- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tradisi Membakar Mayat Yang Mengerikan Di India


TS
alwaysgege
Tradisi Membakar Mayat Yang Mengerikan Di India
Tradisi Membakar Mayat Yang Mengerikan Di India
Tradisi membakar mayat identik dengan tradisi Ngaben yang ada di Bali. Tetapi selain di Bali, ternyata di India juga ada tradisi membakar mayat yang dilakukan oleh warga setempat.

Berbeda dengan Ngaben yang tampak indah , artistik dan gemerlap sehingga tidak menimbulkan kesan seram dan menjadi daya tarik wisata , untuk tradisi membakar mayat di India ini justru sebaliknya tampak sangat mengerikan.

Betapa tidak, mayat orang yang baru saja meninggal dan masih segar itu segera dilakukan serangkaian prosesi untuk membakarnya. Setelah mayat diberi kain dan bunga, mayat itu kemudian dibawa ke tumpukan kayu bakar di tepi sungai Gangga.

Tak berapa lama mayat lalu dibakar dengan disaksikan oleh banyak orang. Sungguh tak bisa terbayangkan bagaimana bau dan horornya suasana saat itu di sana saat api mulai merambat dan membakar mayat.
Abu jenazah dan lainnya sisa pembakaran itu lalu dibuang ke sungai Gangga. Dan mirisnya, tak jarang dalam satu hari ada belasan bahkan ratusan mayat yang dibakar secara bersamaan .

Tradisi membakar mayat ini biasa dilakukan di daerah Varanasi - Uttar Pradesh , sebuah kota di tepi sungai Gangga. Dalam kepercayaan masyarakat India, kota ini merupakan salah satu dari tujuh kota suci ( Sapta Puri ) dalam agama Hindu dan Jainisme.
Ghats Varashani adalah nama untuk tempat pembakaran mayat tersebut. Tempat ini sangat luas yang terbuat dari batu dan di buat di sepanjang sungai Gangga. Tempat ini sangat terkenal di India. Selain untuk membakar mayat, juga karena adanya mitos yang berkembang di masyarakat bahwa mereka akan mendapat keberuntung jika kaki mereka tersandung tulang belulang sisa pembakaran mayat .

Walau tampak miris dan mengerikan, tetapi tradisi membakar mayat ini sudah berlangsung sejak lama dan diyakini sebagai prosesi memberangkatkan arwah ke alam nirwana. Tradisi itu di satu sisi memang harus dihormati, tetapi di sisi lainnya saya tak bisa membayangkan bagaimana faktor sanitasi dan kesehatan pada lingkungan di sekitarnya.

Tradisi membakar mayat identik dengan tradisi Ngaben yang ada di Bali. Tetapi selain di Bali, ternyata di India juga ada tradisi membakar mayat yang dilakukan oleh warga setempat.

Berbeda dengan Ngaben yang tampak indah , artistik dan gemerlap sehingga tidak menimbulkan kesan seram dan menjadi daya tarik wisata , untuk tradisi membakar mayat di India ini justru sebaliknya tampak sangat mengerikan.


Betapa tidak, mayat orang yang baru saja meninggal dan masih segar itu segera dilakukan serangkaian prosesi untuk membakarnya. Setelah mayat diberi kain dan bunga, mayat itu kemudian dibawa ke tumpukan kayu bakar di tepi sungai Gangga.

Tak berapa lama mayat lalu dibakar dengan disaksikan oleh banyak orang. Sungguh tak bisa terbayangkan bagaimana bau dan horornya suasana saat itu di sana saat api mulai merambat dan membakar mayat.
Abu jenazah dan lainnya sisa pembakaran itu lalu dibuang ke sungai Gangga. Dan mirisnya, tak jarang dalam satu hari ada belasan bahkan ratusan mayat yang dibakar secara bersamaan .

Tradisi membakar mayat ini biasa dilakukan di daerah Varanasi - Uttar Pradesh , sebuah kota di tepi sungai Gangga. Dalam kepercayaan masyarakat India, kota ini merupakan salah satu dari tujuh kota suci ( Sapta Puri ) dalam agama Hindu dan Jainisme.
Ghats Varashani adalah nama untuk tempat pembakaran mayat tersebut. Tempat ini sangat luas yang terbuat dari batu dan di buat di sepanjang sungai Gangga. Tempat ini sangat terkenal di India. Selain untuk membakar mayat, juga karena adanya mitos yang berkembang di masyarakat bahwa mereka akan mendapat keberuntung jika kaki mereka tersandung tulang belulang sisa pembakaran mayat .

Walau tampak miris dan mengerikan, tetapi tradisi membakar mayat ini sudah berlangsung sejak lama dan diyakini sebagai prosesi memberangkatkan arwah ke alam nirwana. Tradisi itu di satu sisi memang harus dihormati, tetapi di sisi lainnya saya tak bisa membayangkan bagaimana faktor sanitasi dan kesehatan pada lingkungan di sekitarnya.







0
20.3K
18


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan