Rupiah makin hancur terpukul oleh dollar AS pada perdagangan hari ini (11/3). Pergerakan melemah mata uang dalam negeri makin menggila. Hari ini rupiah kembali mencapai posisi paling rendah sejak Asia dihantam oleh krisis moneter pada tahun 1998 yang lalu.

Pelemahan mata uang dalam negeri masih disebabkan oleh kinerja positif dollar AS. Para pelaku pasar tampaknya makin yakin bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu yang lebih cepat dari ekspektasi. Juni merupakan bulan yang digadang-gadang akan menjadi awal dari peningkatan suku bunga acuan.

Rupiah pada perdagangan hari ini kembali anjlok ke level paling rendah sejak tahun 1998. Dorongan eksternal akibat menguatnya dollar terhadap rival-rivalnya membuat tekanan kuat pada mata uang dalam negeri. Dollar bukan merupakan satu-satunya mata uang yang melemah terhadap dollar. Euro juga anjlok ke level paling rendah sejak tahun 2003 terhadap dollar.

Hari ini rupiah dibuka pada posisi 13.196,30 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami penurunan sebesar 102,30 poin atau setara dengan 0,7 persen dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan Senin sore yang ada di level 13.094,00 per dollar.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami penutupan di teritori negatif. Tekanan jual terhadap mata uang dalam negeri sangat besar sehingga kemungkinan hari ini rupiah akan bertahan di kisaran terendah dalam 17 tahun yang dicapai kemarin.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level support pada posisi 13.220 dan 13.250 per dollar. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 13.130 dan 13.080 per dollar.



sumber