Jokowi: Saya Tegaskan Tarif Listrik Industri Tidak Naik!

Lhokseumawe -Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, tarif listrik untuk industri di dalam negeri tidak akan dinaikkan. Penegasan ini dilakukan karena banyak investor yang ketakutan untuk berinvestasi akibat isu rencana kenaikan tarif listrik.

"Saya tegaskan berulang-ulang kali, tidak ada kenaikan tarif listrik untuk industri. Saya minta ini tidak ditulis lagi, bahwa pemerintah akan menaikkan tarif listrik industri. Yang mutusin saja mikir mau naikkan atau tidak," jelas Jokowi saat mengunjungi Terminal Regasifikasi Arun di Lhokseumawe, Aceh Utara, Senin (9/3/2015).

Menurut Jokowi, saat ini makin banyak efisiensi yang terjadi di pembangkit listrik Indonesia, karena bisa menggunakan bahan bakar gas yang lebih murah ketimbang bahan bakar minyak (BBM).

"Jadi banyak penghematan. Dari laporan yang saya terima sampai hari ini, kita banyak menghemat triliunan, besar, triliunan lho. Maka dengan penghematan itu, dimungkinkan tarif listrik turun untuk industri," tegas Jokowi.
Meskipun saat ini dolar naik hingga Rp 13.000, Jokowi tetap menegaskan tidak akan ada kenaikan tarif listrik untuk industri.

"Hal ini membuat ketakutan para investor. Isu-isu tarif listrik industri naik bikin takut investor, jadi investor sudah takut, belum apa-apa mau naik," kata Jokowi.

sumber:
http://finance.detik.com/read/2015/0...tri-tidak-naik

KOK RASA2 NYA ADA YG SEDIH DENGAR BERITA INI YA ??
SIAPA KIRA2 YA ???

TARIF RUMAH TANGGA JUGA GAK NAIK LOH , MASIH NGOTOT HARUS NAIK JUGA ????

Sudirman Said: Tarif Listrik Rumah Tangga Tak Naik di April
Lhokseumawe -Pemerintah kembali menunda rencana kenaikan tarif listrik rumah tangga untuk golongan 1.300 volt ampere (VA) dan 2.200 VA. Awalnya tarif listrik 2 golongan ini direncanakan naik 1 Januari 2015, namun ditunda.

"Tidak, tarif listrik untuk dua golongan rumah tangga juga tidak akan naik April ini. Tidak ada kenaikan tarif listrik," tegas Menteri ESDM Sudirman Said ditemui di acara Peresmian Penerimaan dan Regasifikasi LNG Arun, Lhokseumawe, Aceh Utara, Senin (9/3/2015).

Sudirman mengatakan, dalam APBN-Perubahan 2015 pemerintah menganggarkan tambahan subsidi listrik Rp 1,5 triliun akibat penundaan kenaikan tarif listrik untuk dua golongan rumah tangga tersebut selama 3 bulan.

"Dana Rp 1,5 triliun itu tidak ditentukan batasan bulannya. Kalau ternyata masih cukup dananya, kenaikan tidak dilakukan," ucap Sudirman.

Apalagi, kata Sudirman, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta agar tarif listrik untuk industri tidak naik. Bahkan kalau bisa diturunkan.

"Pasti akan ada perubahan kebijakan terkait tarif listrik, kita lihat nanti. Ini kan beliau (Presiden Jokowi) baru perintah hari ini, kita akan pelajari apakah bisa secepatnya penurunan tarif dilakukan," jelasnya.

Sudirman menegaskan, penurunan tarif listrik bisa saja dilakukan. Pasalnya, PT PLN (Persero) dapat melakukan penghematan yang cukup besar dari pembangkit-pembangkit listriknya yang sudah menggunakan bahan bakar gas.

"Seperti di Aceh dan Sumatera Utara, PLN dapat menghemat Rp 72 miliar/bulan atau Rp 21 triliun per tahun dari pergantian bahan bakar. Penghematan itu yang dipakai untuk insentif menurunkan tarif listrik, tapi kita akan pelajari dulu," terangnya.

Sumber:
http://finance.detik.com/read/2015/0...-naik-di-april