- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Massa Ormas Demo di Kebon Sirih, Minta DPRD Teruskan Angket dan Usir Ahok


TS
my3110
Massa Ormas Demo di Kebon Sirih, Minta DPRD Teruskan Angket dan Usir Ahok
Quote:

Jakarta - Massa dari berbagai ormas melakukan aksi demo di depan Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka meminta agar DPRD DKI meneruskan hak angket dan mengusir Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama.
Di depan Gedung DPRD DKI, Selasa (24/3/2015), ada banyak massa dari berbagai ormas seperti Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), Front Pembela Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI), Front Betawi Bersatu (FBB), dan lain-lain. Mereka membentangkan spanduk dengan tulisan yang mengkritik Ahok.Spanduk-spanduk itu juga berisi tanda tangan dari sejumlah orang.
"Ahok Gagal Menyelesaikan Masalah Jakarta. Cabut Mandat Ahok!" Demikian bunyi salah satu spanduk. "DPRD Teruskan Angketnya. Ahok Gak Pantas Jadi Gubernur." Bunyi spanduk lainnya.
Gubernur DKI versi GMJ, Fahrurrozi Ishaq, juga hadir di aksi ini. Orator dari GMJ mengatakan bahwa mereka sudah mengumpulkan KTP dan surat pernyataan dari warga yang menolak Ahok. Mereka juga mempermasalahkan istri Ahok, Veronica Tan yang ikut rapat revitalisasi Kota Tua.
"Di Jakarta, baru jadi istri gubernur sudah mimpin rapat kepala dinas. Katanya dijebak, gimana ceritanya," teriak seorang orator lewat pengeras suara.
Massa pun terus meneriakkan takbir dan yel-yel. "Usir-usir si Ahok," teriak mereka. Wakil Ketua DPRD M Taufik sempat keluar pagar dan menemui massa beberapa menit, namun kemudian masuk lagi ke dalam gedung.
Hingga pukul 09.57 WIB, aksi demo ini masih berlangsung. Massa melakukan aksi mengaji mendoakan DPRD DKI. "Sekarang kita akan baca yasin semoga anggota DPRD dijaga, dipelihara oleh Allah, dan bisa melengserkan Ahok. Semoga Ahok segera habis di Jakarta," ucap salah seorang yang memimpin massa.
Ratusan polisi dan satpol PP telah bersiaga di lokasi mengantisipasi massa. Di dalam pagar Gedung DPRD, mobil barracuda juga sudah disiagakan. Lalu lintas di Jl Kebon Sirih yang mengarah ke Tugu Tani saat ini terpantau tersendat. Namun sudah ada polisi yang mengatur lalu lintas.
Sumur
orangnya itu2 lagi..

tapi fotonya keren yg di depan bukannya ormasnya tpi makanannya..

tpi ane ralat gan yg bilang itu kardus makanan ternyata itu cm kardus dokumen g jelas..

Spoiler for update berita:
Quote:
Ada Demo Dukung DPRD DKI, Kendaraan Susah Melintas di Jalan Kebon Sirih
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 100 orang dari Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) berkumpul untuk menyampaikan unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta pada Selasa (24/3/2015) pagi. Imbasnya, lalu lintas Jalan Kebon Sirih tersendat.
Kemacetan sudah dapat dirasakan sejak memasuki Jalan Sabang atau Jalan H Agus Salim. Antrean kendaraan membuat mobil maupun sepeda motor berjalan lambat saat hendak memasuki Jalan Kebon Sirih. Bahkan, lalu lintas sempat terhenti beberapa waktu lantaran kendaraan tidak bisa melewati Jalan Kebon Sirih.
Anteran kendaraan juga tampak di Jalan Medan Merdeka Selatan yang menuju Jalan Kebon Sirih. Rentetan klakson panjang terdengar di sela-sela kemacetan. Beberapa pengendara sepeda motor yang tidak bisa meyelip lagi di antara mobil bahkan nekat menaiki trotoar. Padahal, trotoar sudah cukup penuh dengan kendaraan-kendaraan yang parkir.
Hingga pukul 10.15, kemacetan belum juga terurai. Namun, beberapa orang yang berasal dari massa GMJ ikut mengatur lalu lintas. Dengan berbaju putih-putih dan dihiasi ornamen hijau, mereka melambai-lambaikan tangannya supaya kendaraan-kendaraan tetap berjalan.
Massa GMJ sedang memanjatkan doa-doa dengan membawa beberapa atribut seperti bendera dan spanduk di depan Gedung DPRD. Sebagian massa yang terdiri dari perempuan dan anak-anak tampak duduk di spanduk yang digelar di jalan. Karenanya, setengah lebih badan jalan dikuasai massa dan kendaraan hanya bisa lewat dalam satu lajur.
Sumur
dan ternyata isi kardusnya
Ini Isi Dus Dokumen dari GMJ untuk DPRD DKIJAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 100 orang dari Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) berkumpul untuk menyampaikan unjuk rasa di depan Gedung DPRD DKI Jakarta pada Selasa (24/3/2015) pagi. Imbasnya, lalu lintas Jalan Kebon Sirih tersendat.
Kemacetan sudah dapat dirasakan sejak memasuki Jalan Sabang atau Jalan H Agus Salim. Antrean kendaraan membuat mobil maupun sepeda motor berjalan lambat saat hendak memasuki Jalan Kebon Sirih. Bahkan, lalu lintas sempat terhenti beberapa waktu lantaran kendaraan tidak bisa melewati Jalan Kebon Sirih.
Anteran kendaraan juga tampak di Jalan Medan Merdeka Selatan yang menuju Jalan Kebon Sirih. Rentetan klakson panjang terdengar di sela-sela kemacetan. Beberapa pengendara sepeda motor yang tidak bisa meyelip lagi di antara mobil bahkan nekat menaiki trotoar. Padahal, trotoar sudah cukup penuh dengan kendaraan-kendaraan yang parkir.
Hingga pukul 10.15, kemacetan belum juga terurai. Namun, beberapa orang yang berasal dari massa GMJ ikut mengatur lalu lintas. Dengan berbaju putih-putih dan dihiasi ornamen hijau, mereka melambai-lambaikan tangannya supaya kendaraan-kendaraan tetap berjalan.
Massa GMJ sedang memanjatkan doa-doa dengan membawa beberapa atribut seperti bendera dan spanduk di depan Gedung DPRD. Sebagian massa yang terdiri dari perempuan dan anak-anak tampak duduk di spanduk yang digelar di jalan. Karenanya, setengah lebih badan jalan dikuasai massa dan kendaraan hanya bisa lewat dalam satu lajur.
Sumur
dan ternyata isi kardusnya
JAKARTA, KOMPAS.com - Unjuk rasa oleh Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) mencapai puncaknya dengan membawa dus berisi dokumen dukungan untuk mendukung hak angket, Selasa (24/3/2015).
Beberapa perwakilan GMJ membawa masuk dokumen yang dikemas ke dalam dus ukuran besar untuk diberikan kepada Ketua Tim Angket Mohamad Sangaji. "Isinya ada 35.000 fotokopi KTP dan surat pernyataan tertulis yang isinya menyatakan mendukung pelaksanaan hak angket," tutur Sangaji kepada Kompas.com.
Sebagaian dari 25 dus itu sudah dibuka untuk ditunjukkan kepada wartawan. Selain berisi fotokopi KTP dan surat pernyataan mendukung hak angket, di dalam dus itu juga ada kuisioner dari Front Pembela Islam (FPI) tentang kepemimpinan Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) di Jakarta.
Dalam kuisioner itu, ada lima pertanyaan pilihan ganda. Di antara pertanyaan yang diajukan bernada SARA.
Kemudian ada dokumen lainnya yang dimasukkan ke dalam amplop. Dokumen itu berupa Surat Pernyataan Menolak Ahok dari sebuah yayasan di kawasan Poltangan. Surat itu ditujukan ke Menteri Dalam Negeri.
Isi surat tersebut adalah menentang keberadaan Ahok yang dinilai terlalu arogan dan bertindak SARA. Ahok juga dianggap menentang syariat Islam tentang larangan kegiatan pemotongan hewan kurban di Sekolah Dasar (SD).
Kemudian, mantan Bupati Belitung Timur itu juga disebut tidak ada etika dalam berbicara, bahkan saat bicara kepada bawahannya.
Surat itu ditembus kepada Menteri Dalam Negeri, Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta, dan para ketua fraksi DPRD Provinsi DKI Jakarta. Surat juga ditandatangani pembina dan ketua yayasan.
Menurut Sangaji, GMJ akan terus mengumpulkan dukungan melalui fotokopi KTP dan surat pernyataan hingga pekan depan. Target jumlah dokumen sebagai bentuk dukungan terhadap hak angket adalah 500.000 orang.
Sumur
Diubah oleh my3110 24-03-2015 12:50
0
4.7K
Kutip
81
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan