Quote:
Kisah Dedengkot Begal: Kebal, Bisa Membelokkan Peluru
SELASA, 10 MARET 2015 | 07:08 WIB
![[Kisah begal dgn ilmu kebatinan] Alhamdulilah tidak pernah yang namanya kena tembak](https://dl.kaskus.id/statik.tempo.co/data/2015/03/09/id_377933/377933_620.jpg)
Ilustrasi begal motor. TEMPO/Gunawan Wicaksono
TEMPO.CO, Lampung – Berpraktik sebagai begal dan rampok selama 17 tahun, tak ada satu pun peluru yang bersarang di tubuh Minak Radin alias Ismail.
Mantan begal yang dulu kerap menjadi buronan polisi ini mengaku memiliki ilmu kebatinan.
“Ya karena kenekatan itu kan
saya membekali diri dengan ilmu-ilmu kebatinan. Alhamdulilah saya tidak pernah yang namanya kena tembak ,” ujar Minak Radin kepada Tempo dua pekan lalu di kediamannya di Desa Tebing, Melinting, Lampung Timur.
Minak Radin mulai jadi begal sejak 1992. Begal gaek itu tak sekali jadi sasaran kejaran peluru polisi. Namun,
dengan kibasan tangan saja, sang begal bisa berkelit. “Peluru itu bisa saya belokan,” ujarnya.
Soal asal muasal kebal itu, Minak Radin mengaku berburu ilmu ke banyak guru. Minak mengatakan, bekal ilmu kebatinan jadi modal utama begal, dan menjadi lumrah di eranya. Wajar, saat itu senjata rakitan belum banyak beredar. Kalaupun ada, harganya selangit. “Makanya saya kalau main tidak pernah bawa senjata. Baik itu senjata api maupun senjata tajam,” ujarnya.
Meskipun memiliki ilmu kebatinan, menurut dedengkot begal it, tak menjadi jaminan seorang pembegal dan perampok akan aman-aman saja dalam beraksi. Banyak diantara rekan-rekannya yang tewas diterjang peluru polisi. “Namanya ilmu seperti itu kan tidak selamanya bisa ampuh,” kilahnya.
Ditunggu ilmu kebatinan kebal api
