Daffa Imran (berdiri paling kiri). foto : ISA
BAN kapten bagi setiap pemain sepak bola di belahan bumi ini merupakan sebuah kebanggaan. Bukan hanya sebagai tanda yang melingkar di tangan, ban kapten merupakan sebuah legitimasi bahwa pemain tersebut “berbeda” dengan pemain lainnya.
Yang lebih membanggakan adalah, bagaimana ban kapten tersebut melingkar di tangan ketika pemain tersebut membela tim yang sangat besar seperti Real Madrid. Ya, itulah yang dialami Muhammad Daffa Imran. Pemain didikan SMA 8 Bekasi itu mendapatkan kehormatan sebagai kapten tim Real Madrid u-15.
Lantas apa yang bisa membuat Imran mendapatkan ban kapten tersebut ? Pelatih Real Madrid U-15 Carlos Corral Martin dalam keterangan resminya mengatakan bahwa pemain asal Indonesia yang juga jebolan Imran Soccer Academy (ISA) itu selain memiliki skill teknis yang mumpuni sebagai pemain inti, Daffa juga punya kelebihan non teknis dari teman lainnya.
” Daffa bisa menguasai 5 bahasa, itu sangat bermanfaat untuk tim kami,”ujar Carlos. Kelima bahasa yang dikuasai Daffa adalah Jerman, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Perancis. Dengan kelebihan non teknis tersebut, maka Daffa dipercaya untuk terus menjadi pemimpin teman-temanya agar semua pesan jajaran pelatih dapat diserap oleh pemain dengan baik.
”Karena pelatihnya hanya bisa bahasa Spanyol, jadi perintah tak-tik dia selalu saya sampaikan ke teman-teman di lapangan, saya harus bermain keras juga berusaha berfikir lebih keras juga,” kata Daffa lewat pesan blackberry massengernya. Daffa merupakan anak belia yang dinobatkan sebagai kapten Tim Real Madrid u-15. Saat ini Daffa masih mengenyam pendidikan di negri matador itu.(lis)
Sumber : http://www.indopos.co.id/2015/03/ini-dia-alasan-daffa-imran-dipilih-menjadi-kapten-real-madrid-u-15.html
Quote:
Original Posted By daffaJAKARTA,bolanasional.co-Kualitas pemain muda Indonesia terus menarik perhatian klub-klub Eropa. Kali ini, giliran pemain jebolan Imran Soccer Academy (ISA), Muhammad Daffa Imran yang bermain sangat baik ditunjuk jadi Kapten Tim U-15 Real Madrid.
Muhammad Daffa Imran adalah salah satu bibit unggul dalam pesepakbolaan Indonesia yang harus terus digali dan diasah. Indonesia harus bersyukur memilikinya. Selain kepiawaiannya dalam lapangan hijau, Daffa juga terkenal sangat nasionalis, taat pada agama dan juga sangat berbakti pada orangtua.
Berikut ini Biografi singkat Muhammad Daffa Imran :
Muhammad Daffa Imran dilahirkan pada tanggal 18 Agustus 1999, yang lahir dari pasangan HM Zuchli Imran Putra SH MH dengan Hj Nurhaidah. Ayahnya yang dipanggil Abi adalah seorang advokat yang sangat mendukung dan peduli akan bakat Daffa Imran yang sangat ingin menjadi pesepakbola handal.
Daffa Imran mulai mengenal sepakbola sejak berusia 10 tahun. Kemampuannya mengolah bola bermula di MS Futsal, terus kemudian berlatih di SSB MBSS dengan Inyong Lolombulan sebagai pelatihnya. Saat Imran Soccer Academy (ISA) berdiri pada tanggal 1 Januari 2012, Daffa pun semakin terasah keterampilan mengolah bolanya di Akademi tersebut.
Jebolan anak didik SMA 8 Bekasi itu juga memiliki karakteristik menonjol yaitu lincah, kuat ,tangkas dan berdaya jelajah tinggi dalam menggiring bola. Tenaga Daffa yang kala itu sebagai gelandang juga sangat kuat. Dengan tubuhnya yang tinggi (175 cm) diusia 15 tahun, Daffa bisa menjelajahi lapangan sepakbola seluas itu berkali-kali tanpa lelah.
Ketika PSSI mencari bibit unggul ke daerah, Daffa pun masuk kedalam jaringannya. Kala itu Daffa langsung didaulat masuk dalam Timnas Yamaha Indonesia pada tahun 2011 di Thailand dan timnya tampil sebagai Runner Up.
Tahun 2012, Daffa imran terpilih mewakili Indonesia di Santiago Bernabeu dalam Piala Danone 2011. Dalam turnamen itu, Daffa Imran menjadi pencetak gol terbanyak dari semua tim Indonesia yang berlaga. Di tahun yang sama Daffa Imran terpilih menjadi pemain Timnas Indonesia U-12 mengikuti sebuah turnamen di Jepang.
[divider]
Daffa and Team Bola Real Madrid U15
Prestasinya bersama ISA juga diperoleh saat bermain Kanga Cup Australia. di Turnamen tersebut, ISA tampil menjadi Runner Up.
Kepiawaiannya dalam menggiring bola membuat Daffa kemudian terpilih dalam ajang pencarian bakat pemain Club de meteeoor Amsterdam Belandsa. Daffa bergabung di klub tersebut pada tahun 2013. Tahun 2014 , Daffa terpilih menjadi salah satu pemain Indonesia yang berlatih di Real Madrid U15.
Daffa juga sosok yang religius sekaligus nasionalis. Ia memiliki mental yang kuat didalam dan diluar lapangan. Ini terbukti dengan diusia yang relatif masih belia, harus berpisah ribuan kilometer dari orangtuanya. Tinggal di salah satu apartemen di dekat tempat dia berlatih, Daffa Imran harus membereskan semua urusan sendiri layaknya hidup berumah tangga. Mulai dari memasak, mencuci pakaian, setrika, membersihkan kamar harus dilakukannya sendiri disela sela latihan dan menempuh pendidikan. Sikapnya ini yang akan membuat mentalnya menjadi tertempa. kemandirian dan jiwa kepemimpinannya ang membuatnya terpilih menjadi Kapten Tim U15 Real Madrid.
Daffa Imran setiap hari harus menempuh perjalanan sekitar setengah jam dengan menggunakan kereta metro bawah tanah menuju tempat latihan.
“Disini latihan setiap Senin sampai dengan Kamis, kemudian setiap hari Minggu melakukan ujicoba,” tulis Daffa via BBM saat dihubungi bolanasional.co
Kebahagiaannya diperoleh saat tanpa diduga duga mendapatkan sepatu bekas pakai Irfan Bachdim, pemain idolanya saat menjadi Runner Up Piala AFC “Senang dan bahagia sekali, menjadi motivasi saya untuk terus berusaha menjadi pesepakbola handal,” katanya .
[divider]
Daffa dan Pelatih Real Madrid U15/bolanasional.co
Daffa Imran memiliki karakteristik menonjol yaitu lincah, kuat, tangkas dan berdaya jelajah tinggi dalam menggiring bola. Tenaga Daffa yang kala itu sebagai gelandang juga sangat kuat. Dengan tubuhnya yang tinggi (175 cm) diusia 15 tahun, Daffa bisa menjelajahi lapangan sepakbola seluas itu berkali-kali tanpa lelah. Dengan usianya yang masih 15 tahun, Daffa Imran berhasil memikat hati pelatih dan selalu meminjam dan memainkannya di level yang lebih tinggi, Rea Madrid U17.
Itulah Biografi singkat M Daffa Imran, sang bibit unggul dalam pesepakbolaan Indonesia. Semoga Daffa Imran bisa berkembang menjadi pesepakbola handal yang bisa membuat sepakbola Indonesia semakin berjaya, maju dan berkualitas.
http://bolanasional.co/2015/02/25/profil-bintang/daffa-imran-kapten-tim-real-madrid-u-15/
Quote:
Original Posted By dari goal dot komDalam beberapa tahun terakhir, masyarakat pecinta sepakbola nasional mungkin baru mendengar nama Tristan Alif Naufal ataupun Yussa Nugraha sebagai pesepakbola muda Indonesia yang sedang mencoba peruntungan mereka di kancah sepakbola Eropa, khususnya Belanda. Ternyata, masih ada satu nama anak Indonesia lagi yang sedang meniti karier di 'Benua Biru'.
Siapa sangka, kapten dari tim Akademi Real Madrid U-15 adalah anak Indonesia bernama Muhammad Daffa Imran. Proses cukup panjang harus dilalui pemain kelahiran 18 Agustus 1999, itu sebelum mendapatkan kepercayaan menyandang ban kapten tersebut.
Daffa mulai mengenal sepakbola sejak berusia sepuluh tahun. Kemampuannya mengolah bola bermula di MS Futsal, terus kemudian berlatih di SSB MBSS dengan M. Nur Inyong sebagai pelatihnya. Saat ISA (Imran Soccer Academy) berdiri pada 1 Januari 2012, Daffa pun semakin terasah keterampilan mengolah bolanya di Akademi tersebut.
Putra ketiga dari pasangan Zuchli Imran Putra dan Nurhaidah ini sempat memperkuat timnas Indonesia U-13 pada ajang Yamaha Cup 2011 di Thailand. Ketika itu, dia berhasil membawa timnya menjadi runner-up. Kemudian, dia juga ikut mengangkat prestasi ISA di ajang Kanga Cup Australia dengan menjadi peringkat kedua turnamen itu. Dia juga ikut memperkuat tim asal Indonesia untuk ajang final dunia Danone Cup 2011 di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid.
Daffa sempat terpilih dalam ajang pencarian bakat Club de meteeoor Amsterdam Belanda pada 2013. Hingga pada akhirnya, pada 2014 setelah membela ISA pada sebuah turnamen di Spanyol, Daffa ikut seleksi di Real Madrid.
Bakatnya pun mampu memikat para pelatih dari akademi klub yang sudah menjuarai sepuluh kali Liga Champions Eropa itu. Setelah satu tahun berada di sana, Daffa akhirnya mendapatkan kepercayaan untuk menyandang ban kapten timnya.
"Ketika itu mau bertanding pemain yang biasa jadi kapten sedang cedera. Dan tanpa disangka saya yang dipilih pelatih untuk menggantikannya. Sampai pemain itu sudah pulih, saya tetap dipercaya sebagai kapten," ucap Daffa, yang berposisi sebagai gelandang bertahan itu.
Lebih lanjut, anak berdarah Padang itu mengungkapkan hidup mandiri selama di sana. Namun, hidup jauh dari keluarga dan orang tua tak membuatnya menyerah. "Saya bangga dan saya akan berusaha bertahan di sini demi semua yang saya impikan. Yang paling utama tentu restu orang tua dan dukungan orang tua. Saya harus tetap bisa menjaga apa yang sudah saya dapat dan apa yang saya perjuangkan," tegas pemain yang sudah menguasai lima bahasa asing ini.
Pemain yang mengidolakan Andres Iniesta dan Evan Dimas Darmono itu menambahkan, dirinya juga sudah tiga kali diminta untuk memperkuat tim Real Madrid U-17 pada kompetisi yang digelar tahun ini. "Kalau kata pelatih saya diminta untuk lebih memperkuat tim. Saat ini baik tim U-17 dan U-15 sedang berada di peringkat pertama," jelasnya.
Dia pun siap apabila nanti memang dipanggil untuk memperkuat timnas Indonesia. "Itu adalah cita-cita saya bisa membela timnas," tegasnya.
[Url=daffa]http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2015/03/02/9424062/muhammad-daffa-imran-anak-indonesia-yang-menjadi-kapten-di[/url]
Selamat buat dek Daffa
Quote:
Biar ngga bingung kenapa daffa masih maen di u15
Quote:
Original Posted By wong.edan.utd10►
Didalam sebuah klub mau itu dr usia dini ampe u 21 diperbolehkan memakai 3 pemain senior
Valdes, carrick dan feltch aja beberapa x dipakai di tim akademi u 21 united

Asal gak lebih dari 3 sah sah aja
Jngan main di indo ya dek
Dijamin suram

Apdet
Quote:
Original Posted By apdet[url=tribunews]http://m.tribunnews.com/superball/2015/03/05/perjalanan-daffa-imran-sebelum-jadi-kapten-di-tim-u-15-real-madrid-siap-dipanggil-ke-timnas[/url]
Perjalanan Daffa Imran Sebelum Jadi Kapten di Tim U-15 Real Madrid, Siap Dipanggil ke Timnas
Kamis, 5 Maret 2015 17:44 WIB
TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Muhamamd Daffa Imran baru saja terpilih jadi kapten tim U-15 Real Madrid di kompetisi lokal.
Daffa menjadi satu dari beberapa pemain muda Indonesia yang sedang meniti kariernya di Eropa.
Sebelum terpilih jadi kapten tim U-15, kiprah Daffa memang cukup bagus. Dia bahkan beberapa kali diminta memperkuat tim U-17 Real Madrid.
Pemain kelahiran 18 Agustus 1999 tersebut mengawali karier sepak bolanya di usia 10 tahun. Dia mengasah skillnya di MS Futsal sebelum pindah ke SSB MBSS asuhan M Nur Inyong. Saat ayahnya, Zuchli Imran Putra mendirikan ISA (Imran Soccer Academy), 1 Januari 2012, Daffa langsung jadi bagian tim.
Daffa mengasah keahliannya di SSB ISA. Dari situ, bakat dia mulai terpantau. Buktinya, Daffa memperkuat timnas U-13 Indonesia di ajang Yamaha Cup di Thailand, 2011 silam.
Ketika itu, timnas kalah 2-1 di final dari Thailand A. (baca juga: Real Madrid U-15 Dikapteni Pemain Indonesia)
Selanjutnya di Kanga Cup yang digelar di Australia, Daffa memimpin ISA jadi juara dua turnamen tersebut. Langkah berikutnya adalah Danone Nations Cup 2011 yang digelar di Santiago Bernabeu, markas Real Madrid.
Daffa sempat terpilih dalam ajang pencarian bakat Club de meteeoor Amsterdam Belanda pada 2013. Hingga pada akhirnya, pada 2014 setelah membela ISA pada sebuah turnamen di Spanyol, Daffa ikut seleksi di Real Madrid.
Setelah satu tahun berada di akademi Madrid, Daffa akhirnya mendapatkan kepercayaan untuk menyandang ban kapten timnya.
Meski sekarang masih menimba ilmu di Spanyol, Daffa menegaskan siap jika dipanggil memperkuat timnas Indonesia. "Itu adalah cita-cita saya bisa membela timnas," tegasnya.
Muhammad Daffa Imran (kiri)bersama Enzo Zidane, putra Zinedine Zidane.