- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
DPR Tuding KPK Sebabkan Prabowo Kalah Dalam Pilpres 2014


TS
laksono4u
DPR Tuding KPK Sebabkan Prabowo Kalah Dalam Pilpres 2014
BeritaPrima, Jakarta -Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, menuduh ada peran Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK yang menyebabkan calon presiden yang diusung Koalisi Merah Putih (KMP), yaitu Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2014. Sebab, saat kampanye berlangsung, KPK menetapkan Ketua Umum PPP saat itu, Suryadharma Ali, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana haji.
“Bayangkan, kami lagi kampanye ikut Prabowo, tiba-tiba Suryadharma Ali yang di samping kami ditetapkan sebagai tersangka. Bagaimana suara Prabowo tidak tergerus?” kata Fahri saat diskusi bertajuk “Kenapa KPK Terancam?” di Institut Peradaban, Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Pria yang menjabat sebagai Sekretaris Harian KMP tersebut mengatakan bahwa sejak berstatus sebagai tersangka, hingga kini mantan Menteri Agama itu tak kunjung diperiksa. Kecurigaan Fahri kepada KPK pun semakin meningkat, setelah Badan Pemeriksa Keuangan menyatakan bahwa proses penyelenggaraan haji di Kemenag pada saat itu menjadi yang terbaik.
“Bahkan, keluar keputusan BPK inilah masa terbaik pengelolaan haji kita karena ada Pak Anggito yang melakukan reformasi pengelolaan dana haji. Akan tetapi, itu enggak dihargai sama KPK,” ujarnya.
Fahri menduga, KPK sengaja memanfaatkan momentum tertentu untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka. Dengan demikian, berita mengenai penetapan tersangka itu dapat ter-blow up oleh awak media.
Sumber
“Bayangkan, kami lagi kampanye ikut Prabowo, tiba-tiba Suryadharma Ali yang di samping kami ditetapkan sebagai tersangka. Bagaimana suara Prabowo tidak tergerus?” kata Fahri saat diskusi bertajuk “Kenapa KPK Terancam?” di Institut Peradaban, Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Pria yang menjabat sebagai Sekretaris Harian KMP tersebut mengatakan bahwa sejak berstatus sebagai tersangka, hingga kini mantan Menteri Agama itu tak kunjung diperiksa. Kecurigaan Fahri kepada KPK pun semakin meningkat, setelah Badan Pemeriksa Keuangan menyatakan bahwa proses penyelenggaraan haji di Kemenag pada saat itu menjadi yang terbaik.
“Bahkan, keluar keputusan BPK inilah masa terbaik pengelolaan haji kita karena ada Pak Anggito yang melakukan reformasi pengelolaan dana haji. Akan tetapi, itu enggak dihargai sama KPK,” ujarnya.
Fahri menduga, KPK sengaja memanfaatkan momentum tertentu untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka. Dengan demikian, berita mengenai penetapan tersangka itu dapat ter-blow up oleh awak media.
Sumber
0
2.2K
31


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan