Kaskus

News

CricsAvatar border
TS
Crics
WAKAPOLSEK YANG ANCAM BUNUH KAPOLSEK TERNYATA PERNAH DIPENJARA
Sebelumnya baca berita ini dulu gan :

Spoiler for Wakapolsek ancam bunuh Kapolsek:


Ini berita lanjutannya...

SEMARANG SELATAN- Wakil Kepala Polsek Gunungpati, AKPHadi, ternyata mempunyai catatan buruk selama menjadi anggota Polri. Amuk yang dilakukannya di Mapolsek, 16 Februari lalu, bukanlah yang pertama.

Sebelumnya, dia pernah mengamuk dan menganiaya wanita panggilan di sebuah tempat hiburan malam di Semarang Barat pada 2004. Akibat perbuatannya, Hadi yang saat itu berpangkat Inspektur Satu (Iptu) diproses hukum dan mendekam di sel tahanan Lapas Kelas I Kedungpane selama tiga bulan. ”Saat itu dia menjabat sebagai kanit di Polres Semarang Barat,” ungkap Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Hendra Supriyatna, Kamis (26/2).

Sejak berpangkat Inspektur Dua (Ipda), Hadi sudah tak diberi senjata api oleh kesatuan. Kondisi psikologis Hadi diduga tidak memenuhi persyaratan. Saat menjabat Wakapolsek dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP), dia juga tak membawa senjata api. Insiden penganiayaan pada 2004, diduga menjadi salah satu pemicu Hadi tak diberi pistol untuk menjaga diri hingga kini. Sepak terjang Hadi melanggar aturan tidak hanya itu. Dia pun pernah membawa keluar tahanan wanita kasus narkoba dari sel Mapolrestabes Semarang pada 2012.”Dia kembali diproses,” ujar Hendra. Kebetulan, saat itu penyidik yang memeriksa Hadi adalah Ahmadi, yang kala itu menjabat sebagai penyidik di Provos Propam Polda Jateng. Ahmadi kini menjadi atasan Hadi sebagai Kapolsek Gunungpati. ”Yang bersangkutan memang dikenal arogan dan suka mabukmabukan,” jelas Hendra.

Naik Pangkat

Hendra heran karena meskipun penuh masalah, Hadi masih diberi kenaikan pangkat dan kedudukan. ”Ini jadi pekerjaan rumah yang patut untuk ditelusuri juga,” ungkap Hendra. Hadi, lanjut dia, saat ini masih diburu. Meski belum bisa menangkap dan membawanya ke Mapolda, kuat dugaan perwira buron itu masih berada di Semarang. ”Belum lari ke luar kota. Kami perkirakan masih berada di Semarang,” ujarnya.

Hendra berharap secepatnya dapat menemukan Hadi. ”Kalau sampai 30 hari tidak tertangkap atau menyerahkan diri, sesuai aturan dia desersi atau dipecat,” tegasnya. Penanganan kasus Hadi, lanjut dia, akan lebih diarahkan ke pelanggaran pidana. Sebab, tindakan yang dilakukan perwira bermasalah itu banyak mengandung unsur pidana. ”Pidana dulu, baru nanti menyusul kode etik dan disiplin hingga seterusnya,” jelasnya.

Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap Kapolsek Gunungpati Kompol Ahmadi, sejumlah saksi termasuk Hartono, pemilik rumah karaoke Kumala Asri tempat wakapolsek berkaraoke, juga dipanggil. Tindakan Tegas Hadi mabuk di karaoke, kemudian kembali ke mapolsek dan mengamuk. Dia melempar kursi ke luar ruangannya. Hadi lantas menemukan parang yang diduga barang bukti kejahatan di ruangannya. Dengan parang itu, Hadi menuju ruang Intel dan SPKT untuk mencari Aiptu Mian. Orang yang dicarinya ketemu.

Dia langsung mendekap Mian dan mengalungkan parang ke leher anggota polisi itu. Hadi mengancam akan membunuhnya. ”Tak lama dekapan Hadi dilepas. Dia langsung menuju ke ruang Kapolsek,” ungkap Hendra.

Kapolsek yang saat itu berada di ruangan kaget. Apalagi Wakapolsek mendekatinya dan mendekap tubuhnya sambil mengalungkan parang ke leher. ”Diancam akan digorok lehernya. Hadi juga mengancam akan menghabisi keluarga Kapolsek,” ujarnya. Dalam posisi itu, Ahmadi pasrah. Dia pun meminta maaf kepada Hadi. Tubuh Ahmadi kemudian didorong dan jatuh. ”Kesempatan itu digunakan Kapolsek untuk bangkit dan langsung keluar ruangan. Kompol Ahmadi mengamankan diri di asrama belakang mapolsek,” jelasnya.

Mengetahui itu, Hadi menyusul keluar dan berusaha mencari Ahmadi namun tidak ketemu. Hadi yang terlanjur emosi keluar dan merusak mobil Karimun milik Kapolsek di parkiran. Aksi brutal Hadi baru berhenti setelah salah satu anggota polisi menelepon Hartono, pemilik rumah karaoke. Hartono datang ke mapolsek untuk membujuk Hadi. ”Dibujuk angggota tidak mempan, tapi saat dibujuk pemilik karaoke, dia menurut. Hadi kemudian masuk ke mobil dan dibawa pergi dari mapolsek. Wakapolsek dan pemilik karaoke memang berteman lama, sejak Hadi masih bertugas di Polsek Semarang Barat,” jelasnya.

Hendra menyayangkan tindakan Kapolsek. Seharusnya Kapolsek mengambil tindakan karena apa yang dilakukan Wakapolsek sudah membahayakan nyawa orang lain. ”Seharusnya dia (Hadi) ditembak. Sesuai aturan, itu dibenarkan karena sudah membahayakan nyawa orang lain, apalagi dia juga mengancam keamanan keluarga,” ungkapnya. (K44,H74-43)

source : http://berita.suaramerdeka.com/smcet...nah-dipenjara/

---------------------------

ternyatah hanya pemilik karaoke yang mampu menenangkan Polkis yang sedang mengamuk emoticon-Berduka (S)
0
3.1K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan