Ini cerita ane, yang pada Senin (23/2) lalu mengorder taksi Express di nomor telpon 021-26509000. Kepada customer service, ane minta dijemput pukul 10.00 di rumah ane, Serpong Green Park 2 dengan tujuan Bintaro. Tanpa ba bi bu, orderan ane pun disanggupi. Customer service bilang “kami akan hubungi kembali 45 menit sebelum jadwal penjemputan”.

Seperti yang dijanjikan, 45 menit kemudian ane mendapat konfirmasi dari nomor telpon 082892500xxx dengan nama customer service Leny. Si mbak Leny bilang jika ane akan dijemput oleh taksi bernomor lambung D 7478. Sampai di sini, taka da kejanggalan apapun. Ane merasa terpuaskan oleh pelayanan taksi Express yang memang selama ini jadi langganan ane.

Nah, kejadiannya, sekitar 15 menit setelah mbak Leny menelpon dan memberikan kepastian perihal jemputan yang dijanjikan. Ane masih santai-santai di rumah baru selesai main dengan anak, siap-siap sarapan dan berpakaian rapi ala orang kantoran. Tiba-tiba di depan pintu rumah ane terdengar suara mobil. Ternyata, sudah parkir taksi putih dengan nomor D 7478 seperti yang dijanjikan. Padahal waktu jemputan yang ane minta masih 30 menit lagi.

Masya Allah, ternyata bapak sopir yang dikirim oleh pihak taksi Express sudah datang, bukan lagi tepat waktu, tapi malah datang lebih dini. Ane tidak tau apa alasan pak sopir itu datang lebih cepat, yang pasti ane sangat senang karena ane tak lagi harus membuang-buang waktu untuk menunggu. Malah sopir yang menunggu ane. Walaupun ane mesennya taksi Express regular, bukan taksi Tiara yang kelas eksekutif, tapi ane rasa pelayanannya super istimewa. Sopir hyper ontime, dan dengan senang hati beliau menunggu ane yang masih tengah sarapan dulu.



Di sini, ane merasakan pembuktian Lima Pilar Utama perusahaan taksi Express : Komitmen, Kerjasama, Kedisiplinan, Kepedulian dan Ketekunan. Lima Pilar yang jadi nyawa salah satu perusahaan taksi terbesar di Indonesia ini, bukan slogan semata. Ane sudah merasakan. Terutama Kedisiplinan, Komitmen dan Ketekunan sopirnya.

Oh ya, ini sopir D 7478 gan. Ane sempet foto ketika akan keluar perumahan. Namanya Pak Suharyanto. Kapan-kapan kalau di antara agans ada yang naik taksi Pak Suharyanto, sampaikan salam ane ya. Hehe

Oh ya, Pak Suharyanto ini bagusnya jadi contoh para pejabat Negara yang suka telat datang ngantor. Terutama anggota DPR yang bahkan doyan tidak masuk kantor padahal sudah digaji gede. Coba mereka disiplin tinggi kayak Pak Suharyanto, mungkin kita semua sudah sejahtera dan dilayani dengan baik segala kebutuhan kita.