Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

n4z1Avatar border
TS
n4z1
Kisah Prabowo Tentang Jenderal TNI yang Diejek karena Miskin
Jakarta - Saat bersilaturahmi dengan seratusan pendekar silat di kediamannya, Prabowo bercerita banyak hal. Salah satunya soal jenderal TNI yang diejek karena miskin setelah pensiun. Seperti apa kisahnya?

"Saya pernah dengar berapa tahun lalu ada yang mengejek jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang pensiun, begitu pensiun dia tidak punya rumah pribadi," kata Prabowo di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2015).

"Ada yang mengejek dan mengatakan kalau seorang jenderal pensiun tidak punya rumah pribadi berarti; satu, dia bohong, pura-pura nggak punya rumah. Kedua, dia bodoh," sambung mantan Danjen Kopassus itu.

Dijelaskan Prabowo, dirinya kenal banyak sekali jenderal-jenderal, para pejuang, pemimpin di daerah pertempuran yang ketika pensiun tidak punya apa-apa. "Saya benar-benar saksi. Bisa saya sebut satu-satu namanya," imbuh Prabowo.

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) ini, mengejek jenderal TNI yang tak punya harta di akhir karier adalah hal yang tidak pantas.

"Anda bayangkan, orang yang di ujung pensiunnya tidak punya harta diejek. Bukankah kita harusnya kagum dengan seorang seperti itu? Berkuasa, menjabat, diujungnya tidak punya apa apa," ucap Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Prabowo kemudian bercerita tentang sosok panglima perang Islam yang kesohor Salahuddin Al-Ayyubi. Sosok yang berjaya dalam peristiwa Perang Salib itu begitu dikagumi, dihormati, berkuasa atas kerajaan-kerajaan Islam, dan disegani lawan.

"Begitu (Salahuddin) meninggal, semua pemimpin pada waktu itu kaget. Waktu Salahuddin meninggal, dia tidak ada meninggalkan harta apa pun. Ajaran semacam ini saya kira penting di hari-hari seperti hari sekarang," ucap Prabowo.

Prabowo mengatakan, Indonesia tengah di uji hingga tahun-tahun ke depan. Setiap orang harus mawas diri dan juga introspeksi. Anak muda harus dididik supaya jiwa dan raganya kuat membela dan mempertahankan ajaran yang baik, dan meninggalkan ajaran buruk seperti korupsi.

"Sekarang muncul budaya di zaman kita sehari-hari, di mana kita saling sulit percaya, sulit menerima bahwa yang disampaikan para pemimpin itu benar. Banyak saya temukan sekarang di mana-mana berjenjang saling bohong, saling menipu, saling mengerjai satu sama lain. Bukannya kebenaran dan keadilan ditegakkan, tapi kekuasaan yang hendak dimanfaatkan," imbuh Prabowo.

"Sekarang pilihannya adalah, kalau semua lingkungan kita berbondong-bondong melakukan kebohongan, korupsi, ketidakjujuran, apakah salah kalau kita ingin berada di jalan lurus, di jalan benar? Itu tantangannya. Kita adalah pendekar, sejak kecil kita dengan keyakinan, bahwa di ujungnya yang benar akan diridoi Allah," sambung Prabowo yang hobi berkuda ini.


Herianto Batubara - detikNews Sumber



Ada idiom di kalangan masyarakat sipil, kalau melihat sebuah rumah mewah dan besar, serta luas. Mereka bertanya, "Ini rumah siapa ya?". Yang ditanya menjawab, "Rumah Jenderal!". Akhirnya yang bertanya manggut2 dan bilang, "Ohhhh, pantas." Mungkin benar kata Jenderal, ada Jenderal2 yang sudah pensiun tak punya harta banyak. Dan kebanyakan dari mereka adalah Jenderal2 yang lurus, yang jujur, yang tidak memanfaatkan prajuritnya demi kekayaannya dan jabatannya. 1 yang mungkin tak dapat disangsikan lagi adalah Jenderal Sudirman, Panglima Besar. Lalu, apakah kejujuran itu sesuatu yang bodoh? Ya, mungkin dimata sebagian besar masyarakat Indonesia, yang terbiasa melihat kalangan militer yang berpangkat dan berkedudukan tinggi selalu bergelimang dengan harta, bagi kami wajar2 saja. Apalagi banyak rumor yang mengatakan bahwa dahulu, saat ada DOM, dana operasional menjadi lahan bagi Jenderal2 bermain. Mungkin sebuah kelucuan apabila kita melihat DOM Aceh, Separatis OPM, Fretelin di Tim-Tim, begitu susah dibasmi dan dihancurkan, membutuhkan waktu bertahun-tahun, sampai puluhan tahun! Padahal jika dikalkulasi, kekuatan TNI sebenarnya mampu menghancurkan semua itu dalam hitungan bulan saja.

Bersyukurlah, bahwa Jenderal terlahir dari keluarga kaya raya, dari orang tua yang terkenal, masuk dalam lingkar Istana atau Cendana. Alangkah herannya kami semua andai Jenderal termasuk dalam kategori Jenderal miskin. Jadi kalau sekarang ada Istana di Hambalang, kami sangat mahfum Jenderal!

Bahan bacaan buat referensi warga BP Kaskus :


Bisnis Militer Mencari Legitimasi

http://www.academia.edu/6991941/Bisn...ari_Legitimasi
Bisnis Militer : ANTARA MANFAAT DAN BIANG MASALAH
Sumber: KOMPAS Tanggal:07 Okt 2002

http://kontras.org/index.php?hal=dal..._berita&id=651
Kerajaan Bisnis Militer Plus Bisnis Militer GAM di Provinsi NAD
http://www.jsithopi.org/kerajaan-bis...-provinsi-nad/


Panasbung jangan ngejang dan OOT di Trit gw! emoticon-Bata (S)


emoticon-I Love Indonesia (S)



0
11.2K
107
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan