Microsoft rupanya telah mencium gelagat Cyanogen untuk melepaskan Google dari Android. Microsoft beranggapan bahwa mungkin inilah cara untuk mengecillkan dominasi Google saat ini.

Rumor yang telah beredar, Microsoft akan berinvestasi di Cyanogen. Microsoft berencana akan mengeluarkan dana sebesar USD 70 juta atau setara Rp 886 miliar untuk investasi tersebut. Terlihat besar, namun kenyataanya uang tersebut bukan satu-satunya yang bakal didapatkan oleh Cyanogen. Dan Microsoft masih termasuk minoritas bila dibandingkan perusahaan lain yang berinvestasi. demikian yang dilansir Ubergizmo

Seperti beberapa waktu lalu, ambisi tersebut diutarakan oleh CEO Cyanogen, Kirk McMaster bahwa kerjasama dengan Microsoft berperan penting untuk mengganti layanan milik Google. Diantaranya toko aplikasi Play Store, Google Search, layanan e-mail dan Google Maps.

Dipilihnya Microsoft sebagai mitra utama karena perusahaan raksasa software itu memiliki layanan seperti Google yakni mesin pencari Bing, e-mail, calendar Outlook dan penyimpanan berbasis awan OneDrive.

Langkah yang akan diambil Cyanogen itu bukan tanpa alasan, selama ini OS Cyanogen sering mengalami kesulitan saat melakukan proses rooting. Tak hanya itu, para fans Cyanogen juga harus mengundah dan menginstal layanan Google satu per satu, sehingga memakan waktu yang lama.

Selain menjalin kemitraan dengan Microsoft, Cyanogen juga berencana manjalin kerjasama dengan para start up untuk membuat toko aplikasi sendiri yang ditargetkan rampung dalam 18 bulan ke depan.

"Kita sedang membuat versi Android yang lebih terbuka. Hal ini akan dimungkinkan dengan kerjasama beberapa startup. Kita tak ingin lagi meluncurkan aplikasi-aplikasi kecil yang ujung-ujungnya hanya akan diakuisisi Google atau Apple," terang McMaster.

Memang, menurut McMaster dibutuhkan kerja keras untuk mewujudkan hal itu. Tapi ia yakin kalau rencananya tersebut akan menuai sukses dan benar-benar lepas dari ketergantungan Google.