BEIJING, suaramerdeka.com - Peta tahun 1969 yang diunggah di situs Kementerian Luar Negeri Jepang pekan ini, membuktikan bahwa Kepulauan Diaoyu merupakan bagian tidak terpisahkan dari Tiongkok.

Demikian dikatakan juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei, menanggapi klaim Jepang bahwa penamaan Senkaku pada peta terbitan biro survei dan pemetaan Tiongkok itu, membuktikan kepemilikan sah Jepang atas pulau sengketa di Laut China Selatan.

Seperti dilansir laman Xinhua, Hong Lei menekankan bahwa Jepang, yang pernah menginvasi Taiwan, mencuri Kepulauan Diaoyu.

Hong menekankan bahwa Kepulauan Diaoyu dan perairan sekitarnya yang melampaui garis lembar peta dalam bentuk ‘border break’, merupakan bukti kuat bahwa Kepulauan Diaoyu adalah bagian dari Tiongkok.

Dia manambahkan, bahwa Tiongkok adalah negara pertama yang menemukan Kepulauan Diaoyu dan memiliki administrasi jangka panjang yang efektif atas wilayah tersebut.

Hong juga menjelaskan bahwa perubahan nama Kepulauan Diaoyu adalah karena pendudukan Jepang atas Taiwan dan pulau-pulau afiliasinya setelah perang Sino-Jepang pada tahun 1894.

“Setelah Perang Dunia Kedua, Diaoyu Dao diberikan kembali ke Tiongkok menyusul instrumen hukum internasional yang relevan. Baik itu kekuasaan kolonial Jepang atau dampaknya pada peta, tidak mengubah fakta bahwa Diaoyu Dao milik China,” katanya.


Source