Semarang, - Pabrik rumahan pembuatan oli palsu di Semarang digerebek anggota Kodim 0733 BS/Semarang, Den Intel Kodam IV/Diponegoro gabungan dengan unit Intel Kodim 0733 BS/Semarang. Dari bukti transaksi yang ada, omzet produksi oli palsu ini mencapai Rp 700 juta per bulan.
"Omzetnya itu per bulan sekitar Rp 700 juta," kata Dandim 0733 BS Semarang, Letkol Inf Muhammad Taufiq Zega kepada detikcom, Jumat (20/3/2015).
Taufiq mengatakan, meski kasus ini dibongkar TNI, namun pihaknya akan menyerahkan penanganan kasus produksi oli palsu itu ke Polda Jawa Tengah dan Polrestabes Semarang. Dia mengatakan hanya sebatas melaksanakan tanggungjawab dalam satuan kewilayahan Kodim.
"Kita koordinasi dengan Polda Jateng dan Polrestabes Semarang," ujarnya.
Namun, selagi menunggu proses dari kepolisian, saat ini barang bukti yang ada di rumah atau dua gudang milik Handoyo di Jalan Beton Mas Utara, Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara masih dijaga ketat oleh TNI dan Polri.
"Anggota Polsek dan Koramil masih berjaga sampai penyerahan," pungkasnya.
Diketahui Handoyo membuat oli yang diduga dari oli bekas yang dicampur bubuk merah. Ia kemudian mengemas dalam botol yang dibelinya dari pemulung. Kemasan itu dibersihkan dan diberi label hingga barcode hingga menyerupai oli-oli merek terkenal
Distribusi oli palsu Handoyo kebanyakan berada di luar Kota. Harga yang diberikan jauh lebih murah dibandingkan harga oli asli. Menanggapi laporan warga terkait praktik tersebut, anggota Kodim 0733 BS/Semarang, Den Intel Kodam IV/Diponegoro gabungan dengan unit Intel Kodim 0733 BS/Semarang melakukan penggerebekan.
"Ya ini sekaligus juga untuk shock terapi jika ada yang melakukan praktik serupa," tegas Taufik.
Terpisah, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Nur Ali mengatakan pihaknya belum menerima penyerahan penanganan terkait pemalsuan oli tersebut
"Belum terima, itu delik aduan, harus ada yang melapor dan ada yang dirugikan," ujarnya.
http://news.detik.com/read/2015/03/2...-juta-perbulan