- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
8 Tempat Ini Sempat Jadi Saksi Bisu Kebiadaban Umat Manusia


TS
yokono
8 Tempat Ini Sempat Jadi Saksi Bisu Kebiadaban Umat Manusia




Quote:
Mungkin benar manusia adalah makhluk paling beradab di muka bumi. Tetapi sejarah membuktikan kalau kadang manusia bisa bertindak kejam, melebihi binatang. Sejak sejarah pertama dituliskan, umat manusia telah melakukan kejahatan besar terhadap sesamanya.
Dunia sempat menjadi medan perang besar yang hampir memusnahkan manusia. Konflik antar suku yang memaksa ribuan nyawa terenggut terjadi di berbagai belahan bumi. Begitu juga dengan terorisme di zaman modern yang menorehkan riwayat kelam.
Sejumlah situs yang pernah 'menyaksikan' kekejaman manusia kini dilestarikan sebagai monumen yang senantiasa mengingatkan kita kalau perang, terorisme, dan segala tindakan yang dilatari kebencian hanya membawa kehancuran bagi sesama.
Berikut ini kami tampilkan beberapa situs yang menyimpan kenangan memilukan tersebut.
Dunia sempat menjadi medan perang besar yang hampir memusnahkan manusia. Konflik antar suku yang memaksa ribuan nyawa terenggut terjadi di berbagai belahan bumi. Begitu juga dengan terorisme di zaman modern yang menorehkan riwayat kelam.
Sejumlah situs yang pernah 'menyaksikan' kekejaman manusia kini dilestarikan sebagai monumen yang senantiasa mengingatkan kita kalau perang, terorisme, dan segala tindakan yang dilatari kebencian hanya membawa kehancuran bagi sesama.
Berikut ini kami tampilkan beberapa situs yang menyimpan kenangan memilukan tersebut.


Quote:
1. Auschwitz-Birkenau State Museum

Kota Oswiecim yang kemudian dinamai Auschwitz merupakan lokasi salah satu kamp konsentrasi terbesar Nazi pada tahun 1940 yang menjadi saksi bisu genosida dan holocaust.
Di tempat ini dulunya terdapat dua kamp konsentrasi, yaitu Auschwitz I yang sempat menjadi lokasi penampungan sekaligus tempat meregang nyawa 20.000 tawanan dan Birkenau yang disebut juga Auschwitz II, menampung sekitar 90.000 tawanan sampai tahun 1944.
Diperkirakan paling sedikit ada 500.000 orang yang tewas di Auschwitz.
Bekas kamp pemusnahan ini lantas dilestarikan sebagai museum yang menyimpan sejarah kelam era Nazi. Sampai sekarang tempat ini menarik jutaan pengunjung yang ingin mengenang peristiwa Holocaust tersebut.

Kota Oswiecim yang kemudian dinamai Auschwitz merupakan lokasi salah satu kamp konsentrasi terbesar Nazi pada tahun 1940 yang menjadi saksi bisu genosida dan holocaust.
Di tempat ini dulunya terdapat dua kamp konsentrasi, yaitu Auschwitz I yang sempat menjadi lokasi penampungan sekaligus tempat meregang nyawa 20.000 tawanan dan Birkenau yang disebut juga Auschwitz II, menampung sekitar 90.000 tawanan sampai tahun 1944.
Diperkirakan paling sedikit ada 500.000 orang yang tewas di Auschwitz.
Bekas kamp pemusnahan ini lantas dilestarikan sebagai museum yang menyimpan sejarah kelam era Nazi. Sampai sekarang tempat ini menarik jutaan pengunjung yang ingin mengenang peristiwa Holocaust tersebut.
Quote:
2. Nanjing Massacre Memorial Hall, China

Nanjing Massacre Memorial Hall, adalah monumen yang didirikan untuk mengenang warga Nanjing yang terbunuh oleh pasukan Kekaisaran Jepang pada 13 Desember 1937. Di kawasan Jiangdongmen terdapat kuburan massal tempat dimakamkannya ribuan jenazah. Saking banyaknya jenazah yang dikuburkan, situs tersebut sampai dijuluki 'lubang sepuluh ribu mayat'.

Pemerintah China memperkirakan setidaknya 300.000 warga sipil dan prajurit tak bersenjata menjadi korban pembantaian massal. Diperkirakan terjadi 20.000 kasus pemerkosaan pada bulan pertama pendudukan. Pemerintah Jepang sendiri menyangkal tuduhan tersebut, bahkan berusaha meyakinkan publik internasional kalau pembantaian itu tidak pernah terjadi.

Namun peristiwa kelam itu akan selalu tercatat dalam sejarah China. Sekarang di lantai tugu ini diletakkan ribuan sepatu berwarna hitam sebagai suatu bentuk peringatan atas ratusan ribu korban jiwa yang jatuh pada peristiwa pembantaian Nanjing.

Nanjing Massacre Memorial Hall, adalah monumen yang didirikan untuk mengenang warga Nanjing yang terbunuh oleh pasukan Kekaisaran Jepang pada 13 Desember 1937. Di kawasan Jiangdongmen terdapat kuburan massal tempat dimakamkannya ribuan jenazah. Saking banyaknya jenazah yang dikuburkan, situs tersebut sampai dijuluki 'lubang sepuluh ribu mayat'.

Pemerintah China memperkirakan setidaknya 300.000 warga sipil dan prajurit tak bersenjata menjadi korban pembantaian massal. Diperkirakan terjadi 20.000 kasus pemerkosaan pada bulan pertama pendudukan. Pemerintah Jepang sendiri menyangkal tuduhan tersebut, bahkan berusaha meyakinkan publik internasional kalau pembantaian itu tidak pernah terjadi.

Namun peristiwa kelam itu akan selalu tercatat dalam sejarah China. Sekarang di lantai tugu ini diletakkan ribuan sepatu berwarna hitam sebagai suatu bentuk peringatan atas ratusan ribu korban jiwa yang jatuh pada peristiwa pembantaian Nanjing.
Quote:
3. A-bomb Dome Hiroshima, Jepang

Di Kota Hiroshima, Jepang berdiri sebuah monumen untuk mengenang peristiwa jatuhnya bom atom ke daerah itu oleh pasukan Sekutu pada 6 Agustus 1945. Setidaknya 140.000 warga Hiroshima terbunuh pada peristiwa tersebut. Bangunan-bangunan di kota yang dulunya padat itu pun ikut hancur lebur.
Hanya beberapa yang masih sanggup bertahan. Di antaranya Hiroshima Prefectural Commercial Exhibition Hall. Bangunan itu masih menyisakan puing-puing dan kerangka yang terbuat dari beton serta baja. Kemudian penduduk setempat menganggapnya sebagai simbol dari keselamatan dan kebangkitan kembali.

Sekarang gedung tersebut dikenal sebagai A-bomb Dome. A-bomb Dome tidak pernah dipugar, sengaja dibiarkan dalam kondisi demikian agar pengunjung bisa merasakan atmosfer mencekam saat peristiwa penjatuhan bom atom berlangsung. Di dalamnya terdapat Hiroshima Peace Memorial Park yang menyajikan barang-barang peninggalan korban bom atom Hiroshima.

Di Kota Hiroshima, Jepang berdiri sebuah monumen untuk mengenang peristiwa jatuhnya bom atom ke daerah itu oleh pasukan Sekutu pada 6 Agustus 1945. Setidaknya 140.000 warga Hiroshima terbunuh pada peristiwa tersebut. Bangunan-bangunan di kota yang dulunya padat itu pun ikut hancur lebur.
Hanya beberapa yang masih sanggup bertahan. Di antaranya Hiroshima Prefectural Commercial Exhibition Hall. Bangunan itu masih menyisakan puing-puing dan kerangka yang terbuat dari beton serta baja. Kemudian penduduk setempat menganggapnya sebagai simbol dari keselamatan dan kebangkitan kembali.

Sekarang gedung tersebut dikenal sebagai A-bomb Dome. A-bomb Dome tidak pernah dipugar, sengaja dibiarkan dalam kondisi demikian agar pengunjung bisa merasakan atmosfer mencekam saat peristiwa penjatuhan bom atom berlangsung. Di dalamnya terdapat Hiroshima Peace Memorial Park yang menyajikan barang-barang peninggalan korban bom atom Hiroshima.
Quote:
4. World Trade Center Memorial, AS

Dulunya WTC merupakan simbol dari kebebasan finansial. Sedangkan oleh penduduk dunia dianggap sebagai salah satu simbol kejayaan Amerika Serikat. Namun serangan teroris pada 11 September 2001 menghancurkan sebagian kompleks World Trade Center dan memakan ribuan korban jiwa.

Setelah itu, World Trade Center dibangun kembali dan tetap difungsikan sebagai gedung perkantoran dengan penambahan situs monumen untuk mengenang para korban yang tewas atau tak pernah ditemukan.

Dulunya WTC merupakan simbol dari kebebasan finansial. Sedangkan oleh penduduk dunia dianggap sebagai salah satu simbol kejayaan Amerika Serikat. Namun serangan teroris pada 11 September 2001 menghancurkan sebagian kompleks World Trade Center dan memakan ribuan korban jiwa.

Setelah itu, World Trade Center dibangun kembali dan tetap difungsikan sebagai gedung perkantoran dengan penambahan situs monumen untuk mengenang para korban yang tewas atau tak pernah ditemukan.
Quote:
5. Murambi Genocide Memorial Centre, Rwanda.

Murambi Genocide Memorial Centre adalah situs sejarah yang terletak di Distrik Murambi, Rwanda. Gedung bekas sekolah itu merupakan lokasi pembantaian dalam peristiwa genosida Rwanda yang terjadi pada tahun 1994.
Saat itu terjadi perang saudara antara suku Tutsi dan Hutu. Pada peristiwa pembantaian yang terjadi pada 21 April 1995 tersebut, sekitar 65.000 orang (termasuk wanita dan anak-anak) terbunuh pada peristiwa itu.

Sekarang lokasi pembantaian itu diabadikan sebagai memorial center merangkap museum genosida yang dibuka untuk umum. Para pengunjung yang datang ke sana akan didampingi oleh pemandu yang dengan senang hati memberikan penjelasan mengenai riwayat sejarah tempat itu. Sejumlah kerangka dan jasad para korban yang dimumikan ikut dipertontonkan.

Murambi Genocide Memorial Centre adalah situs sejarah yang terletak di Distrik Murambi, Rwanda. Gedung bekas sekolah itu merupakan lokasi pembantaian dalam peristiwa genosida Rwanda yang terjadi pada tahun 1994.
Saat itu terjadi perang saudara antara suku Tutsi dan Hutu. Pada peristiwa pembantaian yang terjadi pada 21 April 1995 tersebut, sekitar 65.000 orang (termasuk wanita dan anak-anak) terbunuh pada peristiwa itu.

Sekarang lokasi pembantaian itu diabadikan sebagai memorial center merangkap museum genosida yang dibuka untuk umum. Para pengunjung yang datang ke sana akan didampingi oleh pemandu yang dengan senang hati memberikan penjelasan mengenai riwayat sejarah tempat itu. Sejumlah kerangka dan jasad para korban yang dimumikan ikut dipertontonkan.
Quote:
6. Ladang Pembantaian Choeung Ek, Kamboja

Ladang Pembantaian adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sejumlah situs yang menjadi lokasi pembantaian warga oleh pasukan Khmer Merah pada periode 1975-1979. Seperti yang sudah diketahui, rezim Khmer Merah telah memusnahkan sekitar 21 persen dari seluruh populasi warga di Kamboja.
Orang-orang itu dibantai dengan berbagai cara yang kejam. Karena peluru adalah barang mahal dengan jumlah terbatas, pasukan Pol Pot membunuh para korbannya dengan kapak, pisau, tongkat bambu, tali gantungan, atau palu. Sementara anak-anak dibunuh dengan cara dihantamkan ke pohon.

Ladang Pembantaian di Choeung Ek sendiri merupakan lokasi pembunuhan sekaligus kuburan massal bagi 20.000 warga Kamboja. Di sekitarnya banyak pohon yang dipenuhi tali gantungan. Sementara altar di dekat situs pembantaian memajang 8.000 tengkorak korban pembantaian Khmer Merah.

Ladang Pembantaian adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sejumlah situs yang menjadi lokasi pembantaian warga oleh pasukan Khmer Merah pada periode 1975-1979. Seperti yang sudah diketahui, rezim Khmer Merah telah memusnahkan sekitar 21 persen dari seluruh populasi warga di Kamboja.
Orang-orang itu dibantai dengan berbagai cara yang kejam. Karena peluru adalah barang mahal dengan jumlah terbatas, pasukan Pol Pot membunuh para korbannya dengan kapak, pisau, tongkat bambu, tali gantungan, atau palu. Sementara anak-anak dibunuh dengan cara dihantamkan ke pohon.

Ladang Pembantaian di Choeung Ek sendiri merupakan lokasi pembunuhan sekaligus kuburan massal bagi 20.000 warga Kamboja. Di sekitarnya banyak pohon yang dipenuhi tali gantungan. Sementara altar di dekat situs pembantaian memajang 8.000 tengkorak korban pembantaian Khmer Merah.
Quote:
7. Monumen Ground Zero Bali

Monumen Ground Zero adalah tugu yang dibangun untuk memperingati peristiwa pemboman yang menewaskan warga asing dan lokal di Sari Club dan Paddy's Cafe, Bali. Letaknya di Legian, Kuta.

Seperti diketahui, serangan teroris pada bulan Oktober 2002 ini sempat mengguncang seluruh negeri. Tak hanya wisatawan asing yang jadi korban, nyawa sejumlah warga Indonesia pun ikut terenggut dalam peristiwa ini.

Monumen Ground Zero adalah tugu yang dibangun untuk memperingati peristiwa pemboman yang menewaskan warga asing dan lokal di Sari Club dan Paddy's Cafe, Bali. Letaknya di Legian, Kuta.

Seperti diketahui, serangan teroris pada bulan Oktober 2002 ini sempat mengguncang seluruh negeri. Tak hanya wisatawan asing yang jadi korban, nyawa sejumlah warga Indonesia pun ikut terenggut dalam peristiwa ini.
Quote:
8. Lidice Memorial, Ceko

Lidice adalah sebuah desa kecil yang sempat dihancurkan Nazi. Menurut situs Atlas Obscura, desa tersebut diluluhlantakkan karena suatu kelompok militan yang bersembunyi di sana membunuh Reinhard Heydrich, perwira tinggi Nazi pada tahun 1942. Pembunuhan Heydrich mengundang kemarahan Hitler hingga sang fuhrer memerintahkan 'pembersihan' Lidice segera.
Dalam waktu singkat, pasukan Nazi menguasai desa itu. 173 orang dewasa dibunuh, 184 wanita dikirim ke kamp konsentrasi, sementara anak-anak diculik. Beberapa bocah yang dianggap potensial untuk kaderisasi diadopsi. Sementara sisanya, 82 anak yang dianggap tak berguna dikirim ke kamp untuk dibunuh dengan gas.

Setelah perang berakhir, perkampungan kecil itu pun menjadi simbol keganasan Nazi. Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibuatlah patung perunggu bagi masing-masing jiwa anak yang terenggut.

Lidice adalah sebuah desa kecil yang sempat dihancurkan Nazi. Menurut situs Atlas Obscura, desa tersebut diluluhlantakkan karena suatu kelompok militan yang bersembunyi di sana membunuh Reinhard Heydrich, perwira tinggi Nazi pada tahun 1942. Pembunuhan Heydrich mengundang kemarahan Hitler hingga sang fuhrer memerintahkan 'pembersihan' Lidice segera.
Dalam waktu singkat, pasukan Nazi menguasai desa itu. 173 orang dewasa dibunuh, 184 wanita dikirim ke kamp konsentrasi, sementara anak-anak diculik. Beberapa bocah yang dianggap potensial untuk kaderisasi diadopsi. Sementara sisanya, 82 anak yang dianggap tak berguna dikirim ke kamp untuk dibunuh dengan gas.

Setelah perang berakhir, perkampungan kecil itu pun menjadi simbol keganasan Nazi. Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibuatlah patung perunggu bagi masing-masing jiwa anak yang terenggut.

Quote:
9.Sabra dan Shatilla

Pembantaian Sabra dan Shatila merupakan peristiwa berdarah di Sabra dan kamp pengungsian warga Palestina di Shatila yang didalangi oleh kaum Phalange Lebanon. Diperkirakan 2.000 hingga 3.500 penduduk sipil Palestina dan Syiah Lebanon terbunuh pada peristiwa yang terjadi pada tanggal 16 sampai 18 September 1982 tersebut.
Diboncengi tentara Israel, Phalange merenggut nyawa ribuan pria, wanita, dan anak-anak. Sejumlah kuburan massal dibuat untuk menghilangkan bukti dari mata dunia. Namun beberapa jurnalis internasional berhasil melaporkan peristiwa tersebut agar diketahui dunia.
Hingga saat ini, tak ada monumen yang dibangun untuk para korban Pembantaian Sabra dan Shatilla. Hanya foto-foto brutal yang sempat diabadikan para jurnalis menjadi bukti pembantaian tersebut benar-benar terjadi.


Pembantaian Sabra dan Shatila merupakan peristiwa berdarah di Sabra dan kamp pengungsian warga Palestina di Shatila yang didalangi oleh kaum Phalange Lebanon. Diperkirakan 2.000 hingga 3.500 penduduk sipil Palestina dan Syiah Lebanon terbunuh pada peristiwa yang terjadi pada tanggal 16 sampai 18 September 1982 tersebut.
Diboncengi tentara Israel, Phalange merenggut nyawa ribuan pria, wanita, dan anak-anak. Sejumlah kuburan massal dibuat untuk menghilangkan bukti dari mata dunia. Namun beberapa jurnalis internasional berhasil melaporkan peristiwa tersebut agar diketahui dunia.
Hingga saat ini, tak ada monumen yang dibangun untuk para korban Pembantaian Sabra dan Shatilla. Hanya foto-foto brutal yang sempat diabadikan para jurnalis menjadi bukti pembantaian tersebut benar-benar terjadi.

Quote:
Original Posted By giemaximillion►tambahan gan, di kalbar ada makam juang mandor, tempat jepang membamtai kurang lebih 35.000 orang masyarakat kalbar, ts pageone pliss
Quote:
10. Makam Juang Mandor

Meski hanya kota kecamatan, Mandor memiliki arti penting dalam sejarah Kalimantan Barat. Di sinilah Jepang membantai 21.037 rakyat Kalbar, termasuk 48 pemuka masyarakat Kalbar. Setiap 28 Juni, Pemda Kalbar mengadakan upacara di Makam Juang Mandor, mengenang peristiwa getir ini.
Kekejaman penjajah Jepang waktu itu dapat disaksikan melalui relief-relief pada monumen yang diresmikan pada 28 Juni 1977 silam oleh Gubernur Kalbar (waktu itu) Kadarusno. Relief-relief yang dibuat oleh mahasiswa ASRI Yogyakarta itu memberikan gambaran sekilas kekejaman serdadu Jepang.

Di Makam Juang Mandor terdapat 10 kuburan massal. Selain itu,terdapat pula lapangan terbuka yang dulunya dijadikan lokasi pembunuhan massal.Makam ini berada di kawasan hutan lindung yang suasananya cukup menyeramkan.
Makam nomor 10 yang letaknya paling ujung, dihiasi gapura khusus. Konon di sinilah dikuburkan Sultan Pontianak bersama 60 anggota keluarganya. Juga 11 panembahan, raja-raja kecil, serta tokoh masyarakat di Kalimantan Barat.

Pembantaian ribuan warga Kalbar terjadi karena pemerintah pendudukan Jepang curiga pada gerak-gerik tokoh masyarakat Kalbar. Mereka dinilai dapat mengganggu legitimasi pemerintah pendudukan Jepang. Dalam relief-relief digambarkan prosesi penangkapan dan pembunuhan korban. Setelah tentara Dai Nippon mengetahui rahasia yang disampaikan utusan dari Banjarmasin ke Pontianak, dimulailah penangkapan besar- besaran terhadap tokoh-tokoh masyarakat yang dicurigai. Mereka dimasukkan ke dalam truk, dan dibawa ke lokasi pembantaian (yang berada di kawasan Mandor).
Relief itu juga menggambarkan bagaimana tentara Dai Nippon menghabisi korban. Saat-saat pembantaian dilukiskan cukup detail. Para korban antre berjajar menghadap lubang, lalu secara beruntun dipancung dengan pedang samurai.
Pembantaian ini dikisahkan pula oleh Tsuno Iseki, orang Jepang yang pernah tinggal di Kalbar pada 1928-1946 dan fasih berbahasa Indonesia, dalam buku berjudul Peristiwa Pembantaian Penduduk Borneo Barat:
Pembuktian Peristiwa Pontianak yang terbit Juli 1987 di Jepang. Taizo Watanabe ketika menjabat Duta Besar Jepang untuk Indonesia pernah berkunjung ke Makam Juang Mandor ini. Sejarah gelap pendudukan Jepang di Kalbar memang tak mungkin terlupakan.

Meski hanya kota kecamatan, Mandor memiliki arti penting dalam sejarah Kalimantan Barat. Di sinilah Jepang membantai 21.037 rakyat Kalbar, termasuk 48 pemuka masyarakat Kalbar. Setiap 28 Juni, Pemda Kalbar mengadakan upacara di Makam Juang Mandor, mengenang peristiwa getir ini.
Kekejaman penjajah Jepang waktu itu dapat disaksikan melalui relief-relief pada monumen yang diresmikan pada 28 Juni 1977 silam oleh Gubernur Kalbar (waktu itu) Kadarusno. Relief-relief yang dibuat oleh mahasiswa ASRI Yogyakarta itu memberikan gambaran sekilas kekejaman serdadu Jepang.

Di Makam Juang Mandor terdapat 10 kuburan massal. Selain itu,terdapat pula lapangan terbuka yang dulunya dijadikan lokasi pembunuhan massal.Makam ini berada di kawasan hutan lindung yang suasananya cukup menyeramkan.
Makam nomor 10 yang letaknya paling ujung, dihiasi gapura khusus. Konon di sinilah dikuburkan Sultan Pontianak bersama 60 anggota keluarganya. Juga 11 panembahan, raja-raja kecil, serta tokoh masyarakat di Kalimantan Barat.

Pembantaian ribuan warga Kalbar terjadi karena pemerintah pendudukan Jepang curiga pada gerak-gerik tokoh masyarakat Kalbar. Mereka dinilai dapat mengganggu legitimasi pemerintah pendudukan Jepang. Dalam relief-relief digambarkan prosesi penangkapan dan pembunuhan korban. Setelah tentara Dai Nippon mengetahui rahasia yang disampaikan utusan dari Banjarmasin ke Pontianak, dimulailah penangkapan besar- besaran terhadap tokoh-tokoh masyarakat yang dicurigai. Mereka dimasukkan ke dalam truk, dan dibawa ke lokasi pembantaian (yang berada di kawasan Mandor).
Relief itu juga menggambarkan bagaimana tentara Dai Nippon menghabisi korban. Saat-saat pembantaian dilukiskan cukup detail. Para korban antre berjajar menghadap lubang, lalu secara beruntun dipancung dengan pedang samurai.
Pembantaian ini dikisahkan pula oleh Tsuno Iseki, orang Jepang yang pernah tinggal di Kalbar pada 1928-1946 dan fasih berbahasa Indonesia, dalam buku berjudul Peristiwa Pembantaian Penduduk Borneo Barat:
Pembuktian Peristiwa Pontianak yang terbit Juli 1987 di Jepang. Taizo Watanabe ketika menjabat Duta Besar Jepang untuk Indonesia pernah berkunjung ke Makam Juang Mandor ini. Sejarah gelap pendudukan Jepang di Kalbar memang tak mungkin terlupakan.
Spoiler for SUMBER:

Code:
[CENTER]http://www.merdeka.com/gaya/8-tempat-ini-sempat-jadi-saksi-bisu-kebiadaban-umat-manusia.html[/CENTER]






Spoiler for MAMPIR KESINI JUGA:
































Diubah oleh yokono 11-03-2015 15:32
0
9.5K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan