Honda Revo AT. Masih mengusung nama Revo dnegan harapan se sukses Revo 110, matik Honda kali ini nyleneh. bodi dan fungsi beebek betulan, mesin saja yang matik betulan. Alhasil Revo keluar dengan segenap keganjilan : rem depan dikendalikan tangan kanan, rem belakang dikendalikan kaki kanan. Lha tangan dan kaki kiri? nganggur abis! nggak tahu deh gimana rasanya naik Revo AT...
Setelah beberapa saat dilempar ke pasar, Revo AT ternyata ditanggapi dingin oleh konsumen. Konsumen masih setia dengan pilihan matik 100% atau bebek 100%. Dan Revo AT pun mendulang penjualan yang menyesakkan dada petinggi Astra Honda

Pemasaran produk Honda Kirana sangatlah kurang, iklannya saja yang ditayangkan di televisi hanya sebentar (dahulu dengan ikon Jaja Miharja dan bintang betawi lainnya) dengan konsep iklan yaitu Honda Kirana adalah motor keluarga yang dapat dipakai oleh siapa saja. Mungkin karena konsumen tidak begitu tertarik dengan Honda Kirana dan kala itu Honda Kirana hanya diproduksi dalam jumlah yang sedikit sehingga konsumen kesulitan untuk mencari Honda Kirana. Hal inilah yang mungkin menjadi alasan PT Astra Honda Motor untuk menghentikan pemasaran Honda Kirana. Apalagi dengan dilaunchingkannya Honda Karisma yang menjadi booming waktu itu maka Honda Kirana-pun seperti dilupakan dari pasar (hanya bertahan pada tahun 2002 sampai 2004)

Motor yang diluncurkan pada tahun 2008 ini memang dianggap kurang menjual di pasaran. Berdasarkan data penjualan Honda sepanjang tahun 2013 silam, motor ini hanya terjual kurang dari 10 unit saja. Perbedaan yang sangat mencolok jika dibandingkan dengan angka penjualan Honda BeAT atau Vario yang berhasil mencatatkan angka jutaan unit sepanjang tahun

Yamaha-pun bernasib serupa, lewat varian Yamaha Lexam-nya, di 2011 hanya terjual 6.769 unit, bahkan sepanjang 2012 ini salesnya mandeg alias tidak terjual lagi!!

Alih-alih memberikan pilihan fresh buat konsumen selain di kelas 125cc, Arashi justru kurang diterima masyarakat kita karena desainnya yang kurang lazim buat sebuah motor bebek. Walhasil, Suzuki Arashi hanya menjadi “hiasan” di jalanan saking jarangnya pemakai Suzuki Arashi. Hanya orang-orang tertentu saja yang make Arashi, seperti orang yang memang pengen tampil “My style” atau memang fanatikers suzuki. Padahal kalo dicermati, Spek Suzuki Arashi ternyata sedikit di atas Shogun 125 lhoh, bahkan Shogun SP sekalipun. Contohnya penggunaan karburator 19vm pada Arashi, sementara Shogun 18ss, serta bobot yang lebih ringan dari Shogun 125. Arashi juga mengaplikasikan odometer dan indikator BBM digital seperti Shogun 125. Suzuki mengklaim Arashi memiliki torsi dan tenaga besar di kecepatan tinggi serta konsumsi BBM rata-rata 55km/l. Bahkan beberapa testimoni komentator di sebuah blog, rata-rata puas dengan performa Suzuki Arashi.

Di masa penjualan Kawasaki zone dan Blitz lah pihak Kawasaki kecewa. Motor ini tidak begitu disukai,harga secondnya pun jeblok tidak sebagus Kaze. Dan Kawasaki Zone (harusnya ada embel-embel Kaze nya didepan) tidak layak menyandang nama Kaze,masyarakat sudah terlanjur mincintai Kaze lengkap dengan karakter dan stylenya,dan tidak mungkin disamakan dengan Zone (walau mesinnya sama)