Fenomena begal saat ini sedang marak. Begal memang sudah ada sejak lama, namun saat ini menjadi sebuah fenomena darurat. Jika dahulu para begal beraksi di daerah-daerah pinggiran namun sekarang wilayah perkotaan sudah menjadi lahan subur untuk para kriminal ini. tidak sedikit masyarakat yang resah, termasuk saya atau bahkan saudara-saudara sekalian.

Memang sudah banyak trit tentang begal. Namun setelah saya mendalami fenomena ini, ternyata begal itu dapat berawal dari hal-hal simpel yang tidak pernah kita duga. Jadi simak sisi lain mengenai fenomena begal ini.



Bener loh, anak kecil sekarang uda pada bawa motor. Loh apa hubungannya ? Sebelumnya saya akan bertanya, seberapa sering kita melihat anak-anak kecil dengan bebas mengendarai motor yang lebih tinggi dari panjang kakinya di jalanan ? Apa yang saudara pikirkan dan rasakan saat meilihat fenomena ini ?

Jaman sekarang , anak kecil dengan mudah diijinkan oleh orang tuanya mengendarai kendaraan. Akibatnya rasa perhatian dan tanggung jawab dalam berlalu lintas tidak tumbuh di dalam anak tersebut. Sejak dini anak tersebut dibiarkan melanggar aturan lalu lintas. Banyak pula kasus yang terjadi anak-anak ABG menjadi anggota geng motor, dan tidak jarang melakukan aksi kriminal. Bayangkan beberapa tahun kemudian , saat anak-anak kecil yang tidak dewasa dalam berlalu-lintas tumbuh di tengah krisis pergaulan saat ini.



Uda tau kan kalo para begal itu beraksinya tengah malam ? Di dalam budaya Indonesia tentunya kita sudah paham betul bahwa berkegiatan di malam hari adalah sesuatu yang tidak baik. Namun tampaknya budaya ini sudah mulai luntur seiring jaman. Keluar rumah sampai larut malam di anggap menjadi hal yang biasa. Padahal menurut saya budaya ini adalah hasil kebijakan pikiran orang tua jaman dulu. Jelas ini menjadi suatu kesempatan bagi para begal untuk mengincar mangsanya.

Saran saya sebaiknya hindari aktifitas luar rumah yang tidak perlu di malam hari.



Dulu ada acara TV yang quote nya pasti cukup familiar bagi saudara sekalian. "KEJAHATAN TERJADI BUKAN HANYA KARNA NIAT PELAKUNYA TAPI JUGA KARENA ADA KESEMPATAN, WASPADALAH ! WASPADALAH!" Simpel memang , tapi selalu membekas dan jadi perhatian sendiri untuk saya pribadi.

Baru-baru ini saya dapat broadcast yg menginfokan ciri-ciri orang yang diincar oleh begal, diantaranya :
- Terlihat lemah , terutama wanita dan usia ABG
- Tidak waspada saat berkendara , contoh nya terlihat santai atau bahkan mengantuk.
- Berkendara dengan kecepatan konstan

Selain itu kriteria motor yang dijadikan korban :
- Motor standar dan pasaran (supaya mudah di jual dan sulit di lacak)
- Motor tanpa spion (karna bisa dengan mudah dibuntuti dari belakang tanpa ketahuan).

Dari situ saya sadar bahwa para begal ini bukan kriminal yang tanpa pikiran yang sembarangan memangsa korban. Ternyata mereka mempunyai kriteria dalam memilih korbannya. Panduan safety riding jelas menyebutkan bahwa pengendara harus siap sebelum mulai berkendara. Siap secara fisik (Pastikan tubuh sehat, tidak mengantuk dan siap berlalu lintas di jalanan), siap secara mental (tidak dalam emosi atau banyak pikiran), siap secara rohani (berdoa dulu yaa...) , siap pula kendaraannya. Persenjatai kendaraan dengan kelengkapan dan kemanannya mulai dari spion, mesin dan rem yang baik (jaga-jaga jika perlu ngebut untuk menghindari kejaran begal), dan kasih ciri-ciri pengenal untuk kendaraan anda seperti stiker dsb.



Ini salah satu yang unik. Mungkin kalian berpikir obat-obatan terlarang, memang itu sudah pasti berbahaya tapi bukan itu yang saya maksud. Pagi hari saya menonton sebuah siaran dengan wawancara seorang psikolog mengenai aksi begal. Ternyata banyak kasus pelaku menggunakan obat-obat standar yang bisa di beli di apotek untuk meningkatkan rasa percaya diri dan menghilangkan rasa takut. Obat tersebut biasanya untuk terapi orang yang sedang depresi dsb. Yang saya tekankan bahwa lemahnya pengawasan obat yang ada di pasaran. Biasakan membeli obat sesuai resep dokter. Dengan begitu masyarakat akan belajar untuk tidak menggunakan obat secara sembarangan.



Ya, sering kali kita mengeluh soal kondisi lingkungan yang rawan. Namun pernahkah kita untuk bisa sedikit lebih "agresif" dalam mempertahankan diri kita ? Memang kita berharap adanya pertolongan saat situasi genting , tapi jangan sampai kita tidak bisa mempertahankan diri sebelum pertolongan datang.

Kalo kita merujuk pada negara-negara maju, sering kali kita lihat orang yang menggunakan semprotan merica atau bahkan alat kejut listrik (stuntgun) dibawa dalam tas nya. Ini salah satu bentuk persiapan mempertahankan diri. Bagaimana dengan kita ? Jangankan membawa perlengkapan, bahkan berjalan pun sering kali kita lengah dan tidak waspada. Banyak kasus orang yang "selamat" dalam aksi begal adalah mereka yang memiliki perlawanan baik itu adu tinju , kejar-kejaran motor , atau cara pertahanan lain. Walaupun hasilnya tetap cedera namun lebih baik di banding kehilangan nyawa dan harta kan ?



Akhir kata, ternyata saya bisa simpulkan bahwa fenomena ini terjadi bukan semata-mata karena faktor ekonomi ataupun pekerjaan. Kondisi sosial kita dengan budaya dan pemahaman tentang kewaspadaan diri yang sudah luntur menyebabkan kasus-kasus kriminal semakin marak. Untuk itu mari kita budayakan untuk menjaga diri baik dari pergaulan maupun pendidikan moral kita.

*nb: Jika ada faktor-faktor lain yang menarik nanti saya update