- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenal Kode Darurat "Mayday"


TS
madesasmita
Mengenal Kode Darurat "Mayday"




Quote:
HT#1

Terima kasih kepada momod, mimin, dan seluruh kaskuser yang telah mendukung thread ini menjadi Hot Thread. Semoga thread ini bisa bermanfaat bagi agan/aganwati semua
.

Spoiler for Bukti tidak repost:

Quote:
Selamat Datang di thread ane gan, baru-baru ini sebuah penerbangan di eropa dengan maskapai Germanwings mengalami kecelakaan di Gunung Alpen. Pesawat tersebut diperkirakan mengangkut 145 penumpang dan 6 kru. Sebelum jatuh, pesawat dapat mengirimkan sinyal darurat yang disebut "mayday". Bagi agan-agan yang belum tahu apa itu arti dari istilah "mayday" mari cekibrott!!
Quote:

INTRO
Bagi ente yang biasa nonton film perang atau mungkin film aksi yang biasa mengambil adegan di dalam pesawat komersial ataupun adegan perang dengan menggunakan jet dan armada perang angkatan udara militer,pernahkah ente mendengar kata-kata yang di pakai oleh sang pilot jika pesawat mereka mengalami keadaan darurat seperti turbulensi ataupun sebab yang lainnya yang mengakibatkan pesawat mungkin akan jatuh atau mungkin akan rusak parah bahkan hancur tertembak misil ?
Ya mungkin bagi ente yang udah pernah dengar tidak akan asing dengan kode tersebut,yaitu kata "mayday" yang biasa di jadikan kode keadaan darurat dalam suatu lintas transportasi,baik itu darat,laut maupun udara.Tanda panggilan ini bermula dari seorang petugas radio senior di bandara Croydon di London, yaitu Frederick Stanley Mockford di tahun 1923.
Pada saat itu Mockford diminta untuk memikirkan sebuah kata yang akan menunjukkan suatu bahaya/keadaan darurat dan akan dipahami oleh pilot dan staff bandara.Dikarenakan sebagian besar lalu lintas pada saat itu adalah antara bandara Croydon dan bandara Le Bourget di Paris , ia pun mengusulkan kata "mayday" dari kata m'aider dalam bahasa Perancis,singkatan dari "venez m'aider" berarti "datang dan bantu saya".
Dan sejak saat itu kata "mayday" digunakan untuk kode darurat dan sudah digunakan secara Internasional sebagai tanda bahaya dalam prosedur suara komunikasi radio.Hal ini juga digunakan untuk sinyal darurat yang mengancam kehidupan dengan banyak kelompok, seperti pasukan polisi, pilot , pemadam kebakaran dan organisasi transportasi lainnya.
Panggilan ini selalu diberikan tiga kali berturut-turut ("Mayday Mayday Mayday") untuk mencegah kesalahan untuk beberapa frase serupa yang terdengar dalam kondisi berisik dan untuk membedakan panggilan kode "Mayday" yang sebenarnya dari sebuah pesan tentang panggilan Mayday.
Ya mungkin bagi ente yang udah pernah dengar tidak akan asing dengan kode tersebut,yaitu kata "mayday" yang biasa di jadikan kode keadaan darurat dalam suatu lintas transportasi,baik itu darat,laut maupun udara.Tanda panggilan ini bermula dari seorang petugas radio senior di bandara Croydon di London, yaitu Frederick Stanley Mockford di tahun 1923.
Pada saat itu Mockford diminta untuk memikirkan sebuah kata yang akan menunjukkan suatu bahaya/keadaan darurat dan akan dipahami oleh pilot dan staff bandara.Dikarenakan sebagian besar lalu lintas pada saat itu adalah antara bandara Croydon dan bandara Le Bourget di Paris , ia pun mengusulkan kata "mayday" dari kata m'aider dalam bahasa Perancis,singkatan dari "venez m'aider" berarti "datang dan bantu saya".
Dan sejak saat itu kata "mayday" digunakan untuk kode darurat dan sudah digunakan secara Internasional sebagai tanda bahaya dalam prosedur suara komunikasi radio.Hal ini juga digunakan untuk sinyal darurat yang mengancam kehidupan dengan banyak kelompok, seperti pasukan polisi, pilot , pemadam kebakaran dan organisasi transportasi lainnya.
Panggilan ini selalu diberikan tiga kali berturut-turut ("Mayday Mayday Mayday") untuk mencegah kesalahan untuk beberapa frase serupa yang terdengar dalam kondisi berisik dan untuk membedakan panggilan kode "Mayday" yang sebenarnya dari sebuah pesan tentang panggilan Mayday.
Quote:
Pengertian Kata Mayday Menurut Wikipedia
Mayday adalah sinyal tanda bahaya standar internasional yang digunakan dalam komunikasi radio, berasal dari bahasa Perancis m'aidez yang berarti "tolong aku". Mayday dipakai oleh banyak grup seperti polisi, pilot, pemadam kebakaran, dan organisasi transportasi untuk memberitahukan keadaan keadaan bahaya atau darurat. Panggilan darurat Mayday selalu diucapkan sebanyak tiga kali ("mayday mayday mayday") untuk menghindari kesalahan penerimaan atau salah dengar penerima dalam keadaan yang berisik pada radio. Dan juga untuk membedakan panggilan darurat yang sebenarnya dengan berita tentang panggilan darurat.
Quote:
Asal Mula Istilah "Mayday" Digunakan Di Dunia
Api dan asap menyelimuti kapal penangkap ikan itu! Semua orang di kapal terancam bahaya besar. ”Seandainya sang kapten tidak mengirimkan seruan Mayday, kapal ’Nautical Legacy’ mustahil ditemukan,” kata seorang penjaga pantai. Berkat tanggapan yang cepat dari Penjaga Pantai Kanada, seluruh awak kapal berhasil diselamatkan.*
”MAYDAY! Mayday! Mayday!” Seruan melalui radio itu memberitahukan keadaan darurat yang mengancam kehidupan dan meminta bantuan cepat. Apakah seruan Mayday itu efektif? Pada 2008, Penjaga Pantai AS melakukan lebih dari 24.000 misi penyelamatan. Mereka menyelamatkan 4.910 orang—rata-rata 13 orang per hari—dan menolong lebih dari 31.000 orang yang terancam bahaya.
Namun, mengapa orang menggunakan istilah ”Mayday”? Dan, sebelum ada pemancar radio, bagaimana kapal-kapal yang sedang terancam bahaya mengirimkan sinyal minta bantuan?
Metode-Metode Awal untuk Minta Bantuan
Pada 1588, kapal Santa Maria de la Rosa milik Armada Spanyol menembakkan senapan sebagai tanda meminta bantuan ketika diombang-ambingkan badai yang hebat. Kapal itu tenggelam dan tidak seorang pun dilaporkan selamat. Dalam kasus-kasus lain, para pelaut zaman dahulu menaikkan bendera sebagai tanda minta bantuan. Bahkan sekarang, bendera putih dengan silang diagonal merah yang terpancang di atas kapal diakui secara internasional sebagai tanda minta bantuan.
Para pelaut pada 1760-an mulai belajar menggunakan suatu kode visual yang disebut sistem semafor. Dalam sistem ini, seorang pengirim sinyal dengan bendera di kedua tangannya meniru gerak jarum jam. Setiap posisi ”waktu” yang diisyaratkannya mengartikan huruf atau angka tertentu.
Namun, bendera, tembakan meriam, dan sinyal-sinyal visual hanya efektif jika pihak lain berada cukup dekat untuk bisa melihat atau mendengar pesan minta bantuan itu. Sering kali, awak kapal yang terancam bahaya tidak punya banyak harapan bahwa bantuan akan datang. Bagaimana situasi tersebut diperbaiki?
Tanda Minta Bantuan yang Lebih Efektif
Ada kemajuan besar dalam bidang teknologi komunikasi pada 1840-an. Samuel Morse merancang sebuah kode yang memungkinkan operator telegraf mengirimkan pesan melalui kabel dengan menggunakan tombol pemancar yang dioperasikan secara manual. Selama operator menekan tombol itu, pihak penerima bisa mendeteksi impuls listrik. Morse menentukan kombinasi tertentu berupa bunyi pendek dan panjang, atau titik dan garis, untuk setiap huruf dan angka.
Sewaktu kode Morse digunakan di laut, para pelaut memancarkan cahaya yang terang sebagai ganti bunyi yang dikirim oleh operator telegraf. Si pengirim sinyal memancarkan cahaya—sinar pendek melambangkan titik dan sinar panjang melambangkan garis. Selanjutnya, pengirim sinyal mulai menggunakan pesan sederhana yang khas untuk meminta bantuan, yang terdiri dari tiga titik, tiga garis, dan tiga titik lagi, yang menggambarkan huruf-huruf SOS.*
Syukurlah, sinyal minta bantuan berkembang dalam segi jangkauan dan jarak. Guglielmo Marconi mengirimkan sinyal radio pertama melintasi Samudra Atlantik pada 1901. Maka, pesan SOS bisa dikirimkan dengan menggunakan gelombang radio, tidak lagi dengan cahaya. Namun, operator radio belum bisa menyuarakan pesan minta bantuan. Seruan ”Mayday! Mayday! Mayday!” belum lahir.
Akhirnya orang bisa mendengar suara melalui gelombang udara pada 1906 ketika Reginald Fessenden menyiarkan ceramah dan musik. Para pelaut yang memiliki radio mendengar siaran tersebut dari jarak 80 kilometer. Pada 1915, lebih banyak lagi yang mendengar ceramah langsung yang disiarkan dari Arlington, Virginia, AS, ke Menara Eiffel di Paris, Prancis—jarak sejauh lebih dari 14.000 kilometer! Dan, bayangkan kegembiraan para pelaut di kapal America pada 1922 ketika pembicaraan radio pertama berlangsung antara kapal mereka, yang berada lebih dari 600 kilometer di laut, dengan pantai Deal Beach, New Jersey, AS.
Menyeragamkan Seruan Minta Bantuan
Pada tahun 1920-an dan 1930-an, pembicaraan melalui radio pun mulai marak. Namun, mengingat para awak kapal di laut bisa jadi menggunakan bahasa yang berbeda, bagaimana sang kapten bisa mengirimkan pesan darurat yang bisa dimengerti dunia internasional? Konvensi Radiotelegraf Internasional memberikan solusinya pada 1927 dengan mengadopsi ”Mayday” sebagai seruan darurat internasional.*
Kita dapat bersyukur bahwa komunikasi semakin baik. Misalnya, radar dan sistem penentu posisi global (GPS) telah menggantikan sinyal meriam dan bendera. Selain itu, radio menjadi peralatan standar, dan lembaga-lembaga penyelamat memonitor gelombang udara dan selalu siaga penuh. Seperti dalam kasus kapal Nautical Legacy, tidak soal di mana atau kapan keadaan darurat muncul, seruan ”Mayday! Mayday! Mayday!” kemungkinan besar dapat didengar. Tidak seperti generasi-generasi masa lampau yang tidak punya banyak harapan untuk diselamatkan sewaktu terancam bahaya di laut, Anda bisa berharap dengan yakin bahwa pertolongan akan datang.
”MAYDAY! Mayday! Mayday!” Seruan melalui radio itu memberitahukan keadaan darurat yang mengancam kehidupan dan meminta bantuan cepat. Apakah seruan Mayday itu efektif? Pada 2008, Penjaga Pantai AS melakukan lebih dari 24.000 misi penyelamatan. Mereka menyelamatkan 4.910 orang—rata-rata 13 orang per hari—dan menolong lebih dari 31.000 orang yang terancam bahaya.
Namun, mengapa orang menggunakan istilah ”Mayday”? Dan, sebelum ada pemancar radio, bagaimana kapal-kapal yang sedang terancam bahaya mengirimkan sinyal minta bantuan?
Metode-Metode Awal untuk Minta Bantuan
Pada 1588, kapal Santa Maria de la Rosa milik Armada Spanyol menembakkan senapan sebagai tanda meminta bantuan ketika diombang-ambingkan badai yang hebat. Kapal itu tenggelam dan tidak seorang pun dilaporkan selamat. Dalam kasus-kasus lain, para pelaut zaman dahulu menaikkan bendera sebagai tanda minta bantuan. Bahkan sekarang, bendera putih dengan silang diagonal merah yang terpancang di atas kapal diakui secara internasional sebagai tanda minta bantuan.
Para pelaut pada 1760-an mulai belajar menggunakan suatu kode visual yang disebut sistem semafor. Dalam sistem ini, seorang pengirim sinyal dengan bendera di kedua tangannya meniru gerak jarum jam. Setiap posisi ”waktu” yang diisyaratkannya mengartikan huruf atau angka tertentu.
Namun, bendera, tembakan meriam, dan sinyal-sinyal visual hanya efektif jika pihak lain berada cukup dekat untuk bisa melihat atau mendengar pesan minta bantuan itu. Sering kali, awak kapal yang terancam bahaya tidak punya banyak harapan bahwa bantuan akan datang. Bagaimana situasi tersebut diperbaiki?
Tanda Minta Bantuan yang Lebih Efektif
Ada kemajuan besar dalam bidang teknologi komunikasi pada 1840-an. Samuel Morse merancang sebuah kode yang memungkinkan operator telegraf mengirimkan pesan melalui kabel dengan menggunakan tombol pemancar yang dioperasikan secara manual. Selama operator menekan tombol itu, pihak penerima bisa mendeteksi impuls listrik. Morse menentukan kombinasi tertentu berupa bunyi pendek dan panjang, atau titik dan garis, untuk setiap huruf dan angka.
Sewaktu kode Morse digunakan di laut, para pelaut memancarkan cahaya yang terang sebagai ganti bunyi yang dikirim oleh operator telegraf. Si pengirim sinyal memancarkan cahaya—sinar pendek melambangkan titik dan sinar panjang melambangkan garis. Selanjutnya, pengirim sinyal mulai menggunakan pesan sederhana yang khas untuk meminta bantuan, yang terdiri dari tiga titik, tiga garis, dan tiga titik lagi, yang menggambarkan huruf-huruf SOS.*
Syukurlah, sinyal minta bantuan berkembang dalam segi jangkauan dan jarak. Guglielmo Marconi mengirimkan sinyal radio pertama melintasi Samudra Atlantik pada 1901. Maka, pesan SOS bisa dikirimkan dengan menggunakan gelombang radio, tidak lagi dengan cahaya. Namun, operator radio belum bisa menyuarakan pesan minta bantuan. Seruan ”Mayday! Mayday! Mayday!” belum lahir.
Akhirnya orang bisa mendengar suara melalui gelombang udara pada 1906 ketika Reginald Fessenden menyiarkan ceramah dan musik. Para pelaut yang memiliki radio mendengar siaran tersebut dari jarak 80 kilometer. Pada 1915, lebih banyak lagi yang mendengar ceramah langsung yang disiarkan dari Arlington, Virginia, AS, ke Menara Eiffel di Paris, Prancis—jarak sejauh lebih dari 14.000 kilometer! Dan, bayangkan kegembiraan para pelaut di kapal America pada 1922 ketika pembicaraan radio pertama berlangsung antara kapal mereka, yang berada lebih dari 600 kilometer di laut, dengan pantai Deal Beach, New Jersey, AS.
Menyeragamkan Seruan Minta Bantuan
Pada tahun 1920-an dan 1930-an, pembicaraan melalui radio pun mulai marak. Namun, mengingat para awak kapal di laut bisa jadi menggunakan bahasa yang berbeda, bagaimana sang kapten bisa mengirimkan pesan darurat yang bisa dimengerti dunia internasional? Konvensi Radiotelegraf Internasional memberikan solusinya pada 1927 dengan mengadopsi ”Mayday” sebagai seruan darurat internasional.*
Kita dapat bersyukur bahwa komunikasi semakin baik. Misalnya, radar dan sistem penentu posisi global (GPS) telah menggantikan sinyal meriam dan bendera. Selain itu, radio menjadi peralatan standar, dan lembaga-lembaga penyelamat memonitor gelombang udara dan selalu siaga penuh. Seperti dalam kasus kapal Nautical Legacy, tidak soal di mana atau kapan keadaan darurat muncul, seruan ”Mayday! Mayday! Mayday!” kemungkinan besar dapat didengar. Tidak seperti generasi-generasi masa lampau yang tidak punya banyak harapan untuk diselamatkan sewaktu terancam bahaya di laut, Anda bisa berharap dengan yakin bahwa pertolongan akan datang.
Quote:
Contoh Protokol Penggunaan Kata Mayday

Berikut adalah protokol ringkasan penggunaan kode mayday :
"MAYDAY, MAYDAY, MAYDAY ini adalah ... "(sebutkan nama/kode pesawat diulang sampai 3 kali)
"MAYDAY, posisi saya/kami .... "(berikan garis bujur dan lintang GPS atau kompas yang bertumpu pada sebuah objek yang dapat dikenali)
"Saya/kami ... (sebutkan masalah teknisnya,seperti ada yang terbakar atau ingin tenggelam,dll) ... dengan ... (sebutkan jumlah awak/penumpang di dalam pesawat) ...., saya/kami membutuhkan bantuan segera"
Spoiler for Bonus:

Quote:
Orang tersebuat adalah orang yang mengusulkan penggunakaan istilah "mayday" sebagai panggilan darurat. Coba tidak ada bapak Frederick Stanley Mockford, maka pasti akan banyak korban kecelakaan yang sulit untuk ditolong ya gan dan bakal sulit juga untuk mengetahui penyebab kecelakaannya
.

Spoiler for Bonus lagi gan:
Ini contoh video "Mayday" gan

Quote:
Terlihat di dalam video tersebut sebuah pesawat satu mesinnya menabrak benda kecil yang menyebabkan mesin terbakar. Setelah itu apa yang terjadi? Apakah semua penumpang dapat diselamatkan? Apakah pesawat dapat mendarat kembali dengan selamat? Dari pada penasaran langsung saja Cekibrottt videonya gan!
Quote:
Nah Gimana gan? Jadi sekarang udah tau kan untuk apa kata Mayday digunakan?
Jangan lupa juga ya gan untuk di
dan boleh juga ane di timpuk
bilamana thread ini bermanfaat agan bisa me rekomendasi HT disini


Dan yang terpenting sebelum meninggalkan thread ini mohon ninggalin jejak ya gan dengan komeng yang berkualitas

Quote:
Sekian Thread dari ane gan, atas kunjungannya ane ucapkan terima kasih


Diubah oleh madesasmita 26-03-2015 23:12
0
74.3K
Kutip
426
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan