Yang paling pertama tercatat (film pendek), termasuk dalam sederetan sejarah perfilman ini bernuansa Perancis diproduksi oleh Georges Meiles. Film ini menuai dengan beberapa kritikan dan dianggap gagal total pada saat itu.

Lain dari Cinderella sebelumnya, film ini mendapatkan sedikit lebih banyak pujian dengan menampilkan Florence La Badie sebagai pemerannya. Film bisu ini sempat nge-hits di kalangan penonton saat itu meskipun juga mendapatkan kritikan yang bervariasi.

The Glass Slipper dirilis pada puncak era eksplorasi musik pada 1950-an. Adaptasi ini, dibuat oleh MGM, disutradarai oleh Charles Waters dan diproduksi oleh Edwin H. Kopf, menampilkan musik dari Bronislau Kaper, yang juga menerima penghargaan untuk dari MGM dalam menceritakan kembali Mutiny on the Bounty klasik.

Setelah mengadaptasi musik, Rodgers dan Hammerstein mencoba untuk me-remake cerita ini (yang pertama dari tiga karya mereka) di tahun 1957. Film yang dibuat untuk ditayangkan di televisi ini menampilkan Julie Andrews sebagai Cinderella dan merupakan adaptasi yang paling sukses hingga saat ini. Versi 1957 paling banyak meraup penonton dalam sejarah (pada saat premier) dengan mencapai angka total 107.000.000 orang. Itu setara dengan 60 persen dari populasi di Amerika Serikat pada saat itu.

Pada tahun 1965, Rodgers dan Hammerstein me-remake sekali lagi film musikal ini, diproduksi dan dirilis sebagai film televisi, kali ini dibintangi Lesley Ann Warren yang memegang peran utama. Film ini kembali disiarkan (versi berwarna) setiap tahun selama 10 tahun berikutnya.

Kombinasi remake 1997 mengambil cerita dari film Cinderella di tahun 1955 dan 1965. Dengan menampilkan Brandy Norwood (Cinderella pertama), Whitney Houston, Jason Alexander dan Whoopi Goldberg. Film musikal ini diterima dengan baik oleh pemirsa dengan mengantongi lebih dari 60 juta penonton selama siaran awal. Kritik, bagaimanapun selalu ada, namun tidak terlalu signifikan.

Ever After adalah yang paling sukses kembali menceritakan kisah asli dengan adaptasi yang signifikan terhadap alur cerita asli. Alur ceritanya dianggap sebagai pasca-feminis dari versi aslinya, mendapatkan penerimaan yang hangat dari para kritikus dan penonton teater.

Another Cinderella Story adalah versi re-make dengan gaya modern yang menampilkan orang-orang seperti Selena Gomez dan Drew Seely. Versi ini diceritakan kembali sebagai cerita modern yang dianggap lebih dari sekedar komedi romantis dan sekuel tematik dari sebuah film di tahun 2004, A Cinderella Story , yang secara luas dibenci oleh fans dan kritikus. Berbeda dengan seri lanjutannya yang disambut dengan pujian, yang menyebabkan rilis ketiga dalam seri berjudul, "A Cinderella Story: Once Upon a Song," yang juga dianggap flop oleh kritikus dan penonton bioskop.

Cerita berdasarkan pada film animasi Disney tahun 1950, dengan beberapa penyesuaian. Dalam versi ini, Cinderella dan Pangeran Tampan telah bertemu sebelum pesta dansa istana. Pada saat itu, Pangeran mengungkapkan bahwa ia hanyalah seorang pegawai istana biasa.[2] Ibu peri memiliki peran yang lebih besar dalam film ini daripada film sebelumnya, karena ia awalnya menyamar sebagai pengemis tua yang mengawasi Cinderella sebelum akhirnya mengungkapkan bahwa dirinya adalah makhluk ajaib.[3]

Cerita film berkisah tentang Ella, yang dijadikan pesuruh oleh ibu tirinya sendiri. Setelah ayahnya meninggal dunia, kelakuan ibu dan saudara tirinya makin menjadi-jadi. Ella yang dijadikan pembantu, juga diganti namanya menjadi Cinderella. Dan kemudian Ella bertemu orang asing yang gagah di hutan. Dia tak menyadari bahwa orang tersebut adalah seorang pangeran. Ketika istana mengirimkan undangan terbuka untuk semua gadis, Cinderella pun berharap bisa bertemu dengan pangerannya lagi.