- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Klenik Juga Salah Satu Metode Timnas Indonesia


TS
IbnuSie
Klenik Juga Salah Satu Metode Timnas Indonesia

Bagi Anda penikmat sepak bola, bukan barang tabu lagi kalau isu-isu soal klenik atau mitos menjadi bagian dari sepak bola itu sendiri. Pasti Anda sering mendengar kalau mitos bahkan campur tangan dukun terlibat di dalamnya. Mulai dari mengencingi gawang lawan, menaburi jampi-jampi di gawang sendiri atau berbagai kelakuan anomali lainnya.
Klenik dalam sepak bola menjadi sesuatu yang menarik untuk dibahas. Tak jarang itu menjadi tameng tersendiri ketika tim jagoan Anda kalah. Dalam skala lebih besar lagi, ini sering ditemui atau dilakukan pertandingan antar kampung (tarkam) saat Agustusan.
Uniknya, hal tersebut betul-betul “manjur”. Namun tidak hanya di tarkam saja, tapi juga merambah ke Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Bagi sebagian orang mungkin sudah banyak yang tahu dalam sebuah tim, selain pelatih, ada yang menjalankan tugasnya sebagai penganalisis pemain (team analysis). Akan tetapi, metode yang digunakan bukanlah angka statistik, tetapi keselarasan sang pemain dengan alam semesta.
Namanya adalah Arkand Bodhana Zeshaprajna. Arkand adalah seorang ahli di Timnas U-19 yang tugasnya adalah untuk menganalisis pemain yang akan diturunkan oleh sang pelatih, Indra Sjafri.
Ternyata Arkand merupakan doktor metafisika lulusan University Metaphysics International di Los Angeles, Amerika Serikat. Pria 44 tahun ini, mendapatkan kesempatan di Timnas bukan semata-mata karena gelarnya, tapi lebih kepada kemampuannya. Ketika itu Timnas U-17 menjalani laga persahabatan menghadapi Arab Saudi di Malaysia tahun 2012.
Arkand sempat menolak empat pemain andalan sang pelatih untuk bermain sebagai starting line-up. Alasannya tentu karena empat pemain tersebut ada ketidakcocokan dan akan merusak struktur tim. Awalnya Indra Sjafri mengikuti apa yang disarankan Arkand, hasilnya Timnas U-17 menang 2-0 hingga menit ke 80. Mungkin Indra Sjafri ingin membuktikan bahwa Arkand ini hanya kebetulan saja. Mungkin, loh ya. Kemudian Indra Sjafri memasukan salah satu dari empat pemain yang tidak disarankan Arkand tadi. Hasilnya, Indonesia kebobolan satu gol, meski menang 2-1.
Hal serupa kembali terjadi saat Timnas U-19 menghadapi Vietnam di fase grup AFF lalu. Kala itu Timnas U-19 kalah menghadapi Vietnam 1-2 dan Arkand kekalahan tersebut disebabkan adanya satu pemain yang berdasarkan metafisika tidak seharusnya dimainkan. Walaupun Timnas U-19 berhasil membalasnya di final melalui adu penalti.
Sayangnya, jalinan kerjasama Arkand dan Indra Sjafri tidak berjalan mulus. Seperti dilansir Tempo.co, Arkand kecewa karena Indra Sjafri melanggar kesepakatan awal kerjasama mereka.
Klenik, klenik. Memang tidak bisa dipisahkan, apalagi untuk orang Indonesia.
SUMBER
Diubah oleh IbnuSie 01-03-2015 16:51
0
1.2K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan