Sebenarnya, sudah berapa presiden
RI? Benarkah hanya ada Soekarno,
Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, dan SBY? Ternyata, tidak. Masih ada dua presiden Indonesia yang kurang kita kenal. Mereka adalah Syafruddin Prawiranegara dan Mr. Asaat. Bagaimana ceritanya hingga dua presiden Indonesia ini seperti “dihilangkan” dari sejarah?
Spoiler for Indonesia:
Quote:
Original Posted By Pemerintah darurat republik indonesia(PDRI)Pemerintah Darurat Republik indonesia (PDRI)
Syafruddin Prawiranegara adalah
presiden kedua Indonesia, bukan
Soeharto. Syafruddin menjabat
presiden RI saat Soekarno, presiden
saat itu, bersama Hatta dan beberapa pejabat tinggi negara lain ditangkap oleh Belanda dalam Agresi Militer II pada 1948. Tujuan Belanda sebenarnya ingin membuktikan pada dunia internasional bahwa Indonesia sebagai negara berdaulat sudah tidak sah lagi keberadaannya karena sebuah negara membutuhkan pemimpin sbg bukti kedaulatan.
Menanggapi keadaan semacam ini,
para pemimpin negeri kita saat itu
berinisiatif mendirikan PDRI (Pemerintah Darurat Republik
Indonesia) di Bukit Tinggi. Sebagai
presiden, ditunjuklah Syafruddin
Prawiranegara. Dengan demikian,
meskipun Soekarno ditahan, masih
ada presiden Indonesia. Belanda, bahkan, bisa dikatakan “tertipu mentah-mentah” dengan sistem ini. Melalui PDRI, kedaulatan Indonesia tetap terjaga. Salah satu sikap Syafruddin Prawiranegara yang patut diacungi jempol adalah keikhlasannya berjuang demi negara tanpa pretensi apapun.
Ketika Agresi Militer II berakhir dan
Soekarno dibebaskan, Syafruddin
Prawiranegara mengembalikan tampuk puncak kepemimpinan kepada Soekarno dengan legowo.
Quote:
Original Posted By Republik Indonesia dalam RIS
(Republik Indonesia Serikat)
Presiden lain yang tidak dimasukkan
dalam presiden Indonesia versi “umum” adalah Mr. Asaat. Mr. Asaat
menjadi presiden Indonesia ketika
negara kita berada dalam naungan RIS (Republik Indonesia Serikat) pada kurun waktu 1949-1950.
RIS sendiri didirikan karena Indonesia terikat pada KMB (Konferensi Meja Bundar) yang ditandatangani pada 2 November 1949. RIS sendiri terdiri dari 16 negara bagian yang sebenarnya gabungan Republik Indonesia dengan “negara-negara Boneka” buatan Belanda.
Negara-negara Boneka tersebut, di
antaranya NIT (Negara Indonesia
Timur), Negara Pasundan, Negara
Jawa Timur, Negara Sumatera
Selatan, Jawa Tengah, Bangka,
Belitung, Daerah Istimewa Kalimantan Barat, Dayak Besar, Banjar, Kalimantan Tenggara, dan Kalimantan Timur.
Soekarno sendiri menjadi kepala
negara RIS demi memenuhi KMB yang sebenarnya hanya strategi Belanda untuk memecah belah Indonesia. Dengan demikian, jabatan presiden indonesia “lowong” dan diisi oleh Mr. Asaat.
Akan tetapi, Mr. Asaat tidak lama
menjadi Presiden RI. Pada 17 Agustus 1950, kurang dari setahun sejak RIS berdiri, akhirnya RIS berubah menjadi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan Soekarno kembali menjabat sebagai presiden RI, menggantikan Mr. Asaat.
Jadi kalau mau menghitung berdasarkan catatan sejarah, yang
pernah menjadi Presiden RI ialah
sebagai berikut (1) Ir. Soekarno; (2)
Mr. Sjafruddin Prawiranegara; (3)
Mr. Assaat; (4) Jenderal TNI Soeharto; (5) Prof. Dr. BJ Habibie;
(6) KH Abdurrahman Wahid; (7)
Megawati Soekarnoputri; dan (8)
Jenderal TNI Susilo Bambang Yudhoyono. Catatan ini dengan
mengesampingkan bagaimana proses politik pemilihannya yang
berbeda-beda, tergantung sistem dan situasi politik pada saat itu.
Kurang lebihnya mohon dimaafkan . bila ada salah kata mohon dimaafkan . trimakasih udh mampir ya