Quote:
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat menilai kisruh KPK Vs Polri membuat koruptor bersorak-sorai.
KPK, katanya, dibunuh oleh tangan negara melalui Polri sehingga koruptor yang selama takut dengan KPK akhir bersorak-sorai.
"Yang menang antara kisruh KPK Vs Polri adalah para koruptor. Koruptor bersorak-sorai karena penegakan hukum oleh KPK menjadi tumpul," ujar Komariddun dalam suatu diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (3/3).
Dia mengaku kecewa karena KPK dibuat pingsang oleh negara sendiri melalui Polri. Pingsangnya KPK karena senjata-senjata polisi.
"Rakyat menjadi sangat apatis karena situasi sekarang sangat pragmatik. KPK dibunuh berarti membunuh reformasi dan pemilih yang memilih dengan idealisme. Apalagi suara kritis sekarang dibungkam. Yang menang adalah koruptor," terangnya.
Polisi dan kejaksaan, katanya, seharusnya berterima kasih KPK yang telah berjuang melakukan pemerantasan korupsi. Komaruddin mengharapkan ketiga lembaga penegak hukum ini berkoordinasi untuk melakukan pemerantasan korupsi.
"Tetapi, relasi ketiga tidak sehat. Ada upaya pelempahan KPK. Padahal, bobot yang dilakukan KPK tidak sebanding dengan apa yang dilakukan polisi," tuturnya.
SUMBER
KASIAN KPK
