- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Kembali Didemo


TS
satriawan23
Jokowi Kembali Didemo
Quote:
Kali Ini Ratusan Perawat dan Dokter Demo Jokowi

Puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyerbu depan Kantor Balaikota Malang. (Foto: Hamzah/MT)
TIMESINDONESIA, MALANG – Ratusan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) bersama perawat se Malang Raya, Senin (30/3) sore, menggelar aksi demo mengkritisi pemerintahan Jokowi-JK di depan kantor DPRD Kota Malang.
Membentangkan banner besar bertuliskan aksi 30 Maret 2015, mereka juga menuliskan beberapa tuntutan yang ditujukan kepada pemerintahan saat ini.
Empat hal besar yang menjadi tuntutan mereka yakni keadilan kesejahteraan abdi negeri, turunkan seluruh harga bahan pokok (BBM, Gas, Listrik), perkuat KPK serta reformasi penegak hukum yang didalamnya Polisi, Jaksa dan Hakim.
Para demonstran kali ini juga memakai bandana kepala bertuliskan ‘Tegakkan Hukum’ yang merupakan kritikan pedas bagi lemahnya dunia hukum di masa pemerintahan Jokowi-JK.

Puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyerbu depan Kantor Balaikota Malang. (Foto: Hamzah/MT)
TIMESINDONESIA, MALANG – Ratusan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) bersama perawat se Malang Raya, Senin (30/3) sore, menggelar aksi demo mengkritisi pemerintahan Jokowi-JK di depan kantor DPRD Kota Malang.
Membentangkan banner besar bertuliskan aksi 30 Maret 2015, mereka juga menuliskan beberapa tuntutan yang ditujukan kepada pemerintahan saat ini.
Empat hal besar yang menjadi tuntutan mereka yakni keadilan kesejahteraan abdi negeri, turunkan seluruh harga bahan pokok (BBM, Gas, Listrik), perkuat KPK serta reformasi penegak hukum yang didalamnya Polisi, Jaksa dan Hakim.
Para demonstran kali ini juga memakai bandana kepala bertuliskan ‘Tegakkan Hukum’ yang merupakan kritikan pedas bagi lemahnya dunia hukum di masa pemerintahan Jokowi-JK.
Sumber: Times Indonesia
Quote:
Jokowi Harus Selesaikan Permasalahan Bangsa

Koordinator aksi, dr Atma Gunawan (Foto: Hamzah/MT)
TIMESINDONESIA, MALANG – Aksi gabungan dari Mahasiswa Fakultas Kedokteran UB, dokter dan perawat di Kota Malang, menuntut Presiden Jokowi agar segera membenahi berbagai persoalan dalam negeri.
Koordinator aksi, dr Atma Gunawan, mengatakan, dokter dan tenaga medis tersentuh hatinya lantaran melihat kondisi bangsa yang carut marut saat ini. Sebagai intelektual, ada beban moral yang harus dilakukan oleh para tenaga medis untuk ikut serta dalam membenahi bangsa.
Kisruhnya penegakan hukum, ketimpangan penghasilan aparatur negara dengan tenaga medis, naiknya harga BBM, dsb menjadi dasar mereka melakukan aksi.
“Kami tidak hanya bisa mengobati pasien, namun juga dapat berbuat sesuatu untuk bangsa ini,” tandasnya.
Menurutnya kompleksitas persoalan bangsa saat ini dikarenakan kurang becusnya pemerintah di segala lini, karena tidak adanya ketegasan pemimpin dalam menyelesaikan permasalahan.

Koordinator aksi, dr Atma Gunawan (Foto: Hamzah/MT)
TIMESINDONESIA, MALANG – Aksi gabungan dari Mahasiswa Fakultas Kedokteran UB, dokter dan perawat di Kota Malang, menuntut Presiden Jokowi agar segera membenahi berbagai persoalan dalam negeri.
Koordinator aksi, dr Atma Gunawan, mengatakan, dokter dan tenaga medis tersentuh hatinya lantaran melihat kondisi bangsa yang carut marut saat ini. Sebagai intelektual, ada beban moral yang harus dilakukan oleh para tenaga medis untuk ikut serta dalam membenahi bangsa.
Kisruhnya penegakan hukum, ketimpangan penghasilan aparatur negara dengan tenaga medis, naiknya harga BBM, dsb menjadi dasar mereka melakukan aksi.
“Kami tidak hanya bisa mengobati pasien, namun juga dapat berbuat sesuatu untuk bangsa ini,” tandasnya.
Menurutnya kompleksitas persoalan bangsa saat ini dikarenakan kurang becusnya pemerintah di segala lini, karena tidak adanya ketegasan pemimpin dalam menyelesaikan permasalahan.
Sumber: Times Indonesia
Quote:
Dokter dan Perawat Keluhkan Harga BBM

Demo dokter dan perawat (Foto: Hamzah/MT)
TIMESINDONESIA, MALANG – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali menuai reaksi dari masyarakat, ratusan Dokter dan Perawat serta mahasiswa yang menggelar aksi di depan Balaikota Malang, hari ini juga menyorot hal itu.
Dokter Wiwi Wijaya, kordinator aksi, mengatakan, kenaikan harga BBM terjadi lantaran pemerintah tidak serius dalam hal subsidi kepada rakyat. Padahal, rakyat membutuhkan kepastian akan harga BBM yang menjadi urat nadi harga kebutuhan lainnya.
“Rakyat hanya butuh kepastian, kalau harga BBM tidak stabil, maka rakyat tidak memiliki kepastian,” katanya beberapa menit lalu.
Naiknya harga bahan pokok, tiket kereta api dan rencana naiknya tarif dasar listrik juga, tak lepas dari tidak stabilnya harga BBM, sehingga harus menjadi koreksi terhadap pemerintahan Jokowi-JK.
“Kami turun aksi karena ada beban moral, harus ada yang dibenahi pada bangsa ini,” tandasnya.
Selain permasalahan kenaikan harga BBM, para dokter dan perawat ini juga mengkritisi ketimpangan gaji antara pejabat pemerintah dengan perawat. Gaji PNS yang teramat tinggi dengan beban kerja yang kurang, bila dibanding perawat dan dokter juga menjadi kritikan.
“Penegakan hukum yang compang camping, upaya pelemahan penegak hukum juga morat marit pada masa pemerintahan saat ini,” imbuhnya.
Karenanya mereka menuntut agar Presiden Jokowi segera berbuat sesuatu agar nasib rakyat tidak terombang-ambing. “Janji mengenai Nawa Cita harus segera direalisasikan jangan hanya sebatas janji,” pungkasnya.

Demo dokter dan perawat (Foto: Hamzah/MT)
TIMESINDONESIA, MALANG – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali menuai reaksi dari masyarakat, ratusan Dokter dan Perawat serta mahasiswa yang menggelar aksi di depan Balaikota Malang, hari ini juga menyorot hal itu.
Dokter Wiwi Wijaya, kordinator aksi, mengatakan, kenaikan harga BBM terjadi lantaran pemerintah tidak serius dalam hal subsidi kepada rakyat. Padahal, rakyat membutuhkan kepastian akan harga BBM yang menjadi urat nadi harga kebutuhan lainnya.
“Rakyat hanya butuh kepastian, kalau harga BBM tidak stabil, maka rakyat tidak memiliki kepastian,” katanya beberapa menit lalu.
Naiknya harga bahan pokok, tiket kereta api dan rencana naiknya tarif dasar listrik juga, tak lepas dari tidak stabilnya harga BBM, sehingga harus menjadi koreksi terhadap pemerintahan Jokowi-JK.
“Kami turun aksi karena ada beban moral, harus ada yang dibenahi pada bangsa ini,” tandasnya.
Selain permasalahan kenaikan harga BBM, para dokter dan perawat ini juga mengkritisi ketimpangan gaji antara pejabat pemerintah dengan perawat. Gaji PNS yang teramat tinggi dengan beban kerja yang kurang, bila dibanding perawat dan dokter juga menjadi kritikan.
“Penegakan hukum yang compang camping, upaya pelemahan penegak hukum juga morat marit pada masa pemerintahan saat ini,” imbuhnya.
Karenanya mereka menuntut agar Presiden Jokowi segera berbuat sesuatu agar nasib rakyat tidak terombang-ambing. “Janji mengenai Nawa Cita harus segera direalisasikan jangan hanya sebatas janji,” pungkasnya.
Sumber: Times Indonesia
Quote:
Dinilai Pembohong, Jokowi Diibaratkan Pinokio

Puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyerbu depan Kantor Balaikota Malang. (Foto: Hamzah/MT)
TIMESINDONESIA, MALANG – Gelombang demo makin marak saja di Kota Malang. Beberpa menit usai buruh RS Manu Husada membubarkan diri, giliran puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyerbu depan Kantor Balaikota Malang.
Mereka mengkritisi kebijakan Pemerintahan Jokowi-JK yang yang dianggap tidak berpihak, bahkan sangat membingungkan rakyat.
Membawa beberapa banner bertuliskan ‘Jokowi Pengkhianat Rakyat’, ‘Jokowi Loe Itu Pembohong’, ‘JokowiPinokio’, dsb, mereka meneriakkan berbagai permasalahan bangsa di bawah kepemimpinan mantan Walikota Solo itu.
“Jokowi itu seperti Pinokio, semakin berbohong, hidungnya semakin panjang,” teriak Sahmawi, koordinator demo, dalam aksinya.
Ia juga menambahkan, kinerja presiden yang sukanya blusukkan, justru merugikan negara. Pasalnya untuk program itu setidaknya Rp 500 juta uang rakyat raib. “Hanya sekali blusukkan, uang rakyat hilang,” tandasnya.

Puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyerbu depan Kantor Balaikota Malang. (Foto: Hamzah/MT)
TIMESINDONESIA, MALANG – Gelombang demo makin marak saja di Kota Malang. Beberpa menit usai buruh RS Manu Husada membubarkan diri, giliran puluhan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyerbu depan Kantor Balaikota Malang.
Mereka mengkritisi kebijakan Pemerintahan Jokowi-JK yang yang dianggap tidak berpihak, bahkan sangat membingungkan rakyat.
Membawa beberapa banner bertuliskan ‘Jokowi Pengkhianat Rakyat’, ‘Jokowi Loe Itu Pembohong’, ‘JokowiPinokio’, dsb, mereka meneriakkan berbagai permasalahan bangsa di bawah kepemimpinan mantan Walikota Solo itu.
“Jokowi itu seperti Pinokio, semakin berbohong, hidungnya semakin panjang,” teriak Sahmawi, koordinator demo, dalam aksinya.
Ia juga menambahkan, kinerja presiden yang sukanya blusukkan, justru merugikan negara. Pasalnya untuk program itu setidaknya Rp 500 juta uang rakyat raib. “Hanya sekali blusukkan, uang rakyat hilang,” tandasnya.
Sumber: Times Indonesia
Diubah oleh satriawan23 09-04-2015 09:41
0
4.2K
Kutip
52
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan