Kaskus

News

AkuCintaNanaeAvatar border
TS
AkuCintaNanae
AHOK: Saya dididik Secara ISLAMI dan kini Menjadi Non-Muslim ISLAMI
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir sebagai tamu spesial pada ajang Kompasianival 2014 yang digelar di Gedung Sasono Taman Mini Indonesia Indah pada Sabtu, 22 November 2014. Pada kesempatan tersebut Ahok berbagi banyak cerita mulai dari strateginya membenahi Jakarta yang sudah dirintisnya bersama pendahulunya, Presiden Jokowi, hingga cerita-cerita inspiratif yang membuat seisi gedung royal memberinya tepuk tangan. Ahok juga sempat menyinggung beberapa persoalan sensitif terkait FPI, gangster sekolah hingga perseteruan antara supporter sepakbola The Jakmania dan Viking.


Dengan gaya yang khas dan blak-blakkan, aksi Ahok pada ajang tahunan pertemuan para blogger Kompasiana itu sukses meraih simpati ratusan orang yang hadir. Salah satu yang menarik perhatian dan mengundang decak kagum adalah penuturan Ahok ketika menjawab pertanyaan salah satu blogger tentang sosoknya yang dianggap sebagai miniatur keberagaman Indonesia. Menjawab pertanyaan itu Ahok pun berkisah tentang masa kecilnya di Belitung. “Saya tinggal di lingkungan yang mayoritas penduduknya beragama Islam, juga kelompok Masyumi. SD sampai SMP saya di sekolah Islam, bahkan nilai agama Islam saya sering lebih baik dari teman-teman”. Begitulah Ahok mengingat masa kecilnya.

Ahok mendapatkan banyak kesan dari kehidupan masa kecilnya. Ketika menempuh pendidikan di sekolah Islam, Ahok beberapa kali mengikuti kelas pelajaran Agama Islam meski ia seorang non Muslim. Bahkan nilai ulangan pengetahuan dasar agama Islamnya seringkali lebih tinggi dibanding teman-temannya yang beragama Islam karena ia tak diharuskan mengerjakan soal-soal yang susah seperti bahasa Arab.


Kesan baik terhadap Islam dan beberapa ucapan guru agamanya di SD dan SMP terus diingat oleh Ahok hingga kini. Oleh karena itu meski bukan pemeluk Agama Islam, ia kerap mengutip beberapa ajaran Islam untuk menjelaskan sesuatu masalah. Bahkan di panggung Kompasianival Ahok kembali menegaskan ia perlu mengucapkan Istighfar atas dilantiknya ia sebagai Gubernur DKI.


Nilai-nilai toleransi beragama dan menyayangi sesama manusia juga Ahok dapatkan dari nasihat-nasihat ayahnya. Menurutnya sejak kecil ia diajari untuk berbagi dengan siapa saja apapun agamanya. Ahok masih terus mengingat nasihat ayahnya untuk selalu berbuat baik dan menolong sesama tanpa harus menunggu menjadi orang kaya. “Pokoknya kalau ada yang bisa dibantu, bantu saja sebisanya”. Begitulah Ahok memaknai salah satu nasihat ayahnya di masa kecil.


Ahok berkeyakinan bahwa dengan berbuat baik semuanya akan dimudahkan. Dengan santai Ahok pun menanggapi perjalanannya yang terjal untuk bisa dilantik sebagai Gubernur DKI dan mendapat banyak tentangan dari berbagai kalangan. “Di Belitung yang 90% dikuasai partai Islam bisa saya taklukkan, masa di DKI saja yang begini saya harus khawatir”. Jawaban itupun disambut tepukan tangan para hadirin.

Ahok tampil di ajang Kompasianival 2014 bersama walikota Bandung, Ridwal Kamil. Mereka berdua hadir membagikan inspirasi dan aksi untuk Indonesia. Memimpin dua kota besar di Indonesia, Ahok dan Ridwan Kamil dianggap sebagai pemimpin muda dengan gagasan dan karakter kepemimpinan alternatif yang dianggap mampu melakukan perubahan positif. Khusus untuk Ahok yang kini menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta, ia adalah sosok pemimpin dianggap berani mendobrak kebuntuan demokrasi dan toleransi yang selama ini ternyata masih sering dipersoalkan berbagai kalangan di Indonesia. Ahok adalah salah satu cermin kebhinekaan Indonesia yang sesungguhnya.

http://sosok.kompasiana.com/2014/11/...mi-688207.html
0
4K
43
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan