

TS
indonesiamengajar
Lokasi Kerja Indonesia Mengajar Part II (Ga Kalah Seru!)
Ketemu lagi nih agan agan! 

Ini nih lanjutan trit selasa kemaren. Buat agan-agan yang belum mampir ke trit kemaren, silakan mampir dulu di sini. Yuk gan langsung disimak aja 

TULANG BAWANG BARAT!

Spoiler for Tulang Bawang Barat:
Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dengan Kabupaten Tulang Bawang.Kabupaten ini baru diresmikan pada tahun 2008 yang ditandai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri pada tanggal 23 Oktober 2008.Sebagai kabupaten baru, infrastruktur kabupaten ini masih terbatas.Penduduk Kabupaten Tulang Bawang Barat didominasi warga pendatang transmigran dari daerah Jawa, Sunda dan Bali. Mata pencaharian utama penduduk adalah berkebun karet, sawit dan bertani.
Di Tulang Bawang Barat, Pengajar Muda ditempatkan di dua kecamatan yakni Way Kenanga, Gunung Terang dan Gunung Agung. Wilayah Kecamatan Way Kenanga lebih mudah diakses daripada dua kecamatan lainnya.Di Kecamatan Gunung Terang dan Gunung Agung akses sangat tergantung pada cuaca dan pada saat tertentu sangat sulit untuk ditembus.
Masyarakat Tulang Bawang Barat terdiri dari banyak suku pendatang seperti Jawa dan Sunda yang mayoritas beragama Islam dan Suku Bali yang menganut agama Hindu.Hubungan antar ketiga tidak juga bisa dikatakan harmonis.Praduga dan prasangka kerap masih bisa dirasakan secara kasatmata dan jelas.Suku Mayoritas di Tulang Bawang Barat adalah suku Jawa sehingga bahasa Jawa sangat umum digunakan oleh penduduk sebagai bahasa pengantar sehari-hari.
Di Tulang Bawang Barat, Pengajar Muda ditempatkan di dua kecamatan yakni Way Kenanga, Gunung Terang dan Gunung Agung. Wilayah Kecamatan Way Kenanga lebih mudah diakses daripada dua kecamatan lainnya.Di Kecamatan Gunung Terang dan Gunung Agung akses sangat tergantung pada cuaca dan pada saat tertentu sangat sulit untuk ditembus.
Masyarakat Tulang Bawang Barat terdiri dari banyak suku pendatang seperti Jawa dan Sunda yang mayoritas beragama Islam dan Suku Bali yang menganut agama Hindu.Hubungan antar ketiga tidak juga bisa dikatakan harmonis.Praduga dan prasangka kerap masih bisa dirasakan secara kasatmata dan jelas.Suku Mayoritas di Tulang Bawang Barat adalah suku Jawa sehingga bahasa Jawa sangat umum digunakan oleh penduduk sebagai bahasa pengantar sehari-hari.
Spoiler for Fun Fact!:
Fun Fact!
Saat anak-anak belajar IPS, pas ditanya Lampung ada di pulau mana? semua serentak menjawab "Jawaaaa!"
Saat anak-anak belajar IPS, pas ditanya Lampung ada di pulau mana? semua serentak menjawab "Jawaaaa!"

ACEH!

Spoiler for Aceh Utara!:
Untuk menuju Aceh Utara ada beberapa alternatif penerbangan: dari Jakarta ke Medan atau dari Jakarta ke Banda Aceh. Jarak antara Medan– Kotamadya Lhokseumawe (sebelumnya merupakan ibukota Kab. Aceh Utara) dengan Banda Aceh – Lhokseumawe relatif sama. Namun, frekuensi penerbangan dari Jakarta ke Medan lebih banyak daripada penerbangan dari Jakarta ke Banda Aceh.
Penerbangan Jakarta-Medan ditempuh selama kurang lebih 2 jam 15 menit. Waktu tempuh yang diperlukan untuk menuju ke Aceh Utara dari Medan diperkirakan sekitar 7 – 8 jam. Ibukota Aceh Utara sekarang adalah Lhoksukon, menggantikan Lhokseumawe yang kini telah berganti status menjadi Kotamadya Lhoksumawe.Namun, berhubung masih dalam transisi, maka berbagai gedung perkantoran pemerintah Kabupaten Aceh Utara masih berlokasi di Kota Lhokseumawe.
Secara keseluruhan, prasarana pendidikan di Aceh Utara relatif baik. Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Aceh diajarkan di kebanyakan sekolah. Meskipun begitu, ada beberapa SD yang kekurangan guru.Sinyal telepon (GSM) bisa diterima dengan baik di beberapa tempat.Listrik juga relatif mudah diperoleh. Di daerah yang terdiri dari suku Aceh serta suku lain (termasuk Jawa dan Banjar) ini, sebagian besar warganya memiliki mata pencaharian sebagai petani maupun penggarap kebun.
Penerbangan Jakarta-Medan ditempuh selama kurang lebih 2 jam 15 menit. Waktu tempuh yang diperlukan untuk menuju ke Aceh Utara dari Medan diperkirakan sekitar 7 – 8 jam. Ibukota Aceh Utara sekarang adalah Lhoksukon, menggantikan Lhokseumawe yang kini telah berganti status menjadi Kotamadya Lhoksumawe.Namun, berhubung masih dalam transisi, maka berbagai gedung perkantoran pemerintah Kabupaten Aceh Utara masih berlokasi di Kota Lhokseumawe.
Secara keseluruhan, prasarana pendidikan di Aceh Utara relatif baik. Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Aceh diajarkan di kebanyakan sekolah. Meskipun begitu, ada beberapa SD yang kekurangan guru.Sinyal telepon (GSM) bisa diterima dengan baik di beberapa tempat.Listrik juga relatif mudah diperoleh. Di daerah yang terdiri dari suku Aceh serta suku lain (termasuk Jawa dan Banjar) ini, sebagian besar warganya memiliki mata pencaharian sebagai petani maupun penggarap kebun.
Spoiler for Fun Fact!:
Fun Fact!
Di araselo (aceh utara) anak-anak kalau main dan pakai baju bola club barcelona, maka di pastikan logo barcelonanya di hilangkan. Mereka lebih suka bajunya di bolongkan di dada kanan atasnya. Unikk..
Di araselo (aceh utara) anak-anak kalau main dan pakai baju bola club barcelona, maka di pastikan logo barcelonanya di hilangkan. Mereka lebih suka bajunya di bolongkan di dada kanan atasnya. Unikk..

BAWEAN!

Spoiler for Bawean!:
SD-SD di daerah penempatan Pengajar Muda terletak di Pulau Bawean dan pulau kecil di sekitarnya. Dari pelabuhan udara Djuanda di Surabaya, dibutuhkan waktu dua jam untuk perjalanan darat menuju Gresik. Perjalanan dilanjutkan lagi dengan kapal selama tiga jam ke pelabuhan Sangkapura di Pulau Bawean.
Meskipun bagian provinsi Jawa Timur, masih banyak infrastruktur di Pulau Bawean yang memerlukan peningkatan.Misalnya untuk menuju beberapa SD di kecamatan Tambak, sinyal telpon GSM tidak dapat dijumpai.Sementara, jalan untuk mencapainya juga penuh tantangan. Setelah melalui perjalanan laut, menembus hutan dan jalan berlubang, kita akan melewati pula jalan di tebing garis pantai Pulau Bawean.
Salah satu fenomena yang khas di Pulau Bawean adalah menu ikan yang berlimpah. Masyarakat Bawean menanam sayuran secara terbatas seperti sawi, bayam, kangkung dan singkong, sedangkan sayuran lain seperti wortel, dan cabai dibawa dari Gresik. Hal ini mengakibatkan harga sayuran menjadi sangat mahal jika tidak ada kapal yang berlabuh yang membawa sembako dan sayuran.
Ada beberapa tempat di Bawean yang sinyal GSMnya cukup baik yaitu di pulau utama dan Pulau Gili. Dibutuhkan kreativitas dalam mencoba berbagai kartu provider GSM di berbagai lokasi untuk memperoleh sinyal telepon yang baik.
Meskipun bagian provinsi Jawa Timur, masih banyak infrastruktur di Pulau Bawean yang memerlukan peningkatan.Misalnya untuk menuju beberapa SD di kecamatan Tambak, sinyal telpon GSM tidak dapat dijumpai.Sementara, jalan untuk mencapainya juga penuh tantangan. Setelah melalui perjalanan laut, menembus hutan dan jalan berlubang, kita akan melewati pula jalan di tebing garis pantai Pulau Bawean.
Salah satu fenomena yang khas di Pulau Bawean adalah menu ikan yang berlimpah. Masyarakat Bawean menanam sayuran secara terbatas seperti sawi, bayam, kangkung dan singkong, sedangkan sayuran lain seperti wortel, dan cabai dibawa dari Gresik. Hal ini mengakibatkan harga sayuran menjadi sangat mahal jika tidak ada kapal yang berlabuh yang membawa sembako dan sayuran.
Ada beberapa tempat di Bawean yang sinyal GSMnya cukup baik yaitu di pulau utama dan Pulau Gili. Dibutuhkan kreativitas dalam mencoba berbagai kartu provider GSM di berbagai lokasi untuk memperoleh sinyal telepon yang baik.
Spoiler for Fun Fact!:
Fun Fact!
Masyarakat Bawean asli (bukan pendatang) biasanya selalu minta maaf kalau tidak ada "chuko" (ikan) dalam hidangan yang mereka sajikan kepada tamu. Ternyata, ada keyakinan dalam masyarakat Bawean bahwa "sehari saja tidak makan ikan, badan menjadi lemas". Setiap hari makan ikan!
Masyarakat Bawean asli (bukan pendatang) biasanya selalu minta maaf kalau tidak ada "chuko" (ikan) dalam hidangan yang mereka sajikan kepada tamu. Ternyata, ada keyakinan dalam masyarakat Bawean bahwa "sehari saja tidak makan ikan, badan menjadi lemas". Setiap hari makan ikan!

BIMA!

Spoiler for Bima!:
Untuk menuju Bima, umumnya penumpang dari Jakarta melakukan transit di Bandara Ngurah Rai, Denpasar yang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menuju ibukota kabupaten di Nusa Tenggara Barat ini.
Secara keseluruhan, Kabupaten Bima memiliki bentang alam yang lengkap dari pantai hingga pegunungan.Daerah ini beriklim tropis dan cenderung kering.Rata-rata curah hujan tahunannya relatif rendah.
Untuk menuju sekolah-sekolah di daerah penempatan, kita akan melalui jalan dengan berbagai kondisi. Meskipun begitu, ada beberapa yang dapat dicapai dengan mobil. Misalnya di Jatibaru, Kec. Langgudu, ada SD yang harus ditempuh dengan kombinasi perjalanan darat dan perjalanan laut (speedboat). Sementara, untuk menuju SD Bajo Pulo di kecamatan Sape, kita harus menyeberang laut dengan perahu bermesin sekitar 10 menit setelah sebelumnya melalui 1,5 jam perjalanan darat. Sinyal telepon selular (GSM) bisa ditemukan secara terbatas di beberapa tempat tertentu.
Sebagai salah satu daerah di nusantara yang memiliki sejarah kesultanan, Bima berpenduduk mayoritas Islam.Kebanyakan dari mereka memiliki pencaharian sebagai petani.Sementara, ada pula yang mencari ikan, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir.
Secara keseluruhan, Kabupaten Bima memiliki bentang alam yang lengkap dari pantai hingga pegunungan.Daerah ini beriklim tropis dan cenderung kering.Rata-rata curah hujan tahunannya relatif rendah.
Untuk menuju sekolah-sekolah di daerah penempatan, kita akan melalui jalan dengan berbagai kondisi. Meskipun begitu, ada beberapa yang dapat dicapai dengan mobil. Misalnya di Jatibaru, Kec. Langgudu, ada SD yang harus ditempuh dengan kombinasi perjalanan darat dan perjalanan laut (speedboat). Sementara, untuk menuju SD Bajo Pulo di kecamatan Sape, kita harus menyeberang laut dengan perahu bermesin sekitar 10 menit setelah sebelumnya melalui 1,5 jam perjalanan darat. Sinyal telepon selular (GSM) bisa ditemukan secara terbatas di beberapa tempat tertentu.
Sebagai salah satu daerah di nusantara yang memiliki sejarah kesultanan, Bima berpenduduk mayoritas Islam.Kebanyakan dari mereka memiliki pencaharian sebagai petani.Sementara, ada pula yang mencari ikan, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir.
Spoiler for Fun Fact!:
Fun Fact!
Di Tambora, pohon/ tumbuhan yang menghasilkan buah yang dikandangin --dipagerin sampai atas-- sedangkan hewan-hewannya seperti sapi dan kambing bebas berkeliaran. Hal itu dikarenakan hewan-hewan ternaknya lebih banyak daripada tanaman yang berbuah.
Di Tambora, pohon/ tumbuhan yang menghasilkan buah yang dikandangin --dipagerin sampai atas-- sedangkan hewan-hewannya seperti sapi dan kambing bebas berkeliaran. Hal itu dikarenakan hewan-hewan ternaknya lebih banyak daripada tanaman yang berbuah.

LEBAK

Spoiler for Lebak!:
Meskipun berada di Jawa, akses pendidikan di Lebak tidak mudah. Keenam SD, di mana Indonesia Mengajar beraktivitas di Banten ini, berada di tempat-tempat yang sulit dijangkau. Beberapa harus dicapai dengan 1,5 hingga 2 jam perjalanan sepeda motor dari ibukota kabupaten, Rangkasbitung, melalui jalan yang berbatu dan berlumpur ketika hujan. Ada pula SD yang berada di puncak bukit.
Untuk bisa mencapai kabupaten Lebak, diperlukan perjalanan darat selama 4 -5 jam dari Jakarta menuju Rangkasbitung.
Mata pencaharian kebanyakan penduduk di kabupaten Lebak adalah bertani sawah tadah hujan, selain beternak kambing.Daerah ini juga terkenal dengan kebudayaan Sunda Wiwitan.
Listrik di Lebak dipasok oleh PLN secara kontinyu, namun masih ada beberapa daerah yang belum terjamah listrik sama sekali, sehingga penduduknya masih mengandalkan lampu minyak sebagai alat penerangan di waktu malam. Sinyal telepon dan GPRS pun masih sulit. Sejauh ini hanya satu provider GSM yang bisa diakses.
Untuk bisa mencapai kabupaten Lebak, diperlukan perjalanan darat selama 4 -5 jam dari Jakarta menuju Rangkasbitung.
Mata pencaharian kebanyakan penduduk di kabupaten Lebak adalah bertani sawah tadah hujan, selain beternak kambing.Daerah ini juga terkenal dengan kebudayaan Sunda Wiwitan.
Listrik di Lebak dipasok oleh PLN secara kontinyu, namun masih ada beberapa daerah yang belum terjamah listrik sama sekali, sehingga penduduknya masih mengandalkan lampu minyak sebagai alat penerangan di waktu malam. Sinyal telepon dan GPRS pun masih sulit. Sejauh ini hanya satu provider GSM yang bisa diakses.
Spoiler for Fun Fact!:
Fun Fact!
Anak-anak SD di Lebak suka jajan sirup warna-warni yang dibekukan di tempat bekas yakult. anak-anak menyebut itu yakult sehat!
Anak-anak SD di Lebak suka jajan sirup warna-warni yang dibekukan di tempat bekas yakult. anak-anak menyebut itu yakult sehat!

SANGIHE!

Spoiler for Sangihe!:
Kepulauan Sangihe adalah kepulauan terluar di bagian utara Indonesia dan berbatasan langsung dengan Filipina.Terdiri dari kurang lebih 90 pulau, sebagian besar pulau tersebut merupakan daerah pesisir yang berbukit di bagian tengahnya.
Ibu kota kabupaten tersebut, yaitu Tahuna, terletak di pulau terbesarnya. Untuk mencapai Tahuna dari ibu kota provinsi (Manado), dapat digunakan dua alternatif moda transportasi yaitu pesawat terbang selama 50 menit atau perjalanan selama 7-8 jam dengan kapal cepat.
Pulau-pulau yang menjadi lokasi penempatan Pengajar Muda hanya dapat diakses melalui jalan laut. Jarak tempuh dari Tahuna menuju ke pulau-pulau kecil beragam-- sekitar tiga hingga sepuluh jam perjalanan darat dan laut. Di daerah penempatan, sumber listrik dan sinyal telepon termasuk minim.Listrik hanya menyala pada pukul 18.00-22.00 dan sinyal telepon seluler sulit diakses.
Masyarakat Kepulauan Sangihe sebagian besar bekerja sebagai nelayan, terutama penduduk di pulau-pulau yang lebih kecil.Di wilayah pulau terbesar, penduduk di sekitar pantai berkebun kelapa untuk diambil kopranya, sedangkan mereka yang di daerah pegunungan memilih untuk berkebun pala dan cengkeh.
Mayoritas hasil kebun dijual ke Manado, bahkan ada pula yang dijual ke Filipina.Sebagian besar penduduk Kep.Sangihe beragama Kristen, sebagian lagi beragama Islam.Toleransi beragama di wilayah ini sangat baik.
Ibu kota kabupaten tersebut, yaitu Tahuna, terletak di pulau terbesarnya. Untuk mencapai Tahuna dari ibu kota provinsi (Manado), dapat digunakan dua alternatif moda transportasi yaitu pesawat terbang selama 50 menit atau perjalanan selama 7-8 jam dengan kapal cepat.
Pulau-pulau yang menjadi lokasi penempatan Pengajar Muda hanya dapat diakses melalui jalan laut. Jarak tempuh dari Tahuna menuju ke pulau-pulau kecil beragam-- sekitar tiga hingga sepuluh jam perjalanan darat dan laut. Di daerah penempatan, sumber listrik dan sinyal telepon termasuk minim.Listrik hanya menyala pada pukul 18.00-22.00 dan sinyal telepon seluler sulit diakses.
Masyarakat Kepulauan Sangihe sebagian besar bekerja sebagai nelayan, terutama penduduk di pulau-pulau yang lebih kecil.Di wilayah pulau terbesar, penduduk di sekitar pantai berkebun kelapa untuk diambil kopranya, sedangkan mereka yang di daerah pegunungan memilih untuk berkebun pala dan cengkeh.
Mayoritas hasil kebun dijual ke Manado, bahkan ada pula yang dijual ke Filipina.Sebagian besar penduduk Kep.Sangihe beragama Kristen, sebagian lagi beragama Islam.Toleransi beragama di wilayah ini sangat baik.
Spoiler for Fun Fact!:
Fun Fact!
Di pulau Kawio dan Matutuang, dua pulau yang berada di wilayah terdekat dengan perbatasan, di tiap bulannya mengirimkan delegasi untuk menyepakati kebijakan wilayah perbatasan dengan negara Filipina. Semacam rapat RT dengan negara tetangga, Gan!
Di pulau Kawio dan Matutuang, dua pulau yang berada di wilayah terdekat dengan perbatasan, di tiap bulannya mengirimkan delegasi untuk menyepakati kebijakan wilayah perbatasan dengan negara Filipina. Semacam rapat RT dengan negara tetangga, Gan!

MAJENE

Spoiler for Majene!:
Kabupaten Majene terletak di Propinsi Sulawesi Barat dan memili topografi dataran rendah dan pegunungan.Pengajar Muda ditempatkan di empat kecamatan; Sendana, Tammerodo, Malunda dan Ulumanda.Akses untuk menuju bisa melalui Makassar yang berjarak sekitar 300 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan umum yang banyak tersedia setiap harinya.Sinyal dan listrik sangat terbatas.Listrik biasanya menyala di malam hari, mulai pukul 18.00 hingga 21.00.
Untuk menuju Majene, memerlukan waktu sekitar 8 jam perjalanan dengan angkutan umum dari Makassar. Kemudian dilanjutkan ke desa masing-masing sekitar 1 – 3 jam perjalanan dengan menggunakan angkutan umum.
Kabupaten Majene mayoritas dihuni oleh masyarakat Suku Mandar. Selain Mandar, suku lainnya yang terdapat di Majene adalah Bugis dan Jawa. Sebagian besar penduduk Majene bekerja di sector pertanian, perikanan dan perkebunan.Bahasa yang umum digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari adalah bahasa Mandar dan bahasa Jawa di daerah-daerah kantung transmigran. Mayoritas penduduk Majene beragama Islam dan cenderung terbuka terhadap masyarakat dari agama lain.
Untuk menuju Majene, memerlukan waktu sekitar 8 jam perjalanan dengan angkutan umum dari Makassar. Kemudian dilanjutkan ke desa masing-masing sekitar 1 – 3 jam perjalanan dengan menggunakan angkutan umum.
Kabupaten Majene mayoritas dihuni oleh masyarakat Suku Mandar. Selain Mandar, suku lainnya yang terdapat di Majene adalah Bugis dan Jawa. Sebagian besar penduduk Majene bekerja di sector pertanian, perikanan dan perkebunan.Bahasa yang umum digunakan sebagai bahasa pengantar sehari-hari adalah bahasa Mandar dan bahasa Jawa di daerah-daerah kantung transmigran. Mayoritas penduduk Majene beragama Islam dan cenderung terbuka terhadap masyarakat dari agama lain.
Spoiler for Fun Fact!:
Fun Fact!
Di Manyamba, orang pindah rumah akan dibantu semua laki-laki tiga kampung untuk sama-sama mengangkat dan menggeser rumah (panggung) si orang yang bakal pindahan.
Di Manyamba, orang pindah rumah akan dibantu semua laki-laki tiga kampung untuk sama-sama mengangkat dan menggeser rumah (panggung) si orang yang bakal pindahan.

MUARA ENIM

Spoiler for Muara Enim!:
Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Selatan.Kabupaten dengan penduduk ± 700.000 jiwa ini memiliki 22 kecamatan dengan Kecamatan Muara Enim sebagai ibu kotanya. Untuk mencapai Muara Enim, diperlukan waktu sekitar enam jam perjalanan darat dari Ibu Kota Propinsi Sumatera Selatan, Palembang.
Mulai Maret 2012, Gerakan Indonesia Mengajar mengirimkan tiga orang Pengajar Muda ke Kabupaten Muara Enim yang secara khusus ditempatkan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Lubai dan Kecamatan Rambang. Dua kecamatan tersebut dapat ditempuh dalam waktu 3 hingga 4 jam perjalanan dari Muara Enim sedangkan untuk mencapai sekolah penugasan Pengajar Muda diperlukan waktu 1 hingga 2 jam dari masing-masing Ibu Kota Kecamatan.
Kabupaten Muara Enim dihuni oleh beragam suku yang berasal dari banyak daerah di Indonesia.Suku asli yang biasa dikenal dengan Suku Palembang atau Sumatera hidup harmonis dengan pendatang dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Kabupaten Muara Enim adalah petani karet dan sawit.
Mulai Maret 2012, Gerakan Indonesia Mengajar mengirimkan tiga orang Pengajar Muda ke Kabupaten Muara Enim yang secara khusus ditempatkan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Lubai dan Kecamatan Rambang. Dua kecamatan tersebut dapat ditempuh dalam waktu 3 hingga 4 jam perjalanan dari Muara Enim sedangkan untuk mencapai sekolah penugasan Pengajar Muda diperlukan waktu 1 hingga 2 jam dari masing-masing Ibu Kota Kecamatan.
Kabupaten Muara Enim dihuni oleh beragam suku yang berasal dari banyak daerah di Indonesia.Suku asli yang biasa dikenal dengan Suku Palembang atau Sumatera hidup harmonis dengan pendatang dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.Sebagian besar mata pencaharian masyarakat di Kabupaten Muara Enim adalah petani karet dan sawit.
Spoiler for Fun Fact!:
Fun Fact!
Ketika belajar tentang benda-benda langit, anak-anak SD di Munim diajak untuk bernyanyi kasih ibu. Sampai di bait “bagai sang surya menyinari dunia” salah satu anak bertanya “Surya itu apa?” anak lain menjawab “Rokok. Saya sering disuruh bapak beli surya”
Ketika belajar tentang benda-benda langit, anak-anak SD di Munim diajak untuk bernyanyi kasih ibu. Sampai di bait “bagai sang surya menyinari dunia” salah satu anak bertanya “Surya itu apa?” anak lain menjawab “Rokok. Saya sering disuruh bapak beli surya”

MUSI BANYUASIN

Spoiler for Musi Banyuasin!:
Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Selatan yang dilintasi oleh Sungai Musi.Motto kabupaten ini adalah Serasan Sekate yang artinya adalah bahwa masyarakat selalu mengutamakan kerukunan dan tetap memegang teguh azas musyawarah untuk mufakat yang dijiwai semangat gotong royong. Dibutuhkan waktu empat jam perjalanan dari Palembang untuk mencapai Sekayu, Ibu Kota Musi Banyuasin.
Kehidupan sosial di Kabupaten Musi Banyuasin diwarnai oleh beragam suku masyarakat yang tinggal tersebar di sebelas kecamatan.Mayoritas masyarakat Musi Banyuasin beragama Islam dan sebagian kecil beragama Kristen dan Hindu.
Pengajar Muda Indonesia Mengajar secara khusus ditugaskan di tiga sekolah yang tersebar di dua kecamatan; Kecamatan Lalan dan Kecamatan Bayung Lencir.Di Kecamatan Lalan, Pengajar Muda ditempatkan di SDN Karang Agung, Desa Karang Agung dan di Kecamatan Bayung Lencir, Pengajar Muda ditempatkan di SDN Kepayang, Desa Kepayang dan SDN Muara Medak di Desa Muara Medak.Untuk mencapai sekolah-sekolah tersebut menggunakan speed-boat melewati daerah aliran sungai.
Kehidupan sosial di Kabupaten Musi Banyuasin diwarnai oleh beragam suku masyarakat yang tinggal tersebar di sebelas kecamatan.Mayoritas masyarakat Musi Banyuasin beragama Islam dan sebagian kecil beragama Kristen dan Hindu.
Pengajar Muda Indonesia Mengajar secara khusus ditugaskan di tiga sekolah yang tersebar di dua kecamatan; Kecamatan Lalan dan Kecamatan Bayung Lencir.Di Kecamatan Lalan, Pengajar Muda ditempatkan di SDN Karang Agung, Desa Karang Agung dan di Kecamatan Bayung Lencir, Pengajar Muda ditempatkan di SDN Kepayang, Desa Kepayang dan SDN Muara Medak di Desa Muara Medak.Untuk mencapai sekolah-sekolah tersebut menggunakan speed-boat melewati daerah aliran sungai.
Spoiler for Fun Fact!:
Fun Fact!
Anak-anak di Muba dipanggil budak. Sedangkan perempuan di sana dipanggil lanang betina.
Anak-anak di Muba dipanggil budak. Sedangkan perempuan di sana dipanggil lanang betina.

Gimana gan, menarik dan menantang kan buat kita-kita yang masih punya semangat 45 ini?. Buat informasi nih gan, teman-teman Pengajar Muda bertugas di daerah-daerah ini selama satu tahun. Bisa dibayangkan dong, betapa menantang dan menarik hidup bareng keluarga baru di sana. 
Bagi agan-agan yang pernah punya pengalaman serupa, atau pernah mengunjungi tempat-tempat di atas, yuk berbagi cerita di sini. Enjoy Gan!

Bagi agan-agan yang pernah punya pengalaman serupa, atau pernah mengunjungi tempat-tempat di atas, yuk berbagi cerita di sini. Enjoy Gan!

0
3.1K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan