

Halo,
Nubie mau coba peruntungan buka thread pertama nih. Kalau berkenan jangan lupa Cendolnya,

tapi tolong jangan diBata ya gans, ane sama sekali tidak ada niatan untuk buat onar di sini

murni untuk sharing dan berbagi pandangan aja.
Tulisan ini murni karya original dari ane gan. Berangkat dari sebuah isu yang klasik tapi juga selalu menarik untuk dikupas. Enakan mana, pacaran sama pendaki atau pegawai kantoran? Simpel kan
Di sini ane coba nuangin opini ane tentang pertanyaan tersebut. Ya, namanya opini boleh diterima boleh juga ditolak. Ayo disimak gan
Quote:
Pasangan Pendaki atau Pegawai Kantoran?
Ada pendapat yang memihak pada pilihan nomor satu, pendaki gunung. Sederhana sih, pendaki identik dikaitkan dengan banyak sifat berjuang, kerja keras, pantang menyerah dan tidak mudah putus asa. Setidaknya, itulah beberapa gambaran positif yang sering banget dilekatkan pada diri seorang pendaki.
Ada juga pendapat yang memihak pada pilihan nomor dua, pegawai kantoran. Pilihan ini mungkin diambil oleh mereka yang cenderung berpikir realistis. Ya, kemapanan, stabilitas ekonomi dan masa depan.
Jadi, enak mana: pacaran sama pendaki gunung atau pegawai kantoran?
Menurut saya, kedua pilihan ini sebetulnya tidak bisa disandingkan, membandingkan antara hobi dan profesi (terlepas dari mereka yang memang memiliki profesi yang berkaitan dengan kegiatan mendaki) tentu hal yang berbeda dan bukan apple to apple.
Jika ditanya preferensi saya antara pendaki atau pegawai kantoran, saya akan menjawab “keduanya”. Ini bukanlah pilihan mutlak, menjalani kedua peran ini secara bersamaan pun sangatlah mungkin. Menjalani profesi yang diselingi oleh hobi adalah suatu keseimbangan yang sempurna. Memilih dua peran antara pendaki dan pegawai kantoran adalah tentang memilih seseorang yang memiliki manajemen waktu yang baik dan skala prioritas yang sudah teruji.
Yang sering terjadi adalah ketidakseimbangan antara hobi dan profesi. Kebanyakan naik gunung pun (atau hobi lainnya) tidak baik kalau membuat kita banyak melupakan dan meninggalkan kewajiban utama kita, entah sebagai pelajar atau pekerja. Sebaliknya, menghabiskan seluruh waktu kita untuk menjalani profesi juga bisa membuat keseimbangan hidup kita terganggu, istilah kerennya work-life balance. Stres, kejenuhan, dan bosan adalah sesuatu yang dipicu dari rutinitas yang itu-itu saja. Hobi yang menghasilkan juga lahir dari hobi yang memang diperlakukan secara professional dan bisa dilakukan oleh mereka yang bisa dengan seimbang memilah antara mana yang jadi kesukaan mereka dan kewajiban mereka.
Kesimpulannya, jalanilah hobimu tapi jangan lupakan kewajibanmu. Jadi, buat saya pilihan antara pendaki gunung atau pegawai kantoran, bukanlah satu pilihan emosional yang didasari oleh keberpihakan kita terhadap hobi atau profesi kita. Dua-duanya penting, dan dua-duanya punya peran signifikan dalam membentuk karakter kita.

Pendaki gunung

Pegawai Kantoran
So, bukan berarti kita bisa mendua gan

Memilih seorang pendaki yang sekaligus pegawai kantoran sangat mungkin terjadi. Jangan cuma pilih seorang yang gila hobinya saja, tapi gak juga pilih sama yang gila kerjanya saja. Pilih yang seimbang antara keduanya
Sekian terima kasih, semoga bermanfaat gan


