- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Digulingkan, Mungkinkah?


TS
dj4cr0
Jokowi Digulingkan, Mungkinkah?
Quote:
Wacana penggulingan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) semakin kencang disuarakan beberapa kalangan. Mulai dari kalangan akademisi hingga aktivis mahasiswa beberapa waktu lalu menggelar aksi turun ke jalan dan meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera mengakhiri pemerintahannya. (Baca: Jika Syarat Ini Terpenuhi, Jokowi Bakal Jatuh)
Baik kalangan akademisi dan sebagian kecil aktivis mahasiswa menilai, Jokowi pantas digulingkan, lantaran hingga kini belum mampu menepati segala janji yang dahulu diucapkan dalam pemilu presiden (pilpres) 2014.
Lalu, apakah mungkin Presiden Jokowi digulingkan?
Menanggapi hal tersebut, pemikir politik Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai peluang untuk menjatuhkan rezim Jokowi-Kalla dinilai sangat kecil dan lemah.
"Saya nilai gerakan untuk menjatuhkan Jokowi itu lemah sekali," kata Karyono saat dihubungi merahptih.com, Senin (23/3). (Baca: Karyono Wibowo: Presiden harus Berikan Rapor ke Menteri)
Karyono yang juga bekas aktivis Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) menambahkan, gerakan tersebut dikatakan lemah lantaran gerakan penggulingan Presiden Jokowi lebih bersifat elitis.
Selain itu peta politik di Parlemen juga sudah mengalami perubahan. Jika dahulu posisi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang merupakan basis politik utama pendukung pemerintahan Jokowi-JK diparlemen dalam kondisi lemah, saat ini posisi tersebut sudah berubah.
Koalisi Merah Putih (KMP) yang merupakan rival utama KIH lambat laun semakin mencair. Hal tersebut dibuktikan saat pengajuan calon Kapolri, Komjen Pol Budi Gunawan. Kala itu, lanjut Karyono mayoritas fraksi di Parlemen menyatakan sepakat dengan calon kapolri yang diajukan Presiden Jokowi. (Baca: Boni Hargens: Kinerja Jokowi-JK Baru Seumur Jagung)
"Jadi petanya kan sudah berubah. KMP makin lemah, sebaliknya dukungan kepada pemerintah semakin kuat. Ini kan harus dicatat," sambung Karyono.
Masih kata Karyono, dukungan massa yang menginginkan agar Presiden Jokowi jatuh juga demikian lemah. Hal tersebut dapat terlihat dari kondisi riil yang tengah terjadi di masyarakat dewasa ini. Saat ini, lanjut Karyono publik sudah jengah dengan kondisi politik dan pertikaian yang terjadi di tingkat elite. Dalam keadaan seperti itulah, publik dinilai sudah tidak respon dengan gerakan penggulingan Jokowi yang dibangun oleh kalangan elite politik.
"Bagaimana mau menggulingkan Jokowi, kalau tidak ada dukungan massa?," tandas Karyono.
Sumber
Baik kalangan akademisi dan sebagian kecil aktivis mahasiswa menilai, Jokowi pantas digulingkan, lantaran hingga kini belum mampu menepati segala janji yang dahulu diucapkan dalam pemilu presiden (pilpres) 2014.
Lalu, apakah mungkin Presiden Jokowi digulingkan?
Menanggapi hal tersebut, pemikir politik Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai peluang untuk menjatuhkan rezim Jokowi-Kalla dinilai sangat kecil dan lemah.
"Saya nilai gerakan untuk menjatuhkan Jokowi itu lemah sekali," kata Karyono saat dihubungi merahptih.com, Senin (23/3). (Baca: Karyono Wibowo: Presiden harus Berikan Rapor ke Menteri)
Karyono yang juga bekas aktivis Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) menambahkan, gerakan tersebut dikatakan lemah lantaran gerakan penggulingan Presiden Jokowi lebih bersifat elitis.
Selain itu peta politik di Parlemen juga sudah mengalami perubahan. Jika dahulu posisi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang merupakan basis politik utama pendukung pemerintahan Jokowi-JK diparlemen dalam kondisi lemah, saat ini posisi tersebut sudah berubah.
Koalisi Merah Putih (KMP) yang merupakan rival utama KIH lambat laun semakin mencair. Hal tersebut dibuktikan saat pengajuan calon Kapolri, Komjen Pol Budi Gunawan. Kala itu, lanjut Karyono mayoritas fraksi di Parlemen menyatakan sepakat dengan calon kapolri yang diajukan Presiden Jokowi. (Baca: Boni Hargens: Kinerja Jokowi-JK Baru Seumur Jagung)
"Jadi petanya kan sudah berubah. KMP makin lemah, sebaliknya dukungan kepada pemerintah semakin kuat. Ini kan harus dicatat," sambung Karyono.
Masih kata Karyono, dukungan massa yang menginginkan agar Presiden Jokowi jatuh juga demikian lemah. Hal tersebut dapat terlihat dari kondisi riil yang tengah terjadi di masyarakat dewasa ini. Saat ini, lanjut Karyono publik sudah jengah dengan kondisi politik dan pertikaian yang terjadi di tingkat elite. Dalam keadaan seperti itulah, publik dinilai sudah tidak respon dengan gerakan penggulingan Jokowi yang dibangun oleh kalangan elite politik.
"Bagaimana mau menggulingkan Jokowi, kalau tidak ada dukungan massa?," tandas Karyono.
Sumber
0
9.9K
Kutip
161
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan