Seiring kenaikan tarif tiket Kereta Api (KA) jurusan jauh dan sedang, pelayanan terhadap penumpang tetap menjadi prioritas. Pelayanan tersebut meliputi pembaruan penyejuk udara di dalam gerbong, penyediaan makanan bila terjadi keterlambatan, hingga pengoperasian KA tambahan untuk melayani penumpang, khususnya saat musim mudik Lebaran.

“Kita tentu punya SOP terhadap penumpang, jika mereka mengalami penundaan dan itu sudah ada acuannya,” jelas Kepala Humas DAOPS I Kereta Api Bambang Prayitno kepada Reporter Infonitas, Rabu (4/2/2015).

Adapun acuan yang dimaksud adalah Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 47 tahun 2014, yang merupakan revisi atas peraturan Nomor 9 tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimum untuk Angkutan Orang dengan Kereta. Peraturan tersebut turut memuat acuan kompensasi bagi penumpang kereta api. “Kalau seandainya penumpang mengalami penundaan keberangkatan lebih dari 1 jam, akan ada pengembalian biaya tiket 100 persen,” kata Bambang.

Kompensasi juga diberlakukan untuk keterlambatan perjalanan KA antarkota lebih dari 3 jam atau telat lebih dari 5 jam. Bila keterlambatan lebih dari 3 jam, penunpang mendapat kompensasi makanan dan minunan ringan. Sementara keterlambatan lebih dari 5 jam diberikan kompensasi berupa makanan berat dan minuman. “Seandainya kereta mengalami keterlambatan, maka akan diberi tahu 45 menit sebelumnya. Pokoknya kita berkomitmen melayani penumpang,”pungkas Bambang.

Sumber: Infonitas.com

Betul, jangan naiknya ajah py harus diimbangi sama pelayanannya jg