Siapa saja mereka ?

Saat remaja, ia terkena flu dan ibunya mengoleskan balsem di dadanya. Namun ternyata Kadishamenyukai aroma mint dari balsem. Dan sejak saat itu ia suka mengoles-oleskan balsem ke tubuhnya, walaupun tidak sedang sakit.

Suatu hari ini memutuskan untuk mencari tahu apa rasa balsem. Ia pun menjilatinya. Dan begitu mencicipinya untuk pertama kali, ia menjadi kecanduan dan mulai rutin membeli balsem untuk dimakan. Saat berita tentang Kadisha ini diturunkan, usianya sudah menginjak 24 tahun.

Bila Kadisha menggemari balsem, lain halnya dengan Emma Veness. Perempuan 26 tahun asal Birmingham ini ngidam minum cairan pembersih mebel atau perabotan. Bukan hanya sekali dua kali, keinginan itu muncul secara rutin sekitar 3 kali dalam sehari.

Setengah ton bubuk masker telah dihabiskan Natasha(40) dalam kurun 7 tahun terakhir. Ia merasa craving pada rasa bebatuan dan tanah, sehingga ia menggemari bubuk tanah liat yang dijadikan masker wajah. Dalam sehari, ia sanggup menghabiskan satu toples bubuk masker.

Kadang di jam makan siang, ia akan mengganti menunya dengan bubuk masker, atau mengubahnya menjadi saus agar bisa dicocol dengan chip.

Sedangkan Nicole (19) merupakan gadis asal New York City yang memiliki kecanduan aneh yaitu memakan segala jenis deodoran, dari yang stick hingga spray. Setiap hari Nicole rajin mengerok stick anti bau badan ini dengan penutup kemasan dan memasukkan ke dalam mulutnya. Terkadang ia juga menyemprotkan deodoran spray langsung ke lidahnya atau ke ujung jari yang kemudian dijilatnya

Ketika mengandung anak pertamanya, Jade(25) malah ngidam untuk makan tisu toilet. Namun setelah si anak lahir, kebiasaan ini tetap lanjutkan, bahkan ia sanggup menghabiskan segulung tisu dalam sehari. "Saya menyukai tekstur tisu di dalam mulut. Saya suka sensasi keringnya. Keluarga memberitahu bahwa ini tidak baik untuk saya, tapi saya tidak kuat menahannya," ujar Sylvester.

Sylvester mengaku lebih menyukai memakan merek tisu yang lebih murah daripada merek tisu yang mahal. Menurut dia, harga menentukan rasa dari tisu itu sendiri.

Bila Jade ngidam tisu, maka Kelly Marie Pearce (28) ngidam makan spons cuci piring yang dimakan bersama pasir. Ini terjadi saat ia mengandung anak pertama dan keduanya. "Pada saat itu rasanya sangat enak. Rasanya sangat membuat saya puas. Itu persis apa yang saya butuhkan. Setiap hari saya makan bermangkuk-mangkuk pasir. Saya tidak makan makanan lainnya kecuali pasir dan spons," cerita Kelly.

Adelesudah suka makan lilin sejak masih kecil. Setiap hari, Adele wajib melahap lilin, walaupun dalam jumlah kecil yakni lilin sepanjang 5 cm. Sepanjang hidupnya, sekitar 300 batang lilin sudah ia habiskan.

"Di usia delapan atau sembilan tahun saya mulai mengendus pemantik api. Lalu saya mulai menggigit-gigit lilin dan sejak saat itu saya jadi hobi makan lilin. Lilin bisa menenangkan saraf saya," ungkapnya.

Namun berbeda dengan saudara kembarnya, Anita, ia baru mengalami Pica saat mengandung di usia 26 tahun. Kala itu, dikatakan Anita dirinya sangat menyukai aroma tiket bis yang sudah usang dan lusuh. Tak hanya tiket, kertas pun menjadi camilan bagi Anita.

"Makin tua buku rasanya makin enak. Aku suka memakannya, seperti makan cokelat. Biasanya aku mendapat buku dengan kertas yang sudah lama di pedagang loak lalu membuat kertasnya menjadi kecil-kecil dan memakannya," terang Anita.

Usia Brankosudah tidak muda lagi. Tapi di usia 60 tahun, ia mengaku telah menghabiskan 25.000 bola lampu, 12.000 garpu, 2.000 sendok, 2.600 piring dan hampir 6.000 piringan hitam vinil.



Namun bagi Teresa Widener, memakan batu dan kerikil bukanlah sekedar hobi ataupun karena kelainan langka bernama Pica yang mungkin diidapnya. Wanita berusia 45 tahun ini kerap ngemil batu demi menghilangkan kesedihan dan melewati hari yang buruk. Seumur hidupnya, Teresa mengaku telah memakan lebih dari 1.360 kg batu.