Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengajak perempuan Indonesia untuk tidak alergi dengan dunia politik dan bersedia terjun ke dalam pergerakan perempuan nasional demi perubahan bangsa ke arah lebih baik. Sehingga ke depan ada perempuan yang bisa mengejar jejaknya menjadi Presiden.

"Harus ada presiden perempuan lagi. Tahulah tahun berapa," kata Megawati dalam diskusi bertajuk 'Perempuan dan Peradaban Indonesia' di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (9/10/2013).
Ajakan Megawati agar kaum perempuan terjun ke dunia politik ini telah diatur dalam UU tentang Parpol yang menyatakan minimal 30 persen dari caleg yang diajukan parpol di pemilu haruslah perempuan. Namun faktanya parpol di Indonesia masih kesulitan memenuhinya.

"Saya tanya kenapa tak mau masuk? Jawabannya, tak dapat izin dari suami. Banyak ibu-ibu alergi parpol. Padahal bertanya kenapa harga cabai naik, itu saja sudah berpolitik lho," ujar Megawati di hadapan kaum perempuan.

Karenanya, Mega mendorong kaum perempuan untuk bersedia maju bersama dan turun demi membangun Indonesia lebih baik. Sehingga ke depan ada perempuan Indonesia lain yang jadi presiden setelah dirinya.

Megawati: Ibu Itu Urus Anak, Tapi Malah Jadi TKI, Akibatnya...



Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku miris melihat tingginya angka pengguna narkoba. Menurutnya, hal itu dilatarbelakangi kurangnya perhatian dari orangtua, khususnya sang ibu, sehingga anak terjerat obat-obatan terlarang.

"Kenapa kedudukan kaum wanita mengalami kemunduran? Seharusnya seorang ibu itu mengurus anaknya, tapi malah pergi jadi TKI. Akibatnya, anak-anak kena narkoba,"cetus Megawati dalam sambutannya pada acara diskusi Perempuan dan Peradaban Indonesia di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2013).

Mantan Presiden ini mengaku sudah menaruh perhatian terhadap pencegahan peredaran narkoba sejak lama. "BNN itu dulu saya yang buat saat jadi Presiden tahun 2003. Dulu namanya Sub Direktorat (Mabes Polri). Ini sangat diperlukan, karena dari 10 orang pengguna narkoba, ternyata 2 yang kena HIV/AIDS," ujar dia.

Mega juga bercerita saat diundang salah satu pemimpin agama di Merauke, Papua. Ketika itu dia ditunjukkan sebuah tempat singgah yang menampung banyak perempuan yang dibuang keluarganya lantaran terkena HIV/AIDS.

"Waktu itu, saya ditunjukkan oleh pastor, itu seorang ibu rumah tangga biasa, tapi sudah 2 kali mau bunuh diri, karena dia dan kandungannya terkena HIV/AIDS. Dia merasa tidak pernah melakukan sesuatu yang jelek, tetapi ini datang dari suaminya," tutur Mega.