GRESIK – Kepala Desa dan Perangkat di Kabupaten Gresik tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa (AKD) mengadukan berbagai permasalahan di desanya kepada Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar di Rumah Makan Lakakul, Kecamatan Sidayu, Minggu (22/3/2015).

Mereka mengandukan berbagai hal di antaranya pengerukkan lahan yang tidak ada reklamasi dan rebutan lahan antara masyarakat dengan oknum TNI serta hak tanah desa untuk kesejahteraan masyarakat.

“Pengerukan yang tidak mempedulikan kondisi lingkungan tersebut berdampak pada sumber air bersih di Desa Kesamben Kulon, menjadi mampet sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih,” kata Parmin, warga Dusun Randusongo, Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringinanom.

Permasalahan lain yang disampaikan ke Marwan Jafar yaitu adanya proyek Pelabuhan Internasional di Kecamatan Manyar yang diduga belum mengantongi izin lengkap tapi terus menguruk lahan tambak.

Permasalahan tanah yang lainnya yaitu di Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo, warga sangat ketakutan karena diintimidasi oknum TNI dari Kodam V/Brawijaya agar mau menjual tanahnya untuk program ketahanan pangan.

“Ada Ibu-ibu di sawah dipaksa oknum TNI disuruh tanda tangan,” kata Nur Musafa', Kepala Badan Permusyarawatan Desa (BPD) Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo.

Mendapati beberapa keluhan dari Desa tersebut, Marwan Jafar, meminta Kepala Desa atau masyarakat yang dirugikan atas kebijakan Pemerintah Desa atau perusahaan di desa tempat tinggal untuk mengirimkan surat ke Kementerian Desa.

“Kirimkan surat atas kebijakan Pemerintah Desa atau instansi terkait ke kami (Kementerian Desa, RED), nanti akan kami tembuskan ke Kementerian terkait sebab kami tidak bisa mengatasi sendiri tapi harus koordinasi. Termasuk permasalahan lahan dengan TNI ini nanti akan saya sampaikan ke Panglimanya,” kata Marwan didampingi anggota DPR RI Jazilul Fawait dan mantan bupati Gresik Robach Ma’sum.

#Bhebe
#Sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2015/...hkan-unek-unek