- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Waspada] Lion Air Check In Wajib Menunjukan Kartu Kredit?


TS
Pitung.Kw
[Waspada] Lion Air Check In Wajib Menunjukan Kartu Kredit?
Quote:
“Peraturan Baru Lion Air” di Kuala Namu, Tidak Etis
Jumat, 6 Maret 2015
Pengirim: Linda Syahputra, Pematang Siantar
HARI Senin, 19 Januari 2015, saya membeli 2 lembar tiket pergi-pulang Lion Air secara online dari website resmi Lion Air dengan menggunakan kartu kredit atas nama saya sendiri. Tiket tersebut untuk penerbangan 23 Februari 2015 dari Kualanamu ke Bali No flight JT 960 pukul 09-00, tiba pukul 14.45, dan tgl 02 Maret 2015 dari Bali ke Kualanamu No flight JT 961 pukul 15.25, tiba pukul 19.10.
Pada 23 Februari 2015, saya dan suami saya pun berangkat dengan taksi pukul 05.00 WIB dari Pematangsiantar, tiba di Bandara Kualanamu sekitar pukul 08.00 pagi. Setibanya kami langsung antri utk check-in. Kondisi saat itu antrian sangat panjang dan kami termasuk berada dibagian akhir antrian.
Giliran kami pun tiba, saya menyerahkan eTicket Itinerary yang saya print pada saat pembelian online, lengkap dengan KTP asli. Namun ternyata petugas counter saat itu yang bernama DEWI M. meminta saya menunjukkan kartu kredit yang saya gunakan utk membeli tiket tersebut.
Setelah saya bongkar dompet ternyata kartu kredit saya tertinggal di rumah. Saya menjelaskan bahwa saya tidak mungkin pulang untuk mengambil kartu kredit dengan jarak tempuh PP 6 jam. Saat itu sudah menunjukkan sekitar pukul 08.30 WIB, di belakang saya masih ada beberapa antrian.
Akhirnya petugas tersebut mengatakan bahwa kami tidak dapat melakukan check-in karena saya tidak bisa menunjukkan maupun menyebutkan nomor kartu kredit saya. Saya sampai memohon untuk dibantu, masa kami tidak boleh berangkat hanya karena tidak dapat menunjukkan / menyebutkan nomor kartu kredit saya sendiri? Sementara tiket tersebut jauh-jauh hari juga sudah saya bayarkan ke tagihan kartu kredit saya, dan tiket tersebut sudah jelas atas nama saya dan suami saya, KTP asli juga kami serahkan. Apakah tidak ada cara lain sama sekali utk membantu calon penumpang apabila memang calon penumpang lupa membawa kartu kreditnya sendiri?
Terakhir petugas mengatakan bahwa itu adalah peraturan baru Lion Air. Lalu kami disarankan untuk membeli tiket lagi di counter penjualan tiket di Bandara Kualanamu. Kami pun pasrah karena harus merugi 2 lembar tiket utk pergi ke Bali.
Saya dan suami saya menuju lantai bawah untuk membeli tiket baru, kami kemudian menceritakan perihal kami kepada petugas penjualan tiket Lion Air, pertama mereka mengatakan bahwa untuk check-in penumpang tidak perlu sampai menunjukkan kartu kredit, hanya dengan menunjukkan tiket dan KTP sesuai nama di tiket saja.
Mereka menanyakan nama petugas check-in tersebut, lalu suami saya komplain dan meminta petugas bernama DEWI M tersebut turun untuk menjelaskan kepada kami saat itu juga. Petugas penjualan tiket pun masuk ke dalam kantor untuk membahas dengan atasan mereka. Selang beberapa waktu tiba-tiba mereka keluar dengan jawaban mengecewakan yaitu bahwa itu adalah memang peraturan baru Lion Air. Akhirnya saya dan suami saya tidak mau ribut, dan memutuskan berangkat dengan pesawat lain.
Setibanya di Bali kami menuju counter Lion Air di bandara (letaknya di seberang tempat pengambilan barang/ bagasi), petugas bernama Sarif sangat ramah dan kami mendapatkan penjelasan bahwa hal kartu kredit sama sekali tidak ada hubungannya dengan check-in, petugas di Bali tersebut menjamin bahwa hanya perlu menunjukkan KTP sesuai nama calon penumpang saja, bahkan petugas tersebut menawarkan akan membantu jika sepulangnya nanti dari Bali menuju Kualanamu kami terkendala dengan kejadian yang sama.
Petugas Sarif lalu meminta nomor booking kami dan membuka sistem mereka, dan sangat mengejutkan petugas Sarif mengatakan kami hanya membeli tiket pulang saja. Bagaimana bisa saya membeli dengan satu nomor booking namun yang muncul hanya tiket pulang saja? Lagipula tiket tersebut sudah masuk ke tagihan kartu kredit saya dan sudah saya bayar dengan nominal tiket PP.
Beberapa hari di Bali saya penasaran, lalu menghubungi pihak kartu kredit dan mendapat penjelasan bahwa tiket tsb memang sudah dibayarkan ke Lion Air.
Pada 02 Maret 2015, saya dan suami saya pun akan kembali ke kampung halaman setelah berlibur, dan benar seperti yang dijelaskan petugas di hari pertama kami tiba di Bali tersebut. Kami dengan sangat mudah melakukan check-in, sama sekali tidak ada disinggung mengenai kartu kredit.
Saya menyimpulkan manajemen Lion Air bagus dan tidak konsisten terutama di Bandara Kualanamu. Bagaimana mungkin PERATURAN BARU LION AIR tersebut hanya berlaku di Bandara Kualanamu saja? Apakah itu hanya akal-akalan petugas karena beberapa faktor yang hanya mereka saja yang tahu? Bagaimana mungkin tiket yang sudah kami beli jauh-jauh hari hanya muncul sebagian saja di sistem mereka?
Sampai saat ini kami merasa dibodohi dan menganggap peraturan tersebut adalah peraturan mendadak yg diciptakan petugas LionAir di Bandara Kualanamu. Kami mohon kejelasan yg transparan dari Pihak LionAir. Terimakasih.
http://demo.analisadaily.com/letter/...454/2015/03/06
Jumat, 6 Maret 2015
Pengirim: Linda Syahputra, Pematang Siantar
HARI Senin, 19 Januari 2015, saya membeli 2 lembar tiket pergi-pulang Lion Air secara online dari website resmi Lion Air dengan menggunakan kartu kredit atas nama saya sendiri. Tiket tersebut untuk penerbangan 23 Februari 2015 dari Kualanamu ke Bali No flight JT 960 pukul 09-00, tiba pukul 14.45, dan tgl 02 Maret 2015 dari Bali ke Kualanamu No flight JT 961 pukul 15.25, tiba pukul 19.10.
Pada 23 Februari 2015, saya dan suami saya pun berangkat dengan taksi pukul 05.00 WIB dari Pematangsiantar, tiba di Bandara Kualanamu sekitar pukul 08.00 pagi. Setibanya kami langsung antri utk check-in. Kondisi saat itu antrian sangat panjang dan kami termasuk berada dibagian akhir antrian.
Giliran kami pun tiba, saya menyerahkan eTicket Itinerary yang saya print pada saat pembelian online, lengkap dengan KTP asli. Namun ternyata petugas counter saat itu yang bernama DEWI M. meminta saya menunjukkan kartu kredit yang saya gunakan utk membeli tiket tersebut.
Setelah saya bongkar dompet ternyata kartu kredit saya tertinggal di rumah. Saya menjelaskan bahwa saya tidak mungkin pulang untuk mengambil kartu kredit dengan jarak tempuh PP 6 jam. Saat itu sudah menunjukkan sekitar pukul 08.30 WIB, di belakang saya masih ada beberapa antrian.
Akhirnya petugas tersebut mengatakan bahwa kami tidak dapat melakukan check-in karena saya tidak bisa menunjukkan maupun menyebutkan nomor kartu kredit saya. Saya sampai memohon untuk dibantu, masa kami tidak boleh berangkat hanya karena tidak dapat menunjukkan / menyebutkan nomor kartu kredit saya sendiri? Sementara tiket tersebut jauh-jauh hari juga sudah saya bayarkan ke tagihan kartu kredit saya, dan tiket tersebut sudah jelas atas nama saya dan suami saya, KTP asli juga kami serahkan. Apakah tidak ada cara lain sama sekali utk membantu calon penumpang apabila memang calon penumpang lupa membawa kartu kreditnya sendiri?
Terakhir petugas mengatakan bahwa itu adalah peraturan baru Lion Air. Lalu kami disarankan untuk membeli tiket lagi di counter penjualan tiket di Bandara Kualanamu. Kami pun pasrah karena harus merugi 2 lembar tiket utk pergi ke Bali.
Saya dan suami saya menuju lantai bawah untuk membeli tiket baru, kami kemudian menceritakan perihal kami kepada petugas penjualan tiket Lion Air, pertama mereka mengatakan bahwa untuk check-in penumpang tidak perlu sampai menunjukkan kartu kredit, hanya dengan menunjukkan tiket dan KTP sesuai nama di tiket saja.
Mereka menanyakan nama petugas check-in tersebut, lalu suami saya komplain dan meminta petugas bernama DEWI M tersebut turun untuk menjelaskan kepada kami saat itu juga. Petugas penjualan tiket pun masuk ke dalam kantor untuk membahas dengan atasan mereka. Selang beberapa waktu tiba-tiba mereka keluar dengan jawaban mengecewakan yaitu bahwa itu adalah memang peraturan baru Lion Air. Akhirnya saya dan suami saya tidak mau ribut, dan memutuskan berangkat dengan pesawat lain.
Setibanya di Bali kami menuju counter Lion Air di bandara (letaknya di seberang tempat pengambilan barang/ bagasi), petugas bernama Sarif sangat ramah dan kami mendapatkan penjelasan bahwa hal kartu kredit sama sekali tidak ada hubungannya dengan check-in, petugas di Bali tersebut menjamin bahwa hanya perlu menunjukkan KTP sesuai nama calon penumpang saja, bahkan petugas tersebut menawarkan akan membantu jika sepulangnya nanti dari Bali menuju Kualanamu kami terkendala dengan kejadian yang sama.
Petugas Sarif lalu meminta nomor booking kami dan membuka sistem mereka, dan sangat mengejutkan petugas Sarif mengatakan kami hanya membeli tiket pulang saja. Bagaimana bisa saya membeli dengan satu nomor booking namun yang muncul hanya tiket pulang saja? Lagipula tiket tersebut sudah masuk ke tagihan kartu kredit saya dan sudah saya bayar dengan nominal tiket PP.
Beberapa hari di Bali saya penasaran, lalu menghubungi pihak kartu kredit dan mendapat penjelasan bahwa tiket tsb memang sudah dibayarkan ke Lion Air.
Pada 02 Maret 2015, saya dan suami saya pun akan kembali ke kampung halaman setelah berlibur, dan benar seperti yang dijelaskan petugas di hari pertama kami tiba di Bali tersebut. Kami dengan sangat mudah melakukan check-in, sama sekali tidak ada disinggung mengenai kartu kredit.
Saya menyimpulkan manajemen Lion Air bagus dan tidak konsisten terutama di Bandara Kualanamu. Bagaimana mungkin PERATURAN BARU LION AIR tersebut hanya berlaku di Bandara Kualanamu saja? Apakah itu hanya akal-akalan petugas karena beberapa faktor yang hanya mereka saja yang tahu? Bagaimana mungkin tiket yang sudah kami beli jauh-jauh hari hanya muncul sebagian saja di sistem mereka?
Sampai saat ini kami merasa dibodohi dan menganggap peraturan tersebut adalah peraturan mendadak yg diciptakan petugas LionAir di Bandara Kualanamu. Kami mohon kejelasan yg transparan dari Pihak LionAir. Terimakasih.
http://demo.analisadaily.com/letter/...454/2015/03/06
Lying Is Our Nature?

0
13.6K
Kutip
51
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan