- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inilah Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis


TS
yosh.aozora
Inilah Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis
Bismillaah
Dikisahkan, ada seseorang yang mendatangi Al-Imam Ahmad dan bertanya kepada beliau, “Wahai Imam, bagaimana menurut anda mengenai sya’ir ini?”
Beliau menjawab, “Sya’ir apakah ini?” di mana orang tersebut membaca sya’ir berikut
ﺇﺫﺍ ﻣﺎ ﻗﺎﻝ ﻟﻲ ﺭﺑﻲ ﺍﻣﺎ ﺍﺳﺘﺤﻴﻴﺖ ﺗﻌﺼﻴﻨﻲ
Jika Rabb-ku berkata kepadaku, “Apakah engkau tidak malu bermaksiat kepada-Ku?”
ﻭﺗﺨﻔﻲ ﺍﻟﺬﻧﺐ ﻋﻦ ﺧﻠﻘﻲ ﻭﺑﺎﻟﻌﺼﻴﺎﻥ ﺗﺄﺗﻴﻨﻲ
Engkau menutupi dosamu dari makhluk-Ku tapi dengan kemaksiatan engkau mendatangi-Ku
ﻓﻜﻴﻒ ﺃﺟﻴﺐ ﻳﺎ ﻭﻳﺤﻲ ﻭﻣﻦ ﺫﺍ ﺳﻮﻑ ﻳﺤﻤﻴﻨﻲ؟
Maka bagaimana aku akan menjawabnya? Aduhai, celakalah aku dan siapa yang mampu melindungiku?
ﺃﺳﻠﻲ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﺑﺎﻵﻣﺎﻝ ﻣﻦ ﺣﻴﻦ ﺍﻟﻰ ﺣﻴﻨﻲ
Aku terus menghibur jiwaku dengan angan-angan (dunia) dari waktu ke waktu
ﻭﺃﻧﺴﻰ ﻣﺎ ﻭﺭﺍﺀ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻣﺎﺫﺍ ﺑﻌﺪ ﺗﻜﻔﻴﻨﻲ
Dan aku lalai terhadap apa yang akan datang setelah kematian dan apa yang akan datang setelah aku dikafani
ﻛﺄﻧﻲ ﻗﺪ ﺿﻤﻨﺖ ﺍﻟﻌﻴﺶ ﻟﻴﺲ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻳﺄﺗﻴﻨﻲ
Seolah-olah aku akan hidup selamanya dan kematian tidak akan menghampiriku
ﻭﺟﺎﺋﺖ ﺳﻜﺮﺓ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﺍﻟﺸﺪﻳﺪﺓ ﻣﻦ ﺳﻴﺤﻤﻴﻨﻲ
Dan ketika sakaratul maut yang sangat berat datang
menghampiriku, siapakah yang mampu melindungiku?
ﻧﻈﺮﺕ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻮﺟﻮﻩ ﺃﻟﻴـﺲ ﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﺳﻴﻔﺪﻳﻨـــﻲ
Aku melihat wajah-wajah manusia, tidakkah ada di antara mereka yang akan menebusku?
ﺳﺄﺳﺄﻝ ﻣﺎ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺪﻣﺖ ﻓﻲ ﺩﻧﻴﺎﻱ ﻳﻨﺠﻴﻨﻲ
Aku akan ditanya tentang apa yang telah aku persiapkan untuk dapat menyelamatkanku (di hari pembalasan)
ﻓﻜﻴﻒ ﺇﺟﺎﺑﺘﻲ ﻣﻦ ﺑﻌﺪ ﻣﺎ ﻓﺮﻃﺖ ﻓﻲ ﺩﻳﻨﻲ
Maka bagaimanakah aku dapat menjawabnya setelah aku melupakan agamaku
ﻭﻳﺎ ﻭﻳﺤﻲ ﺃﻟــــﻢ ﺃﺳﻤﻊ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺪﻋﻮﻧﻲ
Aduhai sungguh celakalah aku, tidakkah aku mendengar firman Allah yang menyeruku?
ﺃﻟــــﻢ ﺃﺳﻤﻊ ﻟﻤﺎ ﻗﺪ ﺟﺎﺀ ﻓﻲ ﻗﺎﻑ ﻭﻳﺲ
Tidakkah aku mendengar apa yang datang kepadaku (dalam surat) Qaaf dan Yasin itu?
ﺃﻟـــﻢ ﺃﺳﻤﻊ ﺑﻴﻮﻡ ﺍﻟﺤﺸﺮ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻊ ﻭ ﺍﻟﺪﻳﻨﻲ
Tidakkah aku mendengar tentang hari kebangkitan, hari dikumpulkannya (manusia), dan hari pembalasan?
ﺃﻟـــﻢ ﺃﺳﻤﻊ ﻣﻨﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻳﺪﻋﻮﻧﻲ ﻳﻨﺎﺩﻳﻨﻲ
Tidakkah aku mendengar panggilan kematian yang selalu menyeruku, memanggilku?
ﻓﻴﺎ ﺭﺑــــﺎﻩ ﻋﺒﺪ ﺗــﺎﺋﺐ ﻣﻦ ﺫﺍ ﺳﻴﺆﻭﻳﻨﻲ
Maka wahai Rabb-ku, akulah hambamu yang ingin bertaubat, siapakah yang dapat melindungiku?
ﺳﻮﻯ ﺭﺏ ﻏﻔﻮﺭ ﻭﺍﺳﻊ ﻟﻠﺤﻖ ﻳﻬﺪﻳﻨﻲ
Melainkan Rabb yang Maha Pengampun lagi Maha Luas Karunianya, Dialah yang memberikan hidayah kepadaku
ﺃﺗﻴﺖ ﺇﻟﻴﻚ ﻓﺎﺭﺣﻤﻨﻲ ﻭﺛﻘـــﻞ ﻓﻲ ﻣﻮﺍﺯﻳﻨﻲ
Aku datang kepada-Mu, maka rahmatilah diriku dan beratkanlah timbangan (kebaikanku)
ﻭﺧﻔﻒ ﻓﻲ ﺟﺰﺍﺋﻲ ﺃﻧﺖ ﺃﺭﺟـﻰ ﻣﻦ ﻳﺠﺎﺯﻳﻨﻲ
Ringankanlah hukumanku, sesungguhnya hanya Engkaulah yang kuharapkan pahalanya untukku
Al-Imam Ahmad terus melihat bait-bait sya’ir tersebut dan mengulang-ulangnya kemudian beliau menangis tersedu-sedu. Salah seorang muridnya mengatakan bahwa beliau hampir pingsan karena begitu banyaknya menangis.
dari Kitab Manaqib Al-Imam Ahmad hal.
205 oleh Al-Imam Ibnul Jauzy.
Dikisahkan, ada seseorang yang mendatangi Al-Imam Ahmad dan bertanya kepada beliau, “Wahai Imam, bagaimana menurut anda mengenai sya’ir ini?”
Beliau menjawab, “Sya’ir apakah ini?” di mana orang tersebut membaca sya’ir berikut
ﺇﺫﺍ ﻣﺎ ﻗﺎﻝ ﻟﻲ ﺭﺑﻲ ﺍﻣﺎ ﺍﺳﺘﺤﻴﻴﺖ ﺗﻌﺼﻴﻨﻲ
Jika Rabb-ku berkata kepadaku, “Apakah engkau tidak malu bermaksiat kepada-Ku?”
ﻭﺗﺨﻔﻲ ﺍﻟﺬﻧﺐ ﻋﻦ ﺧﻠﻘﻲ ﻭﺑﺎﻟﻌﺼﻴﺎﻥ ﺗﺄﺗﻴﻨﻲ
Engkau menutupi dosamu dari makhluk-Ku tapi dengan kemaksiatan engkau mendatangi-Ku
ﻓﻜﻴﻒ ﺃﺟﻴﺐ ﻳﺎ ﻭﻳﺤﻲ ﻭﻣﻦ ﺫﺍ ﺳﻮﻑ ﻳﺤﻤﻴﻨﻲ؟
Maka bagaimana aku akan menjawabnya? Aduhai, celakalah aku dan siapa yang mampu melindungiku?
ﺃﺳﻠﻲ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﺑﺎﻵﻣﺎﻝ ﻣﻦ ﺣﻴﻦ ﺍﻟﻰ ﺣﻴﻨﻲ
Aku terus menghibur jiwaku dengan angan-angan (dunia) dari waktu ke waktu
ﻭﺃﻧﺴﻰ ﻣﺎ ﻭﺭﺍﺀ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻣﺎﺫﺍ ﺑﻌﺪ ﺗﻜﻔﻴﻨﻲ
Dan aku lalai terhadap apa yang akan datang setelah kematian dan apa yang akan datang setelah aku dikafani
ﻛﺄﻧﻲ ﻗﺪ ﺿﻤﻨﺖ ﺍﻟﻌﻴﺶ ﻟﻴﺲ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻳﺄﺗﻴﻨﻲ
Seolah-olah aku akan hidup selamanya dan kematian tidak akan menghampiriku
ﻭﺟﺎﺋﺖ ﺳﻜﺮﺓ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﺍﻟﺸﺪﻳﺪﺓ ﻣﻦ ﺳﻴﺤﻤﻴﻨﻲ
Dan ketika sakaratul maut yang sangat berat datang
menghampiriku, siapakah yang mampu melindungiku?
ﻧﻈﺮﺕ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻮﺟﻮﻩ ﺃﻟﻴـﺲ ﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﺳﻴﻔﺪﻳﻨـــﻲ
Aku melihat wajah-wajah manusia, tidakkah ada di antara mereka yang akan menebusku?
ﺳﺄﺳﺄﻝ ﻣﺎ ﺍﻟﺬﻱ ﻗﺪﻣﺖ ﻓﻲ ﺩﻧﻴﺎﻱ ﻳﻨﺠﻴﻨﻲ
Aku akan ditanya tentang apa yang telah aku persiapkan untuk dapat menyelamatkanku (di hari pembalasan)
ﻓﻜﻴﻒ ﺇﺟﺎﺑﺘﻲ ﻣﻦ ﺑﻌﺪ ﻣﺎ ﻓﺮﻃﺖ ﻓﻲ ﺩﻳﻨﻲ
Maka bagaimanakah aku dapat menjawabnya setelah aku melupakan agamaku
ﻭﻳﺎ ﻭﻳﺤﻲ ﺃﻟــــﻢ ﺃﺳﻤﻊ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺪﻋﻮﻧﻲ
Aduhai sungguh celakalah aku, tidakkah aku mendengar firman Allah yang menyeruku?
ﺃﻟــــﻢ ﺃﺳﻤﻊ ﻟﻤﺎ ﻗﺪ ﺟﺎﺀ ﻓﻲ ﻗﺎﻑ ﻭﻳﺲ
Tidakkah aku mendengar apa yang datang kepadaku (dalam surat) Qaaf dan Yasin itu?
ﺃﻟـــﻢ ﺃﺳﻤﻊ ﺑﻴﻮﻡ ﺍﻟﺤﺸﺮ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺠﻤﻊ ﻭ ﺍﻟﺪﻳﻨﻲ
Tidakkah aku mendengar tentang hari kebangkitan, hari dikumpulkannya (manusia), dan hari pembalasan?
ﺃﻟـــﻢ ﺃﺳﻤﻊ ﻣﻨﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﻮﺕ ﻳﺪﻋﻮﻧﻲ ﻳﻨﺎﺩﻳﻨﻲ
Tidakkah aku mendengar panggilan kematian yang selalu menyeruku, memanggilku?
ﻓﻴﺎ ﺭﺑــــﺎﻩ ﻋﺒﺪ ﺗــﺎﺋﺐ ﻣﻦ ﺫﺍ ﺳﻴﺆﻭﻳﻨﻲ
Maka wahai Rabb-ku, akulah hambamu yang ingin bertaubat, siapakah yang dapat melindungiku?
ﺳﻮﻯ ﺭﺏ ﻏﻔﻮﺭ ﻭﺍﺳﻊ ﻟﻠﺤﻖ ﻳﻬﺪﻳﻨﻲ
Melainkan Rabb yang Maha Pengampun lagi Maha Luas Karunianya, Dialah yang memberikan hidayah kepadaku
ﺃﺗﻴﺖ ﺇﻟﻴﻚ ﻓﺎﺭﺣﻤﻨﻲ ﻭﺛﻘـــﻞ ﻓﻲ ﻣﻮﺍﺯﻳﻨﻲ
Aku datang kepada-Mu, maka rahmatilah diriku dan beratkanlah timbangan (kebaikanku)
ﻭﺧﻔﻒ ﻓﻲ ﺟﺰﺍﺋﻲ ﺃﻧﺖ ﺃﺭﺟـﻰ ﻣﻦ ﻳﺠﺎﺯﻳﻨﻲ
Ringankanlah hukumanku, sesungguhnya hanya Engkaulah yang kuharapkan pahalanya untukku
Al-Imam Ahmad terus melihat bait-bait sya’ir tersebut dan mengulang-ulangnya kemudian beliau menangis tersedu-sedu. Salah seorang muridnya mengatakan bahwa beliau hampir pingsan karena begitu banyaknya menangis.
dari Kitab Manaqib Al-Imam Ahmad hal.
205 oleh Al-Imam Ibnul Jauzy.

0
5.5K
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan