- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
(Kecelakaan Germanwings) Kopilot Diduga Jatuhkan Pesawat dengan Sengaja


TS
ye2x
(Kecelakaan Germanwings) Kopilot Diduga Jatuhkan Pesawat dengan Sengaja

Spoiler for silahkan:
Penyidikan jatuhnya pesawat milik Germanwings dengan nomor penerbangan 4U9525 mendapatkan satu titik terang. Pihak penyelidik menduga, turun drastisnya pesawat dan terbang rendah disengaja.
Dalam siaran pers yang disiarkan langsung lewat televisi, pihak penyidik Kejaksaaan Marseille menyatakan, dari penyelidikan awal diduga bahwa kopilot Andreas Lubitz dengan sengaja menurunkan ketinggian terbang yang menyebabkan pesawat jatuh dan menabrak pegunungan Alpina dengan kecepatan 700 km per jam.
Seperti dikutip kantor berita AFP, seorang penyidik melaporkan, dari data rekaman suara di kokpit mula-mula terdengar suara kursi digeser lalu pintu dibuka dan ditutup lagi. Setelah itu terdengar ketukan di pintu kokpit mula-mula pelan tapi kemudian berupa gedoran.
Hingga saat pesawat menabrak gunung tidak terdengar lagi percakapan di kokpit. Tapi dari rekaman juga terdengar sinyal alarm yang memperingatkan pesawat turun ketinggian.
Berita yang membuat syok
Keluarga korban kecelakaan Germanwings menyatakan sangat syok mendengar laporan resmi penyidik tersebut. Sebagian dari keluarga korban baru saja tiba di Perancis dan hendak menuju lokasi kecelakaan di sekiraer Seyne les Alpes ketika mendengar keterangan resmi tersebut.
PM Spanyol Mariano Rajoy menyatakan sangat terkejut dan syok berat menyimak laporan penyidik Perancis itu. Ia mengatakan, sekali lagi menyatakan dukacita dan solidaritas mendalam kepada keluarga korban. Sebanyak 50 warga Spanyol termasuk korban tewas dalam kecelakaan Germanwings itu.
Sementara Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere menyatakan telah menerima informasi resmi dari penyidik di Perancis. Ia juga menegaskan, hingga kini tidak ada indikasi bahwa co-pilot Lubitz terlibat jaringan teror.
Pesawat jenis Airbus A320 milik Germanwings 4U9525 jatuh di pegunungan Alpina di selatan Perancis dalam perjalanan dari Barcelona, Spanyol, menuju Düsseldorf, Jerman. Seluruh 144 penumpang bersama 6 awak pesawat tewas dalam musibah ini.
Dalam siaran pers yang disiarkan langsung lewat televisi, pihak penyidik Kejaksaaan Marseille menyatakan, dari penyelidikan awal diduga bahwa kopilot Andreas Lubitz dengan sengaja menurunkan ketinggian terbang yang menyebabkan pesawat jatuh dan menabrak pegunungan Alpina dengan kecepatan 700 km per jam.
Seperti dikutip kantor berita AFP, seorang penyidik melaporkan, dari data rekaman suara di kokpit mula-mula terdengar suara kursi digeser lalu pintu dibuka dan ditutup lagi. Setelah itu terdengar ketukan di pintu kokpit mula-mula pelan tapi kemudian berupa gedoran.
Hingga saat pesawat menabrak gunung tidak terdengar lagi percakapan di kokpit. Tapi dari rekaman juga terdengar sinyal alarm yang memperingatkan pesawat turun ketinggian.
Berita yang membuat syok
Keluarga korban kecelakaan Germanwings menyatakan sangat syok mendengar laporan resmi penyidik tersebut. Sebagian dari keluarga korban baru saja tiba di Perancis dan hendak menuju lokasi kecelakaan di sekiraer Seyne les Alpes ketika mendengar keterangan resmi tersebut.
PM Spanyol Mariano Rajoy menyatakan sangat terkejut dan syok berat menyimak laporan penyidik Perancis itu. Ia mengatakan, sekali lagi menyatakan dukacita dan solidaritas mendalam kepada keluarga korban. Sebanyak 50 warga Spanyol termasuk korban tewas dalam kecelakaan Germanwings itu.
Sementara Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere menyatakan telah menerima informasi resmi dari penyidik di Perancis. Ia juga menegaskan, hingga kini tidak ada indikasi bahwa co-pilot Lubitz terlibat jaringan teror.
Pesawat jenis Airbus A320 milik Germanwings 4U9525 jatuh di pegunungan Alpina di selatan Perancis dalam perjalanan dari Barcelona, Spanyol, menuju Düsseldorf, Jerman. Seluruh 144 penumpang bersama 6 awak pesawat tewas dalam musibah ini.
Spoiler for berita dari kompas:
KOMPAS.com — Salah seorang pilot di pesawat Jerman yang jatuh di Pegunungan Alpen, Perancis, meninggalkan kokpit dan tidak bisa masuk lagi sebelum pesawat itu jatuh. Harian New York Times melaporkan hal itu, Rabu (25/3/2015), dengan mengutip bukti dari perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/VCR) yang telah ditemukan. Kecelakaan yang terjadi pada Selasa (24/3/2015) itu menewaskan semua 150 orang dalam pesawat itu, yang terdiri dari 146 penumpang dan 6 awak.
"Orang yang di luar itu mengetuk ringan di pintu, tetapi tidak ada jawaban," kata seorang penyidik yang tidak disebutkan namanya kepada Times. "Kemudian dia memukul pintu lebih keras, tetapi (tetap) tidak ada jawaban."
"Tidak pernah ada jawaban. Anda bisa mendengar ia sedang mencoba untuk merobohkan pintu," tambah penyidik tersebut.
NBC News yang mengutip laporan Times tersebut belum bisa mengonfirmasi laporan itu. Rabu pagi waktu setempat, Remy Jouty, direktur lembaga investigasi penerbangan Perancis, mengatakan kepada wartawan bahwa terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang alasan pesawat itu jatuh dalam penerbangan rutin dari Barcelona ke Duesseldorf, Jerman.
"Kami baru saja berhasil mendapatkan sebuah file audio yang berisi bunyi dan suara yang dapat diperiksa," katanya. "Kami berharap untuk punya gambaran kasar pertama dalam hitungan hari, dan punya pemahaman penuh ... akan butuh waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan."
Dia mengatakan, tidak ada ledakan di udara. Pesawat itu "terbang hingga akhir". Namun, dia mengatakan, para penyidik tidak memiliki hipotesis tentang alasan pesawat itu, Germanwings bernomor penerbangan 9525, mulai menukik selama delapan menit dari ketinggian jelajah dan akhirnya jatuh.
Kecelakaan tersebut meninggalkan puing-puing pesawat yang tersebar di lereng gunung. Medan yang terpencil dan terjal telah menimbulkan tantangan besar bagi para penyidik.
"Sangat sulit untuk memeriksa hal ini karena ada banyak potongan-potongan kecil," kata Xavier Roy, koordinator penerbangan sipil Perancis, kepada NBC News dalam sebuah wawancara. "Kami tidak dapat menemukan kokpit atau potongan besar sehingga sangat sulit untuk memeriksa."
New York Times mengutip seorang pejabat senior militer yang terlibat dalam penyelidikan yang mengatakan bahwa audio kokpit menunjukkan percakapan "yang sangat lancar, sangat tenang" antara para pilot di bagian awal penerbangan itu. Audio tersebut kemudian menunjukkan salah seorang pilot meninggalkan kokpit.
"Kami belum tahu alasan salah satu dari orang itu keluar," tambah pejabat itu. "Namun, yang pasti adalah bahwa hingga akhir penerbangan, seorang pilot yang lain sendirian (di dalam kokpit) dan tidak membuka pintu."
"Orang yang di luar itu mengetuk ringan di pintu, tetapi tidak ada jawaban," kata seorang penyidik yang tidak disebutkan namanya kepada Times. "Kemudian dia memukul pintu lebih keras, tetapi (tetap) tidak ada jawaban."
"Tidak pernah ada jawaban. Anda bisa mendengar ia sedang mencoba untuk merobohkan pintu," tambah penyidik tersebut.
NBC News yang mengutip laporan Times tersebut belum bisa mengonfirmasi laporan itu. Rabu pagi waktu setempat, Remy Jouty, direktur lembaga investigasi penerbangan Perancis, mengatakan kepada wartawan bahwa terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang alasan pesawat itu jatuh dalam penerbangan rutin dari Barcelona ke Duesseldorf, Jerman.
"Kami baru saja berhasil mendapatkan sebuah file audio yang berisi bunyi dan suara yang dapat diperiksa," katanya. "Kami berharap untuk punya gambaran kasar pertama dalam hitungan hari, dan punya pemahaman penuh ... akan butuh waktu berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan."
Dia mengatakan, tidak ada ledakan di udara. Pesawat itu "terbang hingga akhir". Namun, dia mengatakan, para penyidik tidak memiliki hipotesis tentang alasan pesawat itu, Germanwings bernomor penerbangan 9525, mulai menukik selama delapan menit dari ketinggian jelajah dan akhirnya jatuh.
Kecelakaan tersebut meninggalkan puing-puing pesawat yang tersebar di lereng gunung. Medan yang terpencil dan terjal telah menimbulkan tantangan besar bagi para penyidik.
"Sangat sulit untuk memeriksa hal ini karena ada banyak potongan-potongan kecil," kata Xavier Roy, koordinator penerbangan sipil Perancis, kepada NBC News dalam sebuah wawancara. "Kami tidak dapat menemukan kokpit atau potongan besar sehingga sangat sulit untuk memeriksa."
New York Times mengutip seorang pejabat senior militer yang terlibat dalam penyelidikan yang mengatakan bahwa audio kokpit menunjukkan percakapan "yang sangat lancar, sangat tenang" antara para pilot di bagian awal penerbangan itu. Audio tersebut kemudian menunjukkan salah seorang pilot meninggalkan kokpit.
"Kami belum tahu alasan salah satu dari orang itu keluar," tambah pejabat itu. "Namun, yang pasti adalah bahwa hingga akhir penerbangan, seorang pilot yang lain sendirian (di dalam kokpit) dan tidak membuka pintu."
Spoiler for update dari kompas:
Jaksa Perancis: Kopilot Germanwings Ingin Hancurkan Pesawat
PARIS, KOMPAS.com — Seorang pejabat Perancis menduga,kopilot pesawat Airbus A320 milik Germanwings yang jatuh di Pegunungan Alpen tampaknya ingin "menghancurkan pesawat" tersebut.
Jaksa Marseille, Brice Robin, mengutip informasi dari kotak hitam pesawat, mengatakan bahwa kopilot duduk sendirian di dalam ruang kendali itu. Dia disebutkan secara sengaja mulai menurunkan pesawat ketika kapten pilot terkunci di luar kokpit.
Jaksa Robin menambahkan, kopilot—yang disebut bernama Andreas Lubitz—masih hidup sampai pada hantaman terakhir ketika pesawat menghunjam daratan.
"Kami mendengar pilot meminta pilot kedua untuk mengendalikan pesawat. Kami mendengar, pada saat yang sama, suara kursi digerakkan ke belakang dan suara pintu ditutup," tutur Robin kepada para wartawan.
"Pada saat itu, pilot kedua mengendalikan pesawat sendirian. Ketika dia sendiri, pilot kedua menekan tombol sistem pengawasan penerbangan untuk mengambil tindakan menurunkan pesawat," tambah Robin.
"Tindakan untuk mengendalikan ketinggian ini hanya bisa dilakukan secara sengaja," dia menambahkan.
Pesawat Airbus A320 yang terbang dari Barcelona ke Dusseldorf itu jatuh di Pegunungan Alpen, Perancis. Semua penumpang dan awak yang berjumlah 150 orang tewas.
Sebelumnya, surat kabar The New York Times mengutip seorang penyidik yang tidak disebutkan namanya bahwa salah seorang pilot—tidak jelas apakah kapten pilot atau kopilot—ke luar kokpit, tetapi tidak bisa masuk kembali.
Direktor Badan Penyelidik Penerbangan Perancis Remi Jouty mengatakan, analisis menyeluruh dari kotak hitam perekam suara di kokpit membutuhkan waktu beberapa pekan atau beberapa bulan.
Hingga saat ini, tambah Jouty, kotak hitam kedua yang merekam data penerbangan masih belum ditemukan.
Lufthansa—induk perusahaan Germanwings—belum mengumumkan nama kedua pilot, tetapi disebutkan bahwa pilot kedua bergabung dengan Germanwings pada September 2013, langsung setelah pelatihan.
Spoiler for update dari bbc indonesia:
Andrea Lubitz '100% layak terbang' tegas Lufthansa
Lubitz diduga memang sengaja menjatuhkan pesawat Germanwings -anak perusahaan Lufthansa- di kawasan pegunungan Alpen Prancis, dan menewaskan seluruh 150 orang di dalamnya.
Pria berusia 28 tahun itu memulai pelatihan pada tahun 2008 dan sempat berhenti selama 11 bulan dan hal itu bukan dianggap sebagai hal yang tidak biasa. Dia kemudian menjalani pengkajian ulang dan boleh melanjutkan pelatihan.
"Akhirnya dia lulus semua pemeriksaan kesehatan dan semua latihan penerbangan. Dia 100% layak terbang tanpa pembatasan apa pun," tegas Spohr.
Ditambahkan bahwa Lubitz bergabung dengan Germanwings pada September 2013, langsung setelah lulus dari pelatihan dan memiliki 630 jam terbang.
Menurut Spohr, insiden jatuhnya pesawat 4U 9525 itu membuat mengatakan mereka terkejut dengan peristiwa dalam beberapa hari ini.
"Dalam mimpi terburuk kami, kami tidak bisa membayangkan tragedi seperti ini terjadi di dalam perusahaan kami."
Spohr juga mengatakan bahwa tidak ada yang bisa menjamin sepenuhnya kalau seorang pilot jahat ingin menabrakkan pesawat.
"Saya ingin mengulang, terlepas dari kriteria keamanan Anda dan bahkan jika amat, amat canggih, Anda tidak bisa mencegah peristiwa individual seperti itu, tidak ada sistem di dunia yang bisa melakukan hal itu," tegasnya.
Bagaimanapun Lufthansa menegaskan akan bekerja sama dengan pemerintah, otorita penerbangan, dan asosiasi pilot untuk mengkaji standar pelatihan dan perekrutan pilot.
Sebelumnya jaksa Marseille, Brice Robin, mengatakan pilot kedua dalam pesawat Germanwings tampaknya ingin 'menghancurkan pesawat' dengan mengutip informasi dari kotak hitam perekam suara di kokpit.
Jaksa Robin mengatakan pilot kedua yang bernama Andreas Lubitz secara sengaja mulai menurunkan pesawat ketika kapten pilot terkunci di luar kokpit.
"Kami mendengar pilot meminta pilot kedua untuk mengendalikan pesawat dan kami mendengar pada saat yang sama suara kursi digerakkan ke belakang dan suara pintu ditutup," tutur Robin kepada para wartawan.
"Pada saat itu, pilot kedua mengendalikan pesawat sendirian. Ketika dia sendiri, pilot kedua menekan tombol sistem pengawasan penerbangan untuk mengambil tindakan menurunkan pesawat."
"Tindakan untuk mengendalikan ketinggian ini hanya bisa dilakukan secara sengaja," jelasnya.
Pesawat Airbus A320 dengan perjalanan dari Barcelona ke Dusseldorf itu jatuh di pegunungan Alpen Prancis.
UPDATE POST 4-

orang stres itu kopilotnya....
seremm....
nih gan penampakkan Andreas Lubitz
Spoiler for Andreas Lubitz:

semoga ga ada kesalahpahaman kedepannya...

sumber
1http://www.dw.de/kopilot-diduga-jatu...aja/a-18343087
2 http://internasional.kompas.com/read...aat.Kecelakaan
sumber
3 http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia...anwings_lubitz
Diubah oleh ye2x 27-03-2015 10:07
0
4.9K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan