Sepasang siswa-siswi di salah satu sekolah negeri di Nunukan ‘memproduksi’ sekaligus menjadi bintang video porno. Tak tanggung-tanggung, ada empat edisi film yang dibuat keduanya.
Khawatir film yang sempat disaksikan sejumlah siswa itu tersebar, pihak sekolah melakukan razia handphone.
"Kami tidak tahu kapan dibuatnya. Kami sudah razia HP. Dikumpulkan di ruangan saya, tidak ada kami temukan filmnya," ujar HM, kepala sekolah tempat keduanya menuntut ilmu, Jumat (27/3/2015).
Sepasang siswa-siswi ini mengakui telah melakukan perbuatan tak senonoh itu dan merekamnya.
Sejak video tersebut beredar, keduanya tidak pernah lagi masuk sekolah.
"Mungkin dua minggu tidak sekolah. Dua-duanya," ujarnya.
Pemeran wanita dalam video itu diketahui sedang berada di Kabupaten Bulungan.
"Kan orang tuanya pegawai di Pemprov Kaltara," ujarnya.
HM mengatakan, dari informasi yang diperolehnya, keduanya memang membuat empat film adegan mesum.
Namun, pihak sekolah belum pernah melihat langsung film tersebut.
Dia mengatakan, video tersebut dibuat di luar sekolah, setelah jam pelajaran di sekolah. Video itupun dibuat di rumah sang siswi.
"Ini diluar kemampuan kami sebagai pengajar keluarga besar di sini. Kami di sekolah hanya enam jam. 360 menit kami mengawasi anak-anak, kemudian selama 18 jam mereka berada di luar," katanya.
Meskipun pembuatan film itu dilakukan diluar lingkungan sekolah, HM sadar sudah menjadi ‘hukum alam’ pihak sekolah yang akan menanggung dampaknya jika perbuatan buruk dilakukan siswanya. Berbeda jika siswa tersebut berprestasi, justru orang tuanya yang akan memperoleh nama baik.
Terkait beredarnya video tersebut, pihak sekolah telah memanggil orang tua kedua siswa-siswi itu. Saat itu, orang tua siswi akan melaporkan kasus itu ke polisi.
"Kami dari sekolah tidak bisa memutuskan, karena ini di luar. Apalagi mereka bukan pakaian sekolah. Sudah diluar," ujarnya.Saat itu HM menyerahkan kepada orang tua keduanya untuk menyelesaikan persoalan ini di rumah. Hanya saja HM tidak tahu hasil pertemuan tersebut."Kami belum dihubungi sampai sekarang," ujarnya.
Meskipun dianggap telah mencemarkan nama baik sekolah, HM masih memberikan kesempatan kepada kedua siswa-siswi kelas XII itu untuk mengikuti ujian.
"Mereka bisa mengikuti ujian, tetapi kami juga punya standar penilian. Sementara kami kembalikan ke orang tuanya.
Kami meminta tenangkan dulu, karena pihak perempuan mau melaporkan ke polisi. Tetapi sampai sekarang belum ada kabarnya," katanya.
SUMBER
BAJINGAN .... BANGSHAT!!! MAKIN RUSAK AJA SISWI MASA KINI .... BIKIN VIDEO PORNO LAGI ...