannya yang menuntut keharmonisan dan keseimbangan.


Spoiler for 4. Khat Kufi:
4. Khat Kufi
Khat Kufi merupakan kaligrafi Arab tertua dan sumber seluruh kaligrafi Arab. Dinamakan Kufi karena berasal dari kota Kufah kemudian menyebar ke seluruh jazirah Arab. Masyarakat Arab berusaha mengolah dan mempercantik gaya Kufi dengan menyisipkan unsur-unsur ornamen sehingga lahirlah beragam corak Kufi yang baru. Cara menulisnya pun tidak lagi terbatas pada bambu tapi juga dengan pena, penggaris, segitiga, dan jangka. Khat Kufi pernah menjadi satu-satunya tulisan yang digunakan untuk menyalin mushaf al-Qur’an. Dengan Kufi pula ayat-ayat al-Qur’an dipateri di dinding-dinding masjid, istana, dan nisan-nisan kuburan.
Setelah itu Kufi berubah menjadi seni yang berdiri sendiri sebagai alat ekspresi para seniman kaligrafi. Meskipun cenderung kaku dengan banyaknya sudut-sudut yang menjadi karakternya, Kufi sangat lentur dan mudah diolah. Karena lebih tergantung kepada alat-alat bantu seperti penggaris, maka siapapun dapat menulis Kufi.

.
Ini script yang paling TS suka gan
, karna bisa pake pensil or pulpen, ditambah pake penggaris sebagai alat bantu, kaga kaya yang laen pake handam gan

ini alat yang biasa dipake para Kaligrafer Arab buat berkreasi gan, bukan peletokan kayu
Mirip koas cuma keras
Khat Kufi merupakan kaligrafi Arab tertua dan sumber seluruh kaligrafi Arab. Dinamakan Kufi karena berasal dari kota Kufah kemudian menyebar ke seluruh jazirah Arab. Masyarakat Arab berusaha mengolah dan mempercantik gaya Kufi dengan menyisipkan unsur-unsur ornamen sehingga lahirlah beragam corak Kufi yang baru. Cara menulisnya pun tidak lagi terbatas pada bambu tapi juga dengan pena, penggaris, segitiga, dan jangka. Khat Kufi pernah menjadi satu-satunya tulisan yang digunakan untuk menyalin mushaf al-Qur’an. Dengan Kufi pula ayat-ayat al-Qur’an dipateri di dinding-dinding masjid, istana, dan nisan-nisan kuburan.
Setelah itu Kufi berubah menjadi seni yang berdiri sendiri sebagai alat ekspresi para seniman kaligrafi. Meskipun cenderung kaku dengan banyaknya sudut-sudut yang menjadi karakternya, Kufi sangat lentur dan mudah diolah. Karena lebih tergantung kepada alat-alat bantu seperti penggaris, maka siapapun dapat menulis Kufi.


Ini script yang paling TS suka gan


Spoiler for Handam:



Spoiler for Penampakan Handam:

Spoiler for 5. Khat Riq'ah:
5. Khat Riq'ah
Riq’ah adalah salah satu gaya khat ciptaan masyarakat Turki Usmani. Muhammad Tahir Kurdi menyebutkan bahwa penggagas dan peletak dasar-dasar kaidah khat Riq’ah adalah Mumtaz Bek, seorang konsultan di zaman Sultan Abdul Majid Khan sekitar tahun 1280 M.
Tujuan awal diciptakannya tulisan ini adalah untuk mempersatukan seluruh kaligrafi bagi seluruh pegawai kerajaan, sehingga mereka hanya menulis dengan satu gaya khat dalam semua tata pergaulan resmi yang diterapkan untuk kantor-kantor pemerintahan. Penciptanya menamakannya Riq’ah yang artinya menurut kamus-kamus bahasa ialah potongan daun untuk menulis dan tidak ada hubungannya dengan khat Riq’ah kuno yang pernah digunakan di seluruh kantor administrasi surat menyurat Negara.
Spesifikasi khat Riq’ah terdapat pada huruf-hurufnya yang pendek dan bisa ditulis lebih cepat daripada Naskhi, karena kesederhanaannya dan tidak memiliki struktur yang rumit.

Riq’ah adalah salah satu gaya khat ciptaan masyarakat Turki Usmani. Muhammad Tahir Kurdi menyebutkan bahwa penggagas dan peletak dasar-dasar kaidah khat Riq’ah adalah Mumtaz Bek, seorang konsultan di zaman Sultan Abdul Majid Khan sekitar tahun 1280 M.
Tujuan awal diciptakannya tulisan ini adalah untuk mempersatukan seluruh kaligrafi bagi seluruh pegawai kerajaan, sehingga mereka hanya menulis dengan satu gaya khat dalam semua tata pergaulan resmi yang diterapkan untuk kantor-kantor pemerintahan. Penciptanya menamakannya Riq’ah yang artinya menurut kamus-kamus bahasa ialah potongan daun untuk menulis dan tidak ada hubungannya dengan khat Riq’ah kuno yang pernah digunakan di seluruh kantor administrasi surat menyurat Negara.
Spesifikasi khat Riq’ah terdapat pada huruf-hurufnya yang pendek dan bisa ditulis lebih cepat daripada Naskhi, karena kesederhanaannya dan tidak memiliki struktur yang rumit.


Spoiler for 6. Khat Farisi/Nasta'liq:
6. Khat Farisi/Nasta'liq
Sesuai namanya, khat Farisi memiliki asal usul dari negeri Persia. Lebih khusus, khat ini disebut dengan Ta'liq kemudian berubah menjadi Nastaliq karna adanya perpaduan antara Khat Naskhi dan ta'liq.
Negara Persia sebelum Islam, memiliki tulisan khas mereka sendiri yang disebut Khat Bahlawi. Setelah Islam masuk ke negeri mereka, orang orang Persia menulis dengan tulisan Arab, dan tulisan mereka sendiri mulai dilupakan. Meski demikian, tampaknya pengaruh tulisan asli mereka masih memberikan ciri khas bagi tulisan Arab mereka. Selanjutnya, seiring dengan perkembangan khat naskhi dan tsuluts, para seniman negeri negeri Persia (meliputi Iran, Afghanistan, India dan Pakistan) mulai memadukan keindahan naskhi dan tsuluts dipadu dengan gaya menulis nenek moyang mereka. Maka lahirlah sebuah gaya menulis yang disebut Ta'liq yang populer penggunaannya pada abad 11 - 13 H. Taliq memiliki arti menggantung, karena khat ini biasanya ditulis dengan model menggantung.
Pada tahapan berikutnya, khat Ta'liq disederhanakan bentuknya sehingga tidak timbul kesan ruwet dan sulit dibaca. Hal ini karena khat ta'liq mulai digunakan dalam penulisan karya karya ilmiyah yang menghendaki kemudahan dibaca.
Khat ini dikembangkan oleh MIR ALI AL-THIBRIZI pada pertengahan abad ke 9 H setelah ia bermimpi melihat burung burung dan sekawanan bebek terbang.

Khat Nastaliq atau Khat Farisi ini menjadi sebuah karya seni yang sangat indah dan original. Keindahannya akan tetap terjaga karena tidak semua orang dapat menguasai Khat ini. Sangat sulit menguasainya sehingga ia menjadi standar bagi seorang seniman untuk mendapat gelar "khattat".



Sesuai namanya, khat Farisi memiliki asal usul dari negeri Persia. Lebih khusus, khat ini disebut dengan Ta'liq kemudian berubah menjadi Nastaliq karna adanya perpaduan antara Khat Naskhi dan ta'liq.
Negara Persia sebelum Islam, memiliki tulisan khas mereka sendiri yang disebut Khat Bahlawi. Setelah Islam masuk ke negeri mereka, orang orang Persia menulis dengan tulisan Arab, dan tulisan mereka sendiri mulai dilupakan. Meski demikian, tampaknya pengaruh tulisan asli mereka masih memberikan ciri khas bagi tulisan Arab mereka. Selanjutnya, seiring dengan perkembangan khat naskhi dan tsuluts, para seniman negeri negeri Persia (meliputi Iran, Afghanistan, India dan Pakistan) mulai memadukan keindahan naskhi dan tsuluts dipadu dengan gaya menulis nenek moyang mereka. Maka lahirlah sebuah gaya menulis yang disebut Ta'liq yang populer penggunaannya pada abad 11 - 13 H. Taliq memiliki arti menggantung, karena khat ini biasanya ditulis dengan model menggantung.
Pada tahapan berikutnya, khat Ta'liq disederhanakan bentuknya sehingga tidak timbul kesan ruwet dan sulit dibaca. Hal ini karena khat ta'liq mulai digunakan dalam penulisan karya karya ilmiyah yang menghendaki kemudahan dibaca.
Khat ini dikembangkan oleh MIR ALI AL-THIBRIZI pada pertengahan abad ke 9 H setelah ia bermimpi melihat burung burung dan sekawanan bebek terbang.

Berikut kaidahnya ;










Khat Nastaliq atau Khat Farisi ini menjadi sebuah karya seni yang sangat indah dan original. Keindahannya akan tetap terjaga karena tidak semua orang dapat menguasai Khat ini. Sangat sulit menguasainya sehingga ia menjadi standar bagi seorang seniman untuk mendapat gelar "khattat".




Spoiler for Bonus:

Sekian thread dari newbie gan
, maaf kalo kurang rapih 



0
18.5K
Kutip
2
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan