3 Cara Jalan-jalan yang Bikin Bisnis Lebih Sukses

Jakarta - Ketika mendengar kata jalan-jalan, banyak orang mengasumsikannya dengan sebuah pemborosan dan menghabiskan waktu. Tapi asumsi ini tak sepenuhnya benar. Travelling atau jalan-jalan punya segudang manfaat.

Jalan-jalan tak cuma menyehatkan otak, pikiran dan mata Anda dari rutinitas sehari-hari. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Applied Psychology tahun 2010, melaporkan bahwa karyawan yang tidak pernah jalan-jalan akan memiliki kelelahan emosional yang tinggi dan berdampak pada produktivitas.

Dilansir Huffington Post, travelling ternyata juga bisa membantu pekerjaan dan usaha Anda jadi lebih sukses.

1. Travelling membakar kreativitas

Menurut survei IBM terhadap 1.500 CEO di 60 negara dan 33 industri, kreativitas dalam bekerja lebih penting daripada ketelitian, disiplin manajemen, integritas bahkan visi di dunia bisnis. Secara sederhana, mereka ingin memiliki orang yang memecahkan masalah dengan kreatif.

Travelling akan membantu mengasah kemampuan untuk memecahkan masalah. Contoh kasus, ketika berbagai maskapai penerbangan memutuskan untuk membatalkan penerbangan karena berbagai alasan. Hal ini memaksa wisatawan untuk berpikir lebih kreatif untuk memecahkan masalah mereka. Atau ketika Anda kesasar saat berwisata. Otak Anda akan bekerja sebaik mungkin untuk bisa menemukan jalan keluarnya.

Hal yang sama berlaku untuk bisnis. Seseorang harus siap untuk bisa menemukan jalan keluar atas berbagai masalah. Ketika bisnis kue Anda mulai terpuruk karena banyaknya pengikut, maka Anda harus punya jalan keluar untuk meracik kembali ramuan kesuksesan Anda dengan menghadirkan varian kue yang lebih banyak. Anda akan menghadapi rintangan yang tak terhitung jumlahlah, namun satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah dengan menjadi orang yang kreatif.

2. Mengajarkan untuk membangun tim yang kompak

Orang yang Anda bayar untuk bekerja dan bagaimana cara kerja mereka akan berdampak pada kesuksesan bisnis Anda. Menjalankan sebuah perusahaan hampir sama seperti memimpin sebuah negara kecil, karena setiap karyawan punya keinginan yang berbeda.

Beberapa orang menghargai feedback atau umpan balik secara langsung, namun yang lainnya menginginkan hubungan yang lebih emosional. Satu karyawan bekerja lebih baik dalam tim, namun yang lainnya lebih berkembang secara mandiri. Kebiasaan dan budaya yang berbeda akan memberikan keunggulan kerja yang kompetitif.

Sama halnya dengan travelling. Di setiap perjalanan, Anda akan menemukan orang dengan beragam karakter dan kebiasaan. Ini akan memberikan kesempatan Anda untuk bisa mempelajari orang lain, menganalisa dan mencari keputusan yang tepat. Ketika sudah tahu kepribadian orang, Anda bisa memutuskan siapa saja yang akan diajak berpergian bersama di kemudian hari. Intinya, Anda pasti enggan mengajak orang yang tak punya kesamaan visi misi serta tak nyambung untuk pergi bersama Anda di perjalanan selanjutnya.

3. Belajar untuk lebih bijak memakai teknologi

Dalam setiap perjalanan akan memaksa Anda untuk mengandalkan teknologi. Namun alasan utamanya bukan hanya untuk unggah status atau foto selfie di media sosial. Anda butuh lebih dari itu. Teknologi digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain, menemukan jalan atau lokasi.

Di satu sisi, ada kalanya Anda harus benar-benar terlepas dari teknologi, khususnya smartphone atau telepon seluler pintar saat liburan. Ini akan membuat pikiran Anda jauh dari stres.

Hal ini juga berlaku ketika Anda menjalankan bisnis. Teknologi bisa menjadi musuh atau bahkan penolong utama dari bisnis Anda, maka gunakanlah dengan tepat. Dengan teknologi, Anda bisa dengan mudah membuka jaringan dari semua orang di seluruh dunia. Teman-teman yang ada di Jerman, Singapura, Brasil atau belahan dunia lainnya akan membantu menyumbangkan ide demi keberhasilan bisnis.

SUMBER.....