- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cerita Pejalan Domestik
[1FR bikepacker ] 1000 KM 3 provinsi dari gunung smp pantai


TS
wilanganboy
[1FR bikepacker ] 1000 KM 3 provinsi dari gunung smp pantai
Sedikit mau sharing fr muter muter kemarin ala bikepacker kalau di total sih kurang lebih jarak tempuh 1000km,sebelumnya mohon maaf kalau dokumentasinya tidak lengkap hp buat dokumentasi jatuh dijalan ( hampir setiap touring pasti ada aja barang yang yang hilang, siapa yang pernah ngalamin yuk angkat tangan?). awalnya prjalanan ini akan dilakukan saat liburan natal dan tahun baru eh akhirnya batal gara gara saya jatuh sakit ( masuk angin dan maag kambuh ) namun akhirnya terlaksana juga kemarin tanggal 24 januari 2015.oh ya perjalanan kali ini ane lakukan hanya sendiri dengan bocenger. Gak ada yang bisa ndiajak karena bukan hari libur maklum ane pengangguran.
http://s.kaskus.id/images/2015/03/18...0318104417.JPG
Namanya bike packer ya pasti jalan jalannya naik nisa , kali ini yang saya gunakan adalah Kawasaki pulsar 200ns yang saya beri nama nisa ( kenapa diberi nama nisa baca disini ya ). Agar memudahkan membawa barang saya pasang side box e20 yang harusnya dipakek topbox , dan top boxnya pakek e19 rocky keduanya buatan produsen italia.
Etape 1 surabaya – wonosalam – ngoro – ngadiluweh (Kediri )
Bisa dibilang ini etape terpendek dari rangkaian touring ini hanya seratusan km saja, awal touring ini tidaklah menyenangkan karena dari malam harinya headlam nisa saya gagal saya pasang setelah iseng bongkar bongkar malam harinya serta lampu hazard juga eror. Benar benar pagi yang menyebalkan. Padahal udah janjian sama temen mau kewonosalam acara kumpul kumpul temen organisasi jam 5 wib akhirnya minta di tinggal karena nisa saya masih bermasalah. Setelah berpusing ria akhirnya terpasang juga walaupun ada 1 baut yang tidak bisa terpasang. Paksa berangkat aja karena beberapa bulan lalu juga ngalamin 2 baut headlamp hilang waktu touring ke baluran dan banyuwangi.
Lanjut packing perlengkapan lenong untuk perjalanan beberapa hari, tak lupa toolkit buat benerin nisa kalau ada trouble dijalan. Langsung geber ke titik kumpul yang sudah di setujui, awal riding sedikit melakukan penyesuaian style riding karena udah lama tidak ridding dengan kondisi fullbox yang lebarnya bisa selebar mobil lgcc. Dan untungnya jalanan pagi itu lumayan sepi jadi bisa geber stabil antara 60-80 kmpj. Taklupa isi bbm pertamax fulltank 80rb
Mulai memasuki area wonosalam , jalanan mulai naikm turun dengan kombinasi tikungan yang mengasikkan walaupun kalau bertemu mobil dari arah berlawana harus mengurangi speed karena jalanan yangsempit. Keasykan riding sampai lupa hubungi temen temen di mana mereka sekarang. Akhirnya berhenti sejenak didepan sebuah mushola , eh ternyata ane kecepetan sampai lokasi temen yang lain masih diawah karena kumpul dirumah teman dahulu. Tak beberapa lama akhirnya ketemu juga sedikit basa basi lanjut ketujuan yaitu goa sigolo-golo yang jaraknya beberapa 5 km saja dari titik kami berkumpul. Sampai lokasi langsung parker dan ditarik biaya parkr 5rb , dan tiba tiba hujan dating tengok tengok sebentar eh ada warung neduh deh. Berhubung belum sarapan pesen makanan dengan menu sayur lodeh dengan ayam lodoh ( gak tau harganya karena ditraktir temen )
http://instagram.com/p/yPIQ8_A7n1/
Saat hujan reda lanjutdeh ke goa , bayar retribusi 5rb. Jalanan kegoa masih berupa tanah dengan model berundak dari bamboo. Cukup licin karena habis ujan. Sepanjang pejalanan ada beberapa gazebo untuk istirahat jarak dari ruang restribusi ke goa kurang lebih 1 km dengan pemandangan hijau hujan tropis dan aliran sungai. Serta air terjun. Puas foto foto ( yang fotonya ilasng semua :cry )kita balik kepenitipan nisa dan turun untuk berburu durian. Fyi : wonosalam terkenal sebagai daerah pusat durian dimana biasa pada akhir februaru/ awal maret ada acara pesta durian , namun terkenal juga sebagi daerah growisata. Karena hari itu belum musimnya durian harganya masih lumayan tinnggi . setelah berburu kesana kemari akhirnya tertebuslah 8 buah durian dengan harga 160 rb. Dan untuk membawanya dimasukin ke box saya yang kebetulan kosong ( alamat box saya keberet beret ini ).
Lagsung meluncur ke rumah temen didaerah ngoro jombang , sampai lokasi langsung tiduran di terasnya yang luas dan berbentuk joglo, klasik rumahnya. Dan akhirnya pesta duria pun dimulai, berhubung gak ada yang ahli memilih durian ternyata rasanyanya macem macem ada yang uenak ada yang zonk. Dan tanpa diduga teman saya membawa beberapa makan bakso setelah durian abis, tanpa babibu langsung sikat. Abis itu duduk duduk kekenyangan sambil ngobrol ngobrol, tengok kanan kiri eh ada pohon rambutan yang lagi berbuah, langsung aja minta izin temen untuk merampok pohon tersebut dan diakhir didapat 2 kresek rambutan. Lumayan buat bekal touring.
http://instagram.com/p/yPUqjJA7ry/
Tak terasa sore menjelang minta izin temean untuk melanjutkan perjalanan walau rasanya gak rela berpisah karena jarang bisa kumpul begini. Namun perjalanan masih panjang. Langsung kebut ke arah ngadiluweh lewat pare dan ediri kota. Sempat berhenti sejenak di monument kebanggaan warga Kediri yang biasa disebut simpang lima gumul dimana bentuknya meniru sebuah monumen di prancis untuk foto foto ( dokumentasi ilang… :cry again ).
Tujuan ke ngadiluweh adalah ketempat teman komunitas untuk minta tolong memasangkan klakson hella ( suaranya seperti klakson Toyota avanza, gak punya mobilnya yang penting pakek klaksonnya) yang sudah saya beli beberapa bulan lalu, biar touring lebih teang karena klakson bawaan sangatlah pelan tak sebanding dengan besar nisa. Selain itu untuk menyelesaikan masalah headlamp yang dialami sehari sebelumnya.
http://instagram.com/p/yPUOlMg7rK/
Sampai sana istirahat dan ngobrol ngobrol sampai hamper lupa apa tujuan awal kesini. Kembali ketujuan awal langsung pasang si kalkson dan cek kelistrikan lampu lampu tambahan serta hazard. Dan ternyata cree u3 saya rusak beneran walau nsaya tau lampu ini tiba tiba mati saat saya pakek riding ke bromo beberapa hari seblumnya ( saya kira kabelnya putus ) dan yang tak terduga modul hazardnya rusak juga mungkin konslet saat kemarin saya otak atik. Akhinya set ulang perkabelan ang masih nyala. Dan mencabut yang rusak rusak ini biar tak membawa masalah saat dibawa touring 9 asik asik bongkar eh di jamu dengan martabak dan kopi alhamdulilah. Selesai udah berganti hari dan ane tak bisa menahan ngantuk akhirnya tidur dan membatalkan niat untuk langsung riding kesolo jemput boncenger
Etape 2 ngadiluweh – solo – dieng.
Terlalu nyenyak tidurberakibat hancurlah plan yang sudah disusun, bangun ksiangan itulah yang terjadi rencana riding subuh subuh pun berantakan karena jam 7 ane baru bangun mana dirumah orang lagi. Langsung bangun kekamar mandi dan mau pamitberangkat ternyata tidak dizinkan sama tuan rumah sampai kunci nisa ane disembunyikan, pasrahdeh ( molor lagi molor lagi ). Acara selanjutnya ngopi-sambil ngobrol masalah komunitas dan nisa, sekitar pukul 8 ibu yang punya rumah dating dari pasar dan membawa bungkusan, dan ternyata isinya nasi pecel. Disuruhlah kami sarapan bareng , icip punya icip rasa nasipecelnya joss gandos uenak poll. Wajib beli lagi kalau ke ngadiluweh. Biar idak dibilang SMP (Setelah Makan Pulang ) akhirnya lanjut nhobrol lagi, sambil mencicil packing. Pukul 9 lebih akhirnya diputuskan untuk pamit ke teman saya dan keluarganya. Oh ya teman sama namanya mas febri dan adeknya wima makasih juga buat mamanya yang sudah mau saya repotin.
Dan perjalanan panjangpun dimulai lagi, lari dengan kecepatan biasa60-70kmpj lah, saja walaupun jalanan cukup lengan. Memasuki Kediri kota terlihat banya ccewek cewk pakek celana olahraga yang lumayan buat seger seger mata. Dan ternyata hari itu hariminggu dan mereka pulangcar freeday . untung brangkat agak siangan jadi tidak terjebak CFD dan harus muter muter gak jelas. Perjalanan pun ilanjut. Memasuki kota nganjuk , kota asala saya sedikit dilemma mau mampir rumah atau tidak akhirnya lanjut saja. Daripada gak dibolehin touring ( fyi touring ini saya gak izin orang rumah )
http://instagram.com/p/yQ1K0Ig7iI/
Memasuki caruban saya arahkan nisa untuk belok kekanan untuk lewat karang jati kemudia ngawi. Sekali kali lewat sini lah piker ane , karena biasanya kalau kesolo ane lebih sering lewat magetan naik tawangmangu turun karanganyar trus solo. Walaupun jarak tempuhnya lebih jauh lewat ngawi tapi tak apalah sekali kali saja.jalanan kali ini bener bener lengang bisa naikakan speed 90-110 kmpj. Jangan ditiru ya kalau tidak terbiasa. Keluar kota ngawi tiba tiba lari si nisa ndut ndutan ternyata bensin udah mulai habis, karena spbu tak tampak akhirnya buka bensin cadangan untuk memperpanjang nafas ( kapasitas bm p200 ns adalah 12 liter dengan 10 liter normal 2 liter cadangan ). Lanjut geber di kecepatan yang sama. Sempat berhenti sejenak di gapura prbatasan jawa timur. Mulai sini ane mulai mengurangi kecepatan karena banyak remaja tanggung yang erkeliaran sepanjang jalan dengan dresscode hitam hitam.
Memasuki area sragen , mampir dulu ke spbu isi bensin 50 ribu, Tanya boleh Tanya kok banyak remaja dimana mana ternyata ada konser endank sukamti didaerah tersebut.. ternyata mereka para kamtis ( hayo siapa yang termasuk kamtis ? ). Tak sampai satu jam sudah memasuki daerah Surakarta, janjian dengan bocenger di spbu setelah kampus uns maklum boncenger masih kuliah di situ. Sambil nungu bongkar box ngemil rambutan dan tanpa diduga gerimis dating tanpa di undang. Berteduh dari pada bsah dan masuk angin berakibat gagal touring . tak beberapa bocenger dating dengn perlengkapan lenong langsung masukin ke box.
Ngobrol ngobrol sebentar akhirnya reda dan perjalanan pun dimulai.
Langsung geber motor antara kecepatan 80 kman menuju arah utara, sempat ragu apakah hujan atau tidak ternyata hujan masih tak kunjung daaing. Jalan raya solo semarang yang lebar layaknya jalan tol sangatlah nikmat untuk digunakan riding apalagi dengan bawaan sidbox yang sangat lebar.
Memasuki kota boyolalai hujan dating menerpa, awalnya gerimis tapi lama lama semakin deras. Berhubung sudah waktunya makan siang akhirnya dipuuskan untuk berteduh sekalian mengisi perut diwarung nasi soto daging sedaap khas boyolali. Pesansepiring ditambah es jeruk plus gorengan habis 8 ribu rupiah. Suasana makan sungguh syahdu hujan di tambah iringan grup pengamen dengan lagu campur sari. Perut kennyang lanjutkan perjalanan menuju dieng dengan panduan google maps.
Motor di lajukan dengan kecepatan 70an kmpj karena hujan masih setia mengiringi, tak terasa boyolali kemudian kota sala tiga sudah lepas terlewati .. setelah itu saya nelokkan kearah barat memotong kea rah temanggung. Tanpa memasuki kota ambarawa yang terlihat di kanan kiri wilayah ungaran kabupaten semarang, jalan di lewati naik turun dengan belok belokan khas pegunungan.
Dan sampai di suatuwilayah di seberang jalan terhampar sejenis danau atau rawa ternyata itu adalah rawa pening, jika pernah membaca cerita silat karya sh mintaharja tak kan asing dengan wilayah ini cukup sering disebut karena ke angkerannya selain itu di dekat daerah ini ada daerah banyu bisru salah satu kadipaten yang menjadi sentral certita novel silat nogososro dan sabuk inten. Sebuah novel berseting era kerajaan demak beralih ke majapahit.
Eh kok jadi ngelantur kemana mana, saatmenemui spbu di kanan jalan dan satu satunya yang saya temui klu saya tidak salah ingat atau pertama kali saya temui di daerah ersebu. Hentikan motor sejenak untuk isi bbm , cukup 50ribu saja. Setelah itu lanjutkan perjalanan. Jalanan cukup padat merayap mungkin banyak orang liburan atau musm orang liburan .
Sempat berhenti sejenak mengecek kondisi motor karena tarikan kopling seperti kurang maklum aja sebenarnya waktu ganti oli dan servis rutin. Dirasa tidak ada masalah perjalanan pu dilanjutkan. Sepanjang jalan sering bertemu rombongan motor Yamaha rx king yang pulang melakukan touring.
Tanpa terasa memasuki wilayah kota temanggung. Sempat memutar lewat ringroad dan hampir salah jalan menuju jogja. Sepanjang kota ini banyak bertemu dengan komunitas Kawasaki ninja yang sepertinya sedang ada acara sepertinya anniversary.
Keluar kota temangung berhenti sejenak di sebuah spbu yang kebetulan ada minimarketnya. Untuk istirahat , minum dan membuka jas hujan karena langit sudah mulai cerah. Sekalia Tanya ke komunitas enaknya lewat mana kalau ke dieng karena di maps tertera 2 jalur via wonosobo dan via parakan. Saat itu sekitar pukul 16an.
Setelah mendapat info medan bagaimana yang akan dilewati akhirnya saya pilih via wonosobo kota dan ini merupakan keputusuan yang benar setelah pulangnya nanti saya tahu jalur via parakan.
Lanjut perjalanan tetep geber di kecepatan 60-80 kmpj karena jalan masih licin, parakan terlewati kami ambil jalan di antara 2 gunung sumbing dan sindoro. Sempat berhenti di tengah jalan untuk foto foto sayangnya fotonya raib beserta hpnya. Yang jelas pemandangannya keren . belakang merapi depan sindoro dan sumbing.
Lanjut kan perjalanana dan sudah mau magrib karena kelamaan bernarsis ria. Sampai daerah kretek adzan magrib mulai berkumandang, pantang bagi saya untuk riding pada saat saat ini karena betara kala lagi keluar itu mah alas an buat nakutin anak anak keci, alasan sebenarnya karena pada saat ini orang cenderung ngebut untuk cepat cepat sampai ruma dan saat ini banyak serangga “samber moto “ yang keluar. Akhirnya belokin motor ke bakso sari rasa yang menjual juga mie ongklok khas wonosobo yang tidak di duga disini saya bertemu dengan teman teman sekomunitas namun beda chapter., teman teman ini dari daerah barlingkecapmas yangpulang menghadiri acara di semarang dan akhirnya terjadi obrolan seru. Namu karena waktu semakin malam kami pun berpisah menuju tujuan masing masing.
Lanjut gas, kurang dari 30 puluh ment masuk wonosobo kota puter puter mengikuti petunjuk arah kemudian mulai naik menuju dieng dengan jalanan yang sudah gelap dan mulai tikungan yang aduhai miring miring gak penting.yang penting stay cool dan ikutin markah jalan.
Dan akhirnya sampai juga di area dieng platau kurang lebih pukul 20an, langsung cari penginaan karena malas mencari kesana kemari akhirnya pilih penginapan dieng platau tpat di pojok perempatan depan tulisan dieng platau. Ambil kamar paling murah 100 ribu semalam, ambil 2 kamar.
Dan inilah akhir dari etape hari ini kalau tidak terlalu banyak berhenti mungkin bisa jauh lebih cepat tapi yang terpenting adalah safety dan enjoy riding
http://s.kaskus.id/images/2015/03/18...0318104417.JPG
Namanya bike packer ya pasti jalan jalannya naik nisa , kali ini yang saya gunakan adalah Kawasaki pulsar 200ns yang saya beri nama nisa ( kenapa diberi nama nisa baca disini ya ). Agar memudahkan membawa barang saya pasang side box e20 yang harusnya dipakek topbox , dan top boxnya pakek e19 rocky keduanya buatan produsen italia.
Etape 1 surabaya – wonosalam – ngoro – ngadiluweh (Kediri )
Bisa dibilang ini etape terpendek dari rangkaian touring ini hanya seratusan km saja, awal touring ini tidaklah menyenangkan karena dari malam harinya headlam nisa saya gagal saya pasang setelah iseng bongkar bongkar malam harinya serta lampu hazard juga eror. Benar benar pagi yang menyebalkan. Padahal udah janjian sama temen mau kewonosalam acara kumpul kumpul temen organisasi jam 5 wib akhirnya minta di tinggal karena nisa saya masih bermasalah. Setelah berpusing ria akhirnya terpasang juga walaupun ada 1 baut yang tidak bisa terpasang. Paksa berangkat aja karena beberapa bulan lalu juga ngalamin 2 baut headlamp hilang waktu touring ke baluran dan banyuwangi.
Lanjut packing perlengkapan lenong untuk perjalanan beberapa hari, tak lupa toolkit buat benerin nisa kalau ada trouble dijalan. Langsung geber ke titik kumpul yang sudah di setujui, awal riding sedikit melakukan penyesuaian style riding karena udah lama tidak ridding dengan kondisi fullbox yang lebarnya bisa selebar mobil lgcc. Dan untungnya jalanan pagi itu lumayan sepi jadi bisa geber stabil antara 60-80 kmpj. Taklupa isi bbm pertamax fulltank 80rb
Mulai memasuki area wonosalam , jalanan mulai naikm turun dengan kombinasi tikungan yang mengasikkan walaupun kalau bertemu mobil dari arah berlawana harus mengurangi speed karena jalanan yangsempit. Keasykan riding sampai lupa hubungi temen temen di mana mereka sekarang. Akhirnya berhenti sejenak didepan sebuah mushola , eh ternyata ane kecepetan sampai lokasi temen yang lain masih diawah karena kumpul dirumah teman dahulu. Tak beberapa lama akhirnya ketemu juga sedikit basa basi lanjut ketujuan yaitu goa sigolo-golo yang jaraknya beberapa 5 km saja dari titik kami berkumpul. Sampai lokasi langsung parker dan ditarik biaya parkr 5rb , dan tiba tiba hujan dating tengok tengok sebentar eh ada warung neduh deh. Berhubung belum sarapan pesen makanan dengan menu sayur lodeh dengan ayam lodoh ( gak tau harganya karena ditraktir temen )
http://instagram.com/p/yPIQ8_A7n1/
Saat hujan reda lanjutdeh ke goa , bayar retribusi 5rb. Jalanan kegoa masih berupa tanah dengan model berundak dari bamboo. Cukup licin karena habis ujan. Sepanjang pejalanan ada beberapa gazebo untuk istirahat jarak dari ruang restribusi ke goa kurang lebih 1 km dengan pemandangan hijau hujan tropis dan aliran sungai. Serta air terjun. Puas foto foto ( yang fotonya ilasng semua :cry )kita balik kepenitipan nisa dan turun untuk berburu durian. Fyi : wonosalam terkenal sebagai daerah pusat durian dimana biasa pada akhir februaru/ awal maret ada acara pesta durian , namun terkenal juga sebagi daerah growisata. Karena hari itu belum musimnya durian harganya masih lumayan tinnggi . setelah berburu kesana kemari akhirnya tertebuslah 8 buah durian dengan harga 160 rb. Dan untuk membawanya dimasukin ke box saya yang kebetulan kosong ( alamat box saya keberet beret ini ).
Lagsung meluncur ke rumah temen didaerah ngoro jombang , sampai lokasi langsung tiduran di terasnya yang luas dan berbentuk joglo, klasik rumahnya. Dan akhirnya pesta duria pun dimulai, berhubung gak ada yang ahli memilih durian ternyata rasanyanya macem macem ada yang uenak ada yang zonk. Dan tanpa diduga teman saya membawa beberapa makan bakso setelah durian abis, tanpa babibu langsung sikat. Abis itu duduk duduk kekenyangan sambil ngobrol ngobrol, tengok kanan kiri eh ada pohon rambutan yang lagi berbuah, langsung aja minta izin temen untuk merampok pohon tersebut dan diakhir didapat 2 kresek rambutan. Lumayan buat bekal touring.
http://instagram.com/p/yPUqjJA7ry/
Tak terasa sore menjelang minta izin temean untuk melanjutkan perjalanan walau rasanya gak rela berpisah karena jarang bisa kumpul begini. Namun perjalanan masih panjang. Langsung kebut ke arah ngadiluweh lewat pare dan ediri kota. Sempat berhenti sejenak di monument kebanggaan warga Kediri yang biasa disebut simpang lima gumul dimana bentuknya meniru sebuah monumen di prancis untuk foto foto ( dokumentasi ilang… :cry again ).
Tujuan ke ngadiluweh adalah ketempat teman komunitas untuk minta tolong memasangkan klakson hella ( suaranya seperti klakson Toyota avanza, gak punya mobilnya yang penting pakek klaksonnya) yang sudah saya beli beberapa bulan lalu, biar touring lebih teang karena klakson bawaan sangatlah pelan tak sebanding dengan besar nisa. Selain itu untuk menyelesaikan masalah headlamp yang dialami sehari sebelumnya.
http://instagram.com/p/yPUOlMg7rK/
Sampai sana istirahat dan ngobrol ngobrol sampai hamper lupa apa tujuan awal kesini. Kembali ketujuan awal langsung pasang si kalkson dan cek kelistrikan lampu lampu tambahan serta hazard. Dan ternyata cree u3 saya rusak beneran walau nsaya tau lampu ini tiba tiba mati saat saya pakek riding ke bromo beberapa hari seblumnya ( saya kira kabelnya putus ) dan yang tak terduga modul hazardnya rusak juga mungkin konslet saat kemarin saya otak atik. Akhinya set ulang perkabelan ang masih nyala. Dan mencabut yang rusak rusak ini biar tak membawa masalah saat dibawa touring 9 asik asik bongkar eh di jamu dengan martabak dan kopi alhamdulilah. Selesai udah berganti hari dan ane tak bisa menahan ngantuk akhirnya tidur dan membatalkan niat untuk langsung riding kesolo jemput boncenger
Etape 2 ngadiluweh – solo – dieng.
Terlalu nyenyak tidurberakibat hancurlah plan yang sudah disusun, bangun ksiangan itulah yang terjadi rencana riding subuh subuh pun berantakan karena jam 7 ane baru bangun mana dirumah orang lagi. Langsung bangun kekamar mandi dan mau pamitberangkat ternyata tidak dizinkan sama tuan rumah sampai kunci nisa ane disembunyikan, pasrahdeh ( molor lagi molor lagi ). Acara selanjutnya ngopi-sambil ngobrol masalah komunitas dan nisa, sekitar pukul 8 ibu yang punya rumah dating dari pasar dan membawa bungkusan, dan ternyata isinya nasi pecel. Disuruhlah kami sarapan bareng , icip punya icip rasa nasipecelnya joss gandos uenak poll. Wajib beli lagi kalau ke ngadiluweh. Biar idak dibilang SMP (Setelah Makan Pulang ) akhirnya lanjut nhobrol lagi, sambil mencicil packing. Pukul 9 lebih akhirnya diputuskan untuk pamit ke teman saya dan keluarganya. Oh ya teman sama namanya mas febri dan adeknya wima makasih juga buat mamanya yang sudah mau saya repotin.
Dan perjalanan panjangpun dimulai lagi, lari dengan kecepatan biasa60-70kmpj lah, saja walaupun jalanan cukup lengan. Memasuki Kediri kota terlihat banya ccewek cewk pakek celana olahraga yang lumayan buat seger seger mata. Dan ternyata hari itu hariminggu dan mereka pulangcar freeday . untung brangkat agak siangan jadi tidak terjebak CFD dan harus muter muter gak jelas. Perjalanan pun ilanjut. Memasuki kota nganjuk , kota asala saya sedikit dilemma mau mampir rumah atau tidak akhirnya lanjut saja. Daripada gak dibolehin touring ( fyi touring ini saya gak izin orang rumah )
http://instagram.com/p/yQ1K0Ig7iI/
Memasuki caruban saya arahkan nisa untuk belok kekanan untuk lewat karang jati kemudia ngawi. Sekali kali lewat sini lah piker ane , karena biasanya kalau kesolo ane lebih sering lewat magetan naik tawangmangu turun karanganyar trus solo. Walaupun jarak tempuhnya lebih jauh lewat ngawi tapi tak apalah sekali kali saja.jalanan kali ini bener bener lengang bisa naikakan speed 90-110 kmpj. Jangan ditiru ya kalau tidak terbiasa. Keluar kota ngawi tiba tiba lari si nisa ndut ndutan ternyata bensin udah mulai habis, karena spbu tak tampak akhirnya buka bensin cadangan untuk memperpanjang nafas ( kapasitas bm p200 ns adalah 12 liter dengan 10 liter normal 2 liter cadangan ). Lanjut geber di kecepatan yang sama. Sempat berhenti sejenak di gapura prbatasan jawa timur. Mulai sini ane mulai mengurangi kecepatan karena banyak remaja tanggung yang erkeliaran sepanjang jalan dengan dresscode hitam hitam.
Memasuki area sragen , mampir dulu ke spbu isi bensin 50 ribu, Tanya boleh Tanya kok banyak remaja dimana mana ternyata ada konser endank sukamti didaerah tersebut.. ternyata mereka para kamtis ( hayo siapa yang termasuk kamtis ? ). Tak sampai satu jam sudah memasuki daerah Surakarta, janjian dengan bocenger di spbu setelah kampus uns maklum boncenger masih kuliah di situ. Sambil nungu bongkar box ngemil rambutan dan tanpa diduga gerimis dating tanpa di undang. Berteduh dari pada bsah dan masuk angin berakibat gagal touring . tak beberapa bocenger dating dengn perlengkapan lenong langsung masukin ke box.
Ngobrol ngobrol sebentar akhirnya reda dan perjalanan pun dimulai.
Langsung geber motor antara kecepatan 80 kman menuju arah utara, sempat ragu apakah hujan atau tidak ternyata hujan masih tak kunjung daaing. Jalan raya solo semarang yang lebar layaknya jalan tol sangatlah nikmat untuk digunakan riding apalagi dengan bawaan sidbox yang sangat lebar.
Memasuki kota boyolalai hujan dating menerpa, awalnya gerimis tapi lama lama semakin deras. Berhubung sudah waktunya makan siang akhirnya dipuuskan untuk berteduh sekalian mengisi perut diwarung nasi soto daging sedaap khas boyolali. Pesansepiring ditambah es jeruk plus gorengan habis 8 ribu rupiah. Suasana makan sungguh syahdu hujan di tambah iringan grup pengamen dengan lagu campur sari. Perut kennyang lanjutkan perjalanan menuju dieng dengan panduan google maps.
Motor di lajukan dengan kecepatan 70an kmpj karena hujan masih setia mengiringi, tak terasa boyolali kemudian kota sala tiga sudah lepas terlewati .. setelah itu saya nelokkan kearah barat memotong kea rah temanggung. Tanpa memasuki kota ambarawa yang terlihat di kanan kiri wilayah ungaran kabupaten semarang, jalan di lewati naik turun dengan belok belokan khas pegunungan.
Dan sampai di suatuwilayah di seberang jalan terhampar sejenis danau atau rawa ternyata itu adalah rawa pening, jika pernah membaca cerita silat karya sh mintaharja tak kan asing dengan wilayah ini cukup sering disebut karena ke angkerannya selain itu di dekat daerah ini ada daerah banyu bisru salah satu kadipaten yang menjadi sentral certita novel silat nogososro dan sabuk inten. Sebuah novel berseting era kerajaan demak beralih ke majapahit.
Eh kok jadi ngelantur kemana mana, saatmenemui spbu di kanan jalan dan satu satunya yang saya temui klu saya tidak salah ingat atau pertama kali saya temui di daerah ersebu. Hentikan motor sejenak untuk isi bbm , cukup 50ribu saja. Setelah itu lanjutkan perjalanan. Jalanan cukup padat merayap mungkin banyak orang liburan atau musm orang liburan .
Sempat berhenti sejenak mengecek kondisi motor karena tarikan kopling seperti kurang maklum aja sebenarnya waktu ganti oli dan servis rutin. Dirasa tidak ada masalah perjalanan pu dilanjutkan. Sepanjang jalan sering bertemu rombongan motor Yamaha rx king yang pulang melakukan touring.
Tanpa terasa memasuki wilayah kota temanggung. Sempat memutar lewat ringroad dan hampir salah jalan menuju jogja. Sepanjang kota ini banyak bertemu dengan komunitas Kawasaki ninja yang sepertinya sedang ada acara sepertinya anniversary.
Keluar kota temangung berhenti sejenak di sebuah spbu yang kebetulan ada minimarketnya. Untuk istirahat , minum dan membuka jas hujan karena langit sudah mulai cerah. Sekalia Tanya ke komunitas enaknya lewat mana kalau ke dieng karena di maps tertera 2 jalur via wonosobo dan via parakan. Saat itu sekitar pukul 16an.
Setelah mendapat info medan bagaimana yang akan dilewati akhirnya saya pilih via wonosobo kota dan ini merupakan keputusuan yang benar setelah pulangnya nanti saya tahu jalur via parakan.
Lanjut perjalanan tetep geber di kecepatan 60-80 kmpj karena jalan masih licin, parakan terlewati kami ambil jalan di antara 2 gunung sumbing dan sindoro. Sempat berhenti di tengah jalan untuk foto foto sayangnya fotonya raib beserta hpnya. Yang jelas pemandangannya keren . belakang merapi depan sindoro dan sumbing.
Lanjut kan perjalanana dan sudah mau magrib karena kelamaan bernarsis ria. Sampai daerah kretek adzan magrib mulai berkumandang, pantang bagi saya untuk riding pada saat saat ini karena betara kala lagi keluar itu mah alas an buat nakutin anak anak keci, alasan sebenarnya karena pada saat ini orang cenderung ngebut untuk cepat cepat sampai ruma dan saat ini banyak serangga “samber moto “ yang keluar. Akhirnya belokin motor ke bakso sari rasa yang menjual juga mie ongklok khas wonosobo yang tidak di duga disini saya bertemu dengan teman teman sekomunitas namun beda chapter., teman teman ini dari daerah barlingkecapmas yangpulang menghadiri acara di semarang dan akhirnya terjadi obrolan seru. Namu karena waktu semakin malam kami pun berpisah menuju tujuan masing masing.
Lanjut gas, kurang dari 30 puluh ment masuk wonosobo kota puter puter mengikuti petunjuk arah kemudian mulai naik menuju dieng dengan jalanan yang sudah gelap dan mulai tikungan yang aduhai miring miring gak penting.yang penting stay cool dan ikutin markah jalan.
Dan akhirnya sampai juga di area dieng platau kurang lebih pukul 20an, langsung cari penginaan karena malas mencari kesana kemari akhirnya pilih penginapan dieng platau tpat di pojok perempatan depan tulisan dieng platau. Ambil kamar paling murah 100 ribu semalam, ambil 2 kamar.
Dan inilah akhir dari etape hari ini kalau tidak terlalu banyak berhenti mungkin bisa jauh lebih cepat tapi yang terpenting adalah safety dan enjoy riding
Diubah oleh wilanganboy 18-03-2015 15:50
0
2.8K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan