bpjskesehatanAvatar border
TS
bpjskesehatan
Gini Lho Gan, Penjelasan Sistem Rujukan Berjenjang
Sejak diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh pemerintah, peran puskesmas, klinik, dan dokter keluarga menjadi lebih optimal dalam melayani masyarakat.

Dengan adanya sistem rujukan berjenjang, kini agan nggak perlu buru-buru ke rumah sakit untuk berobat. Cukup datangi puskesmas, klinik, atau dokter keluarga yang ditunjuk BPJS Kesehatan.

Sebenarnya seperti apa sistem rujukan berjenjang itu? Bagaimana mekanismenya? Apakah benar anggapan bahwa sistem rujukan berjenjang ini malah merepotkan masyarakat? Yuk, coba kita pahami bersama.

Mempermudah Akses Pelayanan
Menjawab pertanyaan sebelumnya, sistem rujukan berjenjang justru diciptakan supaya masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan lebih mudah.

Mari kita bayangkan seandainya seluruh masyarakat dalam satu provinsi langsung pergi ke rumah sakit tipe A di provinsi tersebut. Padahal, setiap orang yang berkunjung memiliki tingkat keparahan penyakit yang berbeda-beda, mulai dari penyakit ringan seperti batuk, pilek, demam, hingga kondisi yang membutuhkan penanganan khusus seperti kondisi pasca operasi.

Jika tidak ada sistem rujukan berjenjang, maka dokter umum akan kewalahan menangani jumlah pasien yang membludak. Antrian memanjang, pelayanan menjadi lebih lama dan kurang maksimal, serta tenaga medis di rumah sakit tersebut juga berpotensi kelelahan karena harus bekerja ekstra. Jika sudah kelelahan, tentu berbahaya bila dokter atau tenaga medis lainnya memaksakan diri untuk menangani jumlah pasien yang sangat banyak.

Sistem rujukan berjenjang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik, baik secara vertikal maupun horizontal, yang wajib dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan dan seluruh fasilitas kesehatan. Sehingga, pasien dapat berobat ke fasilitas kesehatan sesuai dengan indikasi medis.

Selagi penyakit agan masih masuk ke dalam kategori ringan dan dapat diobati di fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, klinik, atau dokter keluarga, mengapa harus pergi ke rumah sakit? Jangan khawatir gan, para tenaga medis di fasilitas kesehatan primer juga memiliki kompetensi yang setara dengan dokter umum di rumah sakit.

Tata Cara Pelaksanaan Sistem Rujukan Berjenjang
Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai dengan kebutuhan medis. Pada pelayanan kesehatan tingkat pertama, agan dapat berobat ke fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas, klinik, atau dokter keluarga yang tercantum pada kartu peserta BPJS Kesehatan agan.

Apabila agan memerlukan pelayanan lanjutan oleh dokter spesialis, maka agan dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua atau fasilitas kesehatan sekunder. Nah, pelayanan kesehatan di tingkat ini hanya bisa diberikan jika agan mendapat rujukan dari fasilitas primer.

Rujukan ini hanya diberikan jika pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik dan fasilitas kesehatan primer yang ditunjuk untuk melayani agan, tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan agan karena keterbatasan fasilitas, pelayanan, dan atau ketenagaan.

Jika penyakit agan masih belum dapat tertangani di fasilitas kesehatan sekunder, maka agan dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tersier. Di sini, agan akan mendapatkan penanganan dari dokter sub-spesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub-spesialistik.

Catatan Penting:
Pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan primer dapat dirujuk langsung ke fasilitas kesehatan tersier, namun HANYA UNTUK kasus yang sudah ditegakkan diagnosis dan rencana terapinya, merupakan pelayanan berulang, dan hanya tersedia di fasilitas kesehatan tersier.

Penjelasan tentang Sistem Rujukan Berjenjang Horizontal dan Vertikal
Pelayanan rujukan BISA dilakukan secara horizontal maupun vertikal. Rujukan horizontal adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan dalam satu tingkatan jika perujuk (fasilitas kesehatan) tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan, dan atau ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap.

Sedangkan rujukan vertikal adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan, dapat dilakukan dari tingkat pelayanan yang lebih rendah ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi, atau sebaliknya.

Bisakah Pasien Dirujuk ke Faskes Lebih Rendah?
Bisa! Agan bisa dirujuk dari fasilitas kesehatan yang lebih rendah jika:
- Permasalahan kesehatan agan dapat ditangani oleh tingkatan fasilitaskesehatan yang lebih rendah sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya,
- Kompetensi dan kewenangan fasilitas tingkat pertama atau tingkat kedua lebih baik dalam menangani agan,
- Agan membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat ditangani oleh fasilitas kesehatan yang lebih rendah dan untuk alasan kemudahan, efisiensi, dan pelayanan jangka panjang,
- Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan Anda karena keterbatasan sarana, prasarana, peralatan, dan atau ketenagaan.


Semoga informasi ini bermanfaat buat agan / sista sekalian emoticon-Toastemoticon-Toast
Diubah oleh bpjskesehatan 24-04-2014 07:54
0
8.6K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan