Menurunnya harga minyak dunia membuat presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengambil tindakan untuk menyelamatkan negaranya, yaitu dengan cara potong gaji. Harga minyak dunia yang turun drastis bisa membuat Venezuela kehilangan devisa, pasalnya devisa negara Venezuela mayoritas berasal dari sektor migas. “Ini adalah ujian komitmen bagi saya dan anggota pemerintah lainnya,” kata Maduro. “Saya sudah memerintahkan gaji menteri dan direksi BUMN untuk dipangkas, dan itu harus dimulai dari gaji presiden,” lanjut Maduro.

Untuk memerangi korupsi, presiden Bolivia Evo Morales secara sukarela memotong gajinya sebesar 50 persen, sehingga dia hanya menerima sekitar USD 1.800 atau Rp 23,5 juta per bulan. Hal itu juga berlaku bagi para pejabat lainnya, karena gaji pejabat tidak boleh melebihi gaji presiden. Hal ini dilakukan untuk memenuhi janjinya ketika kampanye, yaitu akan potong gaji jika terpilih jadi presiden.

Sebagai bentuk solidaritas kepada para pegawai pemerintah yang dirumahkan, Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama rela memotong gajinya sebanyak lima persen. Sebagian besar pegawai pemerintah terpaksa mengambil cuti tanpa bayaran akibat ada pengurangan anggaran belanja pada Maret 2013 lalu.

Presiden Uruguay ini bisa dibilang cukup unik, karena dia menyumbangkan 90 persen dari gajinya untuk amal. Sebab itu, banyak orang menyebut dia presiden paling dermawan di dunia meski dia tidak percaya Tuhan itu ada. Mujica mengaku tidak memiliki rekening bank dan utang, dan pengeluaran terbesar Mujica hingga saat ini adalah mobil Volkswagen Beetle (VW kodok) seharga Rp 18.594.200, karena dia menolak memakai mobil dinas.

Presiden Rusia Vladimir Putin dua hari lalu menandatangani dekrit yang menyatakan dia, perdana menteri, dan sejumlah pejabat Rusia lainnya akan dipotong gaji sebanyak sepuluh persen karena imbas krisis ekonomi yang berlangsung sejak tahun lalu. Pemotongan gaji ini meliputi seluruh pejabat pemerintah, termasuk menteri luar negeri, menteri pertahanan, dan anggota parlemen.