Curug Putri

Curug, dalam bahasa Jawa (Baca: Sirampog) berarti air terjun. Dan putri yang dimaksud disini bukanlah putri raja, tetapi Bidadari dari kayangan. Kok bisa ?

Menurut cerita orang – orang tua, curug putri adalah tempat mandinya para bidadari dari kayangan. Turunnya bidadari ditandai dengan adanya Kuwung (pelangi) yang berwarna warni. Konon kuwung adalah tangga yang berasal dari kayangan.

Lepas dari hikayat tersebut, sebenarnya pesona alam yang ada di curug putri sungguhlah sangat indah dan natural sekali. Tempat yang cocok untuk melepas kepenatan setelah sibuk dengan urusan sehari hari. Terkadang, bagi warga sekitar, curug putri dijadikan sebagai tempat bernostalgia.

Potensi wisata yang ada di curug putri, yang terletak di Dukuh Padanama, Desa Mendala Kecamatan Sirampog, sayang tidak pernah dilirik oleh pemerintah daerah. Apalagi jika sampai dilirik oleh para investor. Sehingga keberadaannya masih tetap seperti apa adanya. Padahal jika di jadikan sebagai jalur wisata agro, curug putri cukup menjanjikan. Daya dukung yang ada, sebenarnya jika dikelola dengan baik dan professional, mampu menjadikan curug putri sebagai andalan tujuan wisata.
TERTARIK KE CURUG PUTRI ?

Jika anda tertarik dengan Curug Putri dan berniat mengunjunginya, catat petunjuk sederhana ini :

Jalur ke curug putri, jika di tempuh dari Jalur Purwokerto Tegal, maka anda harus berhenti (jika menggunakan kendaraan umum), di pertigaan Kaligadung atau dari POM Bensin SAKALIBEL. Anda bisa menanyakan pada tukang ojek atau petugas POM, arah menuju Curug Putri (Sirampog). Setelah sekitar setengah jam perjalanan, anda akan sampai di Prapatan Sirampog, dan melangkahlah anda menuju arah utara, menuju dukuh Padanama. Disitu, warga sekitar akan dengan senang hati memberi petunjuk kepada anda lokasi Curug Putri. Dan jika sudah sampai, anda akan disambut dengan buih buih air, yang beterbangan menyapu wajah.

Ingat anda jangan terlena disitu sehingga lupa waktu, sebab Karena masih belum di kelola, anda akan kebingungan jika harus mencari penginapan. Dan juga anda harus tidak boleh lupa membawa berbekalan, karena di lokasi Curug Putri, tidak ada satupun orang berjualan makanan.

Guci

Guci Indah adalah Objek wisata yang berada di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Memiliki luas 210 Ha, terletak di kaki Gunung Selamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter. Dari Kota Slawi berjarak ± 30 km, sedangkan dari Kota Tegal berjarak tempuh sekitar 40 km ke arah selatan. Obyek wisata ini memiliki air terjun dan sumber mata air panas yang mengalir deras di beberapa anak sungai. Obyek wisata Guci yang utama adalah 10 air terjun sebagai sumber mata air panas. Masyarakat sekitar percaya jika air panas ini dapat mengobati berbagai macam penyakit terutama penyakit kulit.Air yang mengalir dari pancuran-pancuran di obyek wisata ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit seperti rematik, koreng serta penyakit kulit lainnya, khususnya Pemandian Pancuran 13 yang memang memiliki pancuran berjumlah tiga belas buah. wisata guciLazimnya air panas bumi itu mengandung belerang, tapi air panas di Guci justru tidak mengandung belerang. Mungkin hal ini yang membuat tempat wisata ini berbeda dari yang lain. Air panas itu mengalir dari sumber air, antara lain yang dinamai Jedor, Sigedong, Pengantian, Kembar, Capit Urang, Sengang, Konyal, Kesepuhan, Pengasihan, dan Teyeng. Sumber air atau tuk itu terpelihara sehingga meski kemarau, airnya masih mengalir jernih. Dari sejumlah lokasi pemandian air panas, terdapat lokasi favorit wisatawan, yaitu kolam alami pancuran 13, pancuran 7, dan pancuran 5. Lokasi ketiga pancuran ini berdekatan di bawah Air Terjun Sigedong dan Kembar. Sebagai salah satu tempat rekreasi yang terkenal di Jawa Tengah, Guci banyak dikunjungi wisatawan lokal pada hari libur. Tapi Guci akan sangat penuh. Jika kita tidak ingin berwisata dengan pengunjung Guci yang terlalu banyak maka datanglah pada hari selain hari libur umum. Selain Kita dapat langsung bermain air panas di sungai sumber air panas. Kita juga bisa menggunakan fasilitas kamar mandi, kolam renang air panas yang berasal dari sumber air panas Guci dengan biaya tambahan. Selain itu di Guci juga terdapat banyak villa dan penginapan yang cukup terjangkau. Ada juga tempat rekreasi lainnya untuk keluarga seperti wisata hutan, out bond, dan kebun strawberry. Obyek Wisata Guci ini bisa menjadi salah satu pilihan kita untuk mengisi liburan.

Tugu Poci

Tugu Poci berdiri megah di depan Masjid Agung. Pem­ba­ngunan ruang publik yang satu ini tidak lepas dari pemikiran bahwa brand image sebagai kota penghasil produk teh kenamaan di ne­geri ini perlu dihadirkan sebagai penanda ruang dan waktu.
Trasa

Trasa (Taman Rakyat Slawi Ayu)

Bukan hanya aroma teh harum me­nyengat yang dapat dinikmati pelintas jalan di kota Slawi, replika poci raksasa lebih menyempurnakan brand image itu. Ada­pun ikon baru yang kini tengah moncer adalah Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa), meski pembangunannya bertahun-tahun terbengkalai.

Kini, ruang publik yang semula Balai Benih Pembantu Hortikultura (BBPH) Procot beranjak menjadi ruang publik uta­ma. Tiap sore hingga malam warga Slawi dan sekitarnya, tua, muda, anak-anak, me­madati tempat itu, sambil menikmati hi­dangan kuliner dan pentas budaya.

Gunung Selamet

Gunung Slamet termasuk salah satu gunung di Indonesia yang populer dijadikan sebagai tujuan ekspedisi dan pendakian. Pendakian di Gunung Slamet terkenal cukup rumit. Di sepanjang jalur pendakian tidak ada air, kalaupun ada hanya terbatas. Jika pendaki melewati jalur Bambangan, masalah air biasanya dapat teratasi. Selain air, faktor rumitnya pendakian ditandai dengan kabut gunung yang sangat pekat dan berubah-ubah. Meski pendakian ke puncak Gunung Slamet dikenal cukup rumit, namun kondisi ini justru menjadi tantangan yang menarik bagi para pendaki. Semakin tantangannya berat, semakin asyik pula pendakian dilakukan.

Di kaki Gunung Slamet terdapat kawasan wisata yang cukup terkenal di Jawa Tengah, yaitu obyek wisata Batu Raden dan Pemandian Air Panas Guci. Obyek wisata ini sangat luas karena di dalamnya juga terdapat beberapa wisata lain yang juga menarik untuk dikunjungi, di antaranya Taman Botani, Curug Gede, Pancuran Pitu, Pancuran Telu, Wana Wisata, Telaga Sunyi, dan Taman Kaloka Widya Mandala.
Gunung Slamet terletak di barat laut Kota Purbalingga, dengan jarak sekitar 30 km. Gunung ini terletak di posisi 7°14,30‘ LS dan 109°12,30‘ BT. Keseluruhan kawasan gunung ini masuk ke dalam perbatasan lima kabupaten, yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Purbalingga, di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Bagi pengunjung atau pendaki yang ingin mencapai puncak Gunung Slamet bisa melakukan pendakian melalui Grumbul Alur Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua untuk melakukan perjalanan dari Purwokerto hingga sampai di Bambangan. Perjalanan dimulai dari Purwokerto ke arah Purbalingga, dan dilanjutkan ke Bobotsari. Dari Bobotsari kemudian dilanjutkan ke arah Desa Penjangan dengan menggunakan kendaraan truk atau angkutan desa. Desa Penjangan merupakan desa terakhir yang hanya bisa dilalui kendaraan. Perjalanan dilanjutkan menuju Bambangan dengan berjalan kaki selama kurang lebih satu jam. Sesampainya di Bambangan terdapat pos penerangan dan pondok pemuda yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para pendaki sebelum melakukan pendakian hingga ke puncak gunung. Perjalanan dari Bambangan hingga ke puncak Gunung Slamet dapat ditempuh dalam waktu sekitar 6 jam. Pendaki juga bisa memanfaatkan jasa warga setempat sebagai penunjuk jalan.

Gunung Mendelem

Pemalang bagian selatan memang kaya akan keindahan alamnya. Beberapa waktu lalu Masmin sudah menyajikan artikel mengenai Curug Cibedil, Telaga Silating, Curug Bengkawah dan Guung Gajah. Kali ini Masmin akan menceritakan obyek wisata di Pemalang Selatan lainnya yang tidak kalah dengan obyek-obyek wisata di tempat lain. Apa itu? Ini dia obyek wisata Pemalang, Bukit Mendelem.

Namanya unik yah, Bukit Mendelem. Berbeda dengan Gunung Gajah yang meskipun berupa bukit tetapi dinamai dengan gunung, Bukit Mendelem adalah benar-benar bukit di dataran tinggi didaerah Kecamatan Belik Tepatnya di Desa Mendelem.
Bukit Mendelem ini memiliki ketinggian kurang lebih 1450 mdpal (meter diatas permukaan air laut). Bukit ini menyajikan pemandangan yang menawan dengan medan terjal dan batuan diorit yang menghiasi sebagian besar punggung bukit yang cocok untuk olah raga panjat tebing. Lokasinya yang menjulang juga cocok untuk kegiatan paralayang dan hiking. Buat kalian yang punya nyali boleh nih mencobanya untuk panjat tebing atau kegiatan lainnya tersebut. Di sini juga masih sangat asri.

Dibawah bukit terdapat sebuah panembahan, atau makam kuno yang konon katanya merupakan makam sepasang suami istri keturunan Raja Kebon Agung dari Pemalang. Biasanya banyak orang-orang yang bersemedi disitu.
Untuk mencapai ke lokasi ini, jika dari Kota Pemalang, kalian diharuskan menempuh jarak kurang lebih 47 km ke arah selatan. Usahakan menggunakan kendaraan pribadi khususnya motor untuk lebih memudahkan lagi karena lokasinya lumayan jauh dari jalan raya. Jika menempuh perjalanan dari selatan seperti dari Purwokerto ke arah Pekalongan-Pemalang melalui Karangreja, Purbalingga jarak yang harus ditempuh kurang lebih 60 km untuk sampai di daerah Belik. Setelah pasar Belik, kita harus berbelok kekanan dan melewati perkampungan penduduk. Ikuti saja jalan desa utamanya, maka akan sampai di bukit tersebut.
Tampak dari Bawah

Jauhnya jarak dibutuhkan untuk mencapai bukit ini rasanya akan terbayar jika kalian sudah sampai di Bukit Mendelem ini. Foto-foto dengan background bukit yang menjulang ini bisa jadi oleh-oleh paling spesial untuk kalian. Beberapa orang menyebut bukit ini mirip dengan Nglanggeran di Yogjakarta.


Udah Segitu Aja TS Cape

Sumber
https://bejokristanto.wordpress.com/...2/curug-putri/
http://topberita.net/sauna-alam-di-g...i-indah-tegal/
http://infotegal.com/2013/06/pemanfa...an-ikon-slawi/
https://wisatajawa.wordpress.com/wis...gunung-slamet/
http://www.kabarpemalang.com/2013/11...elem-yang.html