Pelanggar lalu lintas, Tjong Huandra Limanau alias Liman, memberikan klarifikasi terkait insiden dugaan oknum polisi lalu lintas (polantas) Bripka Hardiyanto menyebutkan kata-kata rasis pada saat melakukan penilangan.

Ternyata kata-kata rasis itu bukan berasal dari mulut Hardiyanto, melainkan dari pengemudi kendaraan lainnya.

Usai memberikan keterangan dan klarifikasi kepada polisi, Liman menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bagaimana kronologi kejadiannya.

"Pada waktu itu kejadiannya di Latumenten, Grogol, pas putaran balik ke arah pintu tol. Kemudian, ada proses tilang. Ya, saya salah masuk jalur busway dan saya ditilang," ujar Liman, di Kantor Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (30/3).

Ia menyampaikan, kemudian dirinya menanyakan bagaimana prosedur penilangan menggunakan form biru. "Ada kesalahan dari pihak saya dan kesalahan dari petugas yang kurang memberikan penjelasan, sehingga terjadi insiden ini," ungkapnya.

Ia menyampaikan, memang ada kata-kata rasis yang terdengar. Namun, ternyata itu bukan keluar dari mulut Hardiyanto.

"Memang ada kata-kata C*** terlontar dari mobil sebelah kanan saya. Setelah saya konfirmasi, itu tidak ada kata-kata dari pak Hardiyanto. Ternyata bukan pak Hardiyanto yang bilang, kemungkinan pihak penonton yang katakan itu," bilangnya.

Menurutnya, permasalahan ini sudah diklarifikasi dan telah selesai secara kekeluargaan.

"Permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Saya minta maaf sebesar-besarnya ke pak Hardiyanto dan ke seluruh jajaran Polri," paparnya.

Selain meminta maaf kepada polisi, Liman juga memohon maaf kepada orangtuannya.

"Saya juga minta maaf kepada mama saya. Mama maafkan saya ma," tandas Liman sambil bersujud di hadapan ibunya dan menangis.






ngelesnya bisa saja, padahal dibawah jembatan itu cuma ada polisi yg dekat lokasi di fotonya dia
sampe sujud karena sudah bikin malu nama keluarga besarnya
rasain loh munapig, sebentar lagi bakal kena karma perbuatan lo sendiri dari masyarakat