- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pembelajaran Salah Tentang Olga S.


TS
cisangkela
Pembelajaran Salah Tentang Olga S.
Kita seharusnya lebih arif mengambil pelajaran dari meninggalnya Olga; bukan sebagai sosok yang masih aktif di dunia hiburan, melainkan sejak tidak aktifnya dia dari dunia hiburan. Sebagaimana kita tahu tentang pekerjaan dia, tidaklah bisa dikatakan sebagai sumber penghasilan yang halal. Dengan berperan sebagai wanita atau bertingkah laku seperti kewanitaan merupakan akhlak tercela dan mendapat laknat Allah. Apalagi, dengan omongannya yang tidak terkontrol dan tidak jarang menyakiti perasaan orang lain malah menambah dosanya. Bukankah rasulullah berkata, “Tidak akan masuk surga, orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya (ucapan atau perbuatan),” kemudian di hadist lain rasulullah berkata, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam,” dan masih banyak hadist lainnya seputar menjaga lisan. Sehingga, pencapaian yang selama ini diraihnya sama sekali tidak mendatangkan kebaikan, termasuk sumbangannya kepada fakir miskin, karena Allah berfirman, “Dan janganlah mencampuradukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah sembunyikan yang hak itu, sedangkan kamu mengetahui.” ( al-Baqarah : 42)
Lantas, apa yang seharusnya menjadi pelajaran dari Olga sejatinya adalah kematian dan proses sebelum kematiannya. Rasulullah berkata, "Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian. Karena kematian itu, jika diingat oleh orang yang sedang dalam kesusahan hidup, maka akan bisa meringankan kesusahannya. Dan jika diingat oleh orang yang sedang senang, maka akan bisa membatasi kebahagiaannya itu.” Memang, Olga meninggal di hari Jum’at, dan ada hadist yang mengatakan apabila meninggal di hari Jumat maka akan dijauhkan dari fitnah kubur. Dan seperti itulah kehendak Allah. Allah memberi sakit yang panjang dan menyakitkan bagi Olga sebagai jembatan tobat (mudah-mudahan dia bertobat) sekaligus sebagai penggugur dosa. Wallau a’lam.
Sumber
Lantas, apa yang seharusnya menjadi pelajaran dari Olga sejatinya adalah kematian dan proses sebelum kematiannya. Rasulullah berkata, "Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian. Karena kematian itu, jika diingat oleh orang yang sedang dalam kesusahan hidup, maka akan bisa meringankan kesusahannya. Dan jika diingat oleh orang yang sedang senang, maka akan bisa membatasi kebahagiaannya itu.” Memang, Olga meninggal di hari Jum’at, dan ada hadist yang mengatakan apabila meninggal di hari Jumat maka akan dijauhkan dari fitnah kubur. Dan seperti itulah kehendak Allah. Allah memberi sakit yang panjang dan menyakitkan bagi Olga sebagai jembatan tobat (mudah-mudahan dia bertobat) sekaligus sebagai penggugur dosa. Wallau a’lam.
Sumber
0
7K
51


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan