- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Katanya Diundang, Tapi Beredar SMS Istri Ahok Ajak Rapat


TS
kalsiddon
Katanya Diundang, Tapi Beredar SMS Istri Ahok Ajak Rapat
Quote:
Selasa, 17 Maret 2015 20:15 WIB
Katanya Diundang, Tapi Beredar SMS Istri Ahok Ajak Rapat


Katanya Diundang, Tapi Beredar SMS Istri Ahok Ajak Rapat


http://harianterbit.com/2015/read/20...hok-Ajak-Rapat
Jakarta, HanTer - Istri Gubernur DKI Jakarta, Veronica Tan dinilai terlalu jauh ikut campur dalam mengurus persoalan di Ibukota. Hal ini selain melanggar etika juga bisa diduga telah terjadi nepotisme di Pemprov DKI Jakarta.
Dugaan pelanggaran tersebut makin santer paska beredar layanan pesan singkat atau SMS yang berisi undangan dari Veronica yang ditujukan kepada Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dan beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menghadiri rapat lanjutan pembahasan percepatan revitalisasi Kota Tua, Kamis (5/3). Selain itu, dalam rapat yang digelar di ruang rapim Balaikota itu juga turut dihadiri adik kandung Basuki Thajaja Purnama, Harry Basuki.
"Beredarnya SMS ini telah membongkar kebohongan sejumlah pejabat Pemprov DKI yang sebelumnya bilang bahwa istri gubernur merupakan undangan karena dia sangat concern dengan wisata Kota Tua. Buktinya dalam SMS itu disebutkan, Veronica merupakan pihak pengundang dan bukan undangan," tegas Presidium Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Sugeng Riyadi, di Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Sugeng menilai, kehadiran Veronica dalam memimpin rapat telah melampui batas. Apalagi rapat tersebut agendanya masalah revitalisasi Kota Tua yang tidak hubungannya dengan beberapa jabatan Veronica selaku istri gubernur.
Secara terpisah, Ketua Umum Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto kembali mendesak Panitia Hak Angket DPRD DKI untuk memintai keterangan Veronica. "Panitia Hak Angket mengundang Veronica bukan lantaran dia memimpin rapat Kota Tua, melainkan selaku istri Ahok," ujar Sugiyanto.
Quote:
Selasa, 17 Maret 2015 - 22:40
Istri Ahok Dinilai Terlalu Dalam Campuri Urusan Pemprov DKI
- See more at: http://www.indopos.co.id/2015/03/ist....yFl4hNDz.dpuf
Polemik istri Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica Tan, yang memimpin rapat para pejabat DKI, terus bergulir. Banyak pihak menilai, Veronica terlalu dalam ikut campur dalam mengurus persoalan di ibu kota. Hal ini selain melanggar etika juga bisa diduga telah terjadi nepotisme di Pemprov DKI Jakarta.
Dugaan pelanggaran tersebut makin santer setelah beredar layanan pesan singkat atau SMS yang diduga berisi undangan dari Veronica yang ditujukan kepada Deputi Gubernur Bidang Pariwisata & Kebudayaan DKI, Ketua Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dan beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menghadiri rapat lanjutan pembahasan percepatan revitalisasi Kota Tua, Kamis (5/3). Dalam rapat yang digelar ruang rapim Balaikota itu juga dihadiri adik kandung Basuki Thajaja Purnama, Harry Basuki.
"Beredarnya SMS ini telah membongkar kebohongan sejumlah pejabat Pemprov DKI yang sebelumnya bilang bahwa istri gubernur merupakan undangan karena dia sangat concern dengan wisata Kota Tua. Buktinya dalam SMS itu disebutkan, Veronica merupakan pihak pengundang dan bukan undangan," tegas Presidium Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) Jakarta Sugeng Riyadi, Selasa (17/3).
Sugeng menilai, kehadiran Veronica dalam memimpin rapat telah melampui batas. Apalagi rapat tersebut agendanya masalah revitalisasi Kota Tua yang tidak hubungannya dengan beberapa jabatan Veronica selaku istri gubernur.
Secara terpisah, Ketua Umum Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto kembali mendesak Panitia Hak Angket DPRD DKI untuk memintai keterangan Veronica.
"Panitia Hak Angket mengundang Veronica bukan lantaran dia memimpin rapat Kota Tua, melainkan selaku istri Ahok," ujar Sugiyanto.
Menurut Sugiyanto, sebagai istri Ahok, tentu Veronica mengetahui secara detail tingkah laku Ahok selama ini. Termasuk sikap tempramental Ahok dalam menghadapi persoalan.
"Panitia Hak Angket bisa bertanya langsung kepada Veronica, apakah Ahok memang pemarah atau gila seperti yang sering dia omongin selama ini," tegas Sugiyanto.
Berikut isi pesan singkat yang beredar di kalangan wartawan Balaikota: Selamat Pagi, Mohon Ijin
Kepada Yth. :
1. Deputi Gubernur Bidang Pariwisata & Kebudayaan Prov. DKI Jakarta
2. Ketua TGUPP Prov. DKI Jakarta
3. Kepala BPKAD Prov. DKI Jakarta
4. Kepala Dinas Pariwisata & Kebudayaan Prov. DKI Jakarta
5. Kepala Dinas Perhubungan Prov. DKI Jakarta
6. Kepala UPK Kota Tua Prov. DKI Jakarta.
7. Kepala Dinas Tata Air Prov. DKI Jakarta.
8. Kepala Dinas Bina Marga Prov. DKI Jakarta.
Untuk dapat hadir dalam pertemuan yang akan dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Kamis/5 Maret 2015
Tempat : Ruang Rapim, Balaikota Prov. DKI Jakarta
Waktu : Pukul 14.00 WIB s.d. selesai
Acara : Rapat Lanjutan Pembahasan Percepatan Revitalisasi Kota Tua
Pimpinan Rapat : Ibu Gubernur DKI Jakarta
Mengingat pentingnya acara dimaksud, kehadiran Saudara diharapkan tepat pada waktunya.
Ttd. Ibu Gubernur DKI Jakarta
Veronica Basuki T. Purnama
Sementara itu dalam berbagai kesempatan Istri Gubernur DKI, Basuki I Tjahaja Purnama Veronica Tan bersikap santai mengahadapi polemik terkait dirinya. Bahkan, rencana tim angket DPRD DKI Jakarta memanggilnya untuk diperiksa soal dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di pemerintah provinsi juga ditanggapi santai. "Kan belum dipanggil,” kata Veronica.
Jika Veronica terlihat tenang, reaksi keras justru ditunjukkan Ahok. Gubernur DKI itu tak habis pikir dengan langkah tim angket menyeret istrinya dalam pusaran konflik DPRD dengan dirinya.
"Sebetulnya tim angket itu lebih cocok panggil nenek saya karena saya kan menyebutnya, ‘Pemahaman nenek lu," kata Ahok.
Kata-kata ‘nenek lu’ terlontar dai pernyataan Ahok ketika melihat anggaran Rp 8,8 triliun yang diajukan Bappeda DKI pada awal Januari 2015 lalu. Setelah ditelisik, anggaran tersebut ternyata berasal dari DPRD DKI. Anggaran sebesar itu ditujukan untuk sosialisasi surat keputusan gubernur.
Ahok yang geram langsung mencoret anggaran tersebut karena dinilai hanya menghamburkan duit APBD. “Apa yang mau disosialisasi dari SK Gubernur? Tinggal dilihat doang. Makanya gue tulis, ‘Neneklu!'” katanya.
Nah, pada coretan itulah, Ahok membubuhinya dengan catatan kecil “pemahaman nenek lu“. Coretan tersebut seketika heboh di media sosial.Lebih jauh, Ahok balik mengultimatum dewan. Ia mengaku bisa saja memanggil istri para anggota dewan tersebut. Menurut Ahok, Veronica pasti tidak mengerti dengan masalah APBD.
“Hubungannya apa? Kalau begitu, saya bisa panggil istri-istri anggota DPRD,” ucap Ahok balik mengancam.
Sementara Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Sylviana Murni mengklarifikasi kedatangan istri dan adik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica Tan dan Harry Basuki, pada rapat perkembangan revitalisasi Kota Tua pada Kamis, 5 Maret 2015.
Sylviana menjelaskan Veronika dan Harry datang karena mereka peduli terhadap Kota Tua. “Yang penting itu perkembangannya, mengapa dipermasalahkan siapa yang memimpin rapat?” kata Sylviana di Balai Kota, Senin, 9 Maret 2015. Sylviana mengatakan tak ada penunjukan pimpinan secara resmi setiap rapat digelar. Menurut Sylvi, rapat perkembangan revitalisasi lebih menyerupai proses brainstorming dan diskusi.
ahok : mmmmmM.... nganuuuu.... oeeS E N S O R ngikkkk....mmmmmMMMM... itu sms hanya untuk mengingatkan saja agar semua datang
0
6.8K
Kutip
71
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan