- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Video Begal Motor diTangerang Dibakar Hidup 24-02-2015


TS
ademins
Video Begal Motor diTangerang Dibakar Hidup 24-02-2015
WARNING
arti HAMyang sesungguhnya adalah: HAMPLOP !!!
arti HAMyang sesungguhnya adalah: HAMPLOP !!!

Tidak tau harus berkata apa . . . begalnya juga kelewatan, main sabet dan main tebas orang2 yang tidak berdosa - gak mau tau laki atau perempuan pokoknya dibantai aja .... udah motornya orang di rampas + orangnya juga dilukain malah ada yang sampai meninggal
Spoiler for foto:
Identitas Pelaku


TKP

Videonya gak ane tampilin takut di marahin ademins
linknya: youtube com / watch?v = Tp54Cl16urs

Seorang pemuda yang diduga adalah anggota begal motor dikeroyok massa sebelum akhirnya dibakar hidup-hidup oleh warga sekitar kawasan Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (24/2/2015) dini hari.
Quote:
Quote:
Begal Motor di Pondok Aren Sabet Korban dengan Pedang
TANGERANG, KOMPAS.com— Aksi begal yang terjadi di Jalan Masjid Baiturohim (sebelumnya disebut Jalan Raya Ceger), Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (24/2/2015) dini hari, sempat melukai korban.
Para pelaku membawa pedang dan menyabet kaki serta tangan korban. "Pelaku memepet korban, lalu melakukan kekerasan dengan melukai kaki korban sebelah kanan dan tangan sebelah kanan teman korban," tutur Kapolsek Pondok Aren Komisaris Polisi Bachtiar Alphonso melalui keterangannya, Selasa (24/2/2015).
Bachtiar menerangkan, peristiwa terjadi pada pukul 02.00 WIB (sebelumnya 01.00 WIB). Korban yang bernama Wahyu Hidayat mengendarai sepeda motor Honda Beat B 6878 WHO bersama seorang teman perempuannya, Sri Astriani.
Saat melintas di daerah Pondok Aren itu, Wahyu dan temannya dibuntuti oleh empat orang pelaku yang menaiki dua sepeda motor (sebelumnya dua pelaku). Tidak beberapa lama, para pelaku mendekati sepeda motor Wahyu dan berusaha memepetnya.
Namun, Wahyu tetap berusaha menghindar, hingga pelaku mengeluarkan pedang dan berusaha untuk menyerang korban. Saat itu, Wahyu dan Sri berteriak meminta pertolongan.
Warga di sekitar yang mendengar teriakan itu mengejar para pelaku menggunakan sepeda motor. Dari kejar-kejaran tersebut, seorang pelaku berhasil dijatuhkan, sedangkan tiga pelaku lainnya melarikan diri.
"Salah satu pelaku terjatuh, tertangkap, lalu dihakimi massa hingga massa membakar pelaku sampai tewas," tambah Bachtiar.
Barang bukti yang berhasil diamankan adalah satu buah pedang samurai. Sedangkan pelaku yang meninggal dunia telah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk disemayamkan. Sementara korban dibawa ke Polsek Pondok Aren untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
http://megapolitan.kompas.com/read/2....dengan.Pedang
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Peristiwa dibakarnya begal motor di Jalan Raya Ceger, Pondok Karya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan menimbulkan rasa puas tersendiri kepada warga. Mereka mengaku sudah sangat gerah.
Diberitakan sebelumnya oleh Warta Kota, seorang pemuda dibakar hidup-hidup oleh warga Jalan Raya Ceger Pondok Karya, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan setelah tertangkap basah sedang membegal dua pemotor yang sedang berboncengan di lokasi pada Selasa (24/2) pukul 01.00.
Pantauan Warta Kota di lokasi, bekas pembakaran begal memang sekilas tidak terlihat. Namun, jika diperhatikan benar, masih banyak bekas ceceran darah merah dan warna hangus pada aspal di lokasi kejadian. Warga sekitar juga sudah mengacuhkan lokasi bekas pembantaian tersebut.
"Ditangkap juga belum tentu kapok soalnya. Kalau keluar dari penjara nanti balik lagi ngerampokin orang. Caranya sadis pula," ujar Yudi, salah satu saksi mata di lokasi.
Menurut Yudi, warga membakar tubuh sang begal dengan menggunakan bensin dari botol bensin eceran. "Pas apinya udah mau mati, disirem bensin lagi, terus ditimpa pakai ban motor, supaya lama apinya. Warga marah sekali dengan aksi begal ini," katanya.
"Sadis emang. Tapi kayaknya memang harus ada yang diginiin, mas. Biar pada mikir begal yang lain. Mereka seenaknya saja sih," kata Ratyo, salah satu warga di lokasi. (Banu Adikara)
http://www.tribunnews.com/metropolit...ar-sampai-mati
Quote:
Harianlampung.co.id – Aksi pembegalan terjadi di daera Pondok Aren, Tangerang Selatan. Aksi dilakukan oleh 4 pelaku pembegal motor.
Korban yang bernama Wahyu Hidayat (22) dan Sri (20) terkena sabetan pedang oleh salah satu pelaku, menyadari mereka tengah menjadi korban aksi kejahatan Sri berupaya melawan sang pelaku.
Akibat perlawanan tersebut, satu dari ke empat pelaku jatuh dari motor, melihat temannya jatuh ketiga pelaku lainnya mencoba menolong temannya, tetapi naas warga keburu melihat aksi tersebut dan beramai-ramai mengejar pelaku.
Salah satu pelaku yang tertangkap menjadi bulan-bulanan masa hingga babak belur, baru terakhir dibakar hidup-hidup oleh masa hingga akhirnya tewas ditempat.
Mendengar laporan adanya aksi pembakaran pelaku pembegalan, “Pihak kepolisian mengimbau terhadap masyarakat apa bila terjadi lagi peristiwa semacam ini, dan mengapresiasi tindakan inu Sri yang berani mencoba melawan , karena sikap seperti ini yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kembali aksi kejahatan,” Jelasnya lagi.
“Namun, kami juga mengimbau kepada masya rakat agar tidak main hakim sendiri, karena akan mengakibatkan meninggalnya seseorang. Kita kan negara hukum, sudah seharunya menghormati hukum dan HAM yang ada, jika terjadi lagi harus menyerahkan pelaku ke pihak yang berwenang, jangan main hakim sendiri,” tambah martinus.
http://www.harianlampung.co.id/read/...kar-masa-1337/
Korban yang bernama Wahyu Hidayat (22) dan Sri (20) terkena sabetan pedang oleh salah satu pelaku, menyadari mereka tengah menjadi korban aksi kejahatan Sri berupaya melawan sang pelaku.
Akibat perlawanan tersebut, satu dari ke empat pelaku jatuh dari motor, melihat temannya jatuh ketiga pelaku lainnya mencoba menolong temannya, tetapi naas warga keburu melihat aksi tersebut dan beramai-ramai mengejar pelaku.
Salah satu pelaku yang tertangkap menjadi bulan-bulanan masa hingga babak belur, baru terakhir dibakar hidup-hidup oleh masa hingga akhirnya tewas ditempat.
Mendengar laporan adanya aksi pembakaran pelaku pembegalan, “Pihak kepolisian mengimbau terhadap masyarakat apa bila terjadi lagi peristiwa semacam ini, dan mengapresiasi tindakan inu Sri yang berani mencoba melawan , karena sikap seperti ini yang perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kembali aksi kejahatan,” Jelasnya lagi.
“Namun, kami juga mengimbau kepada masya rakat agar tidak main hakim sendiri, karena akan mengakibatkan meninggalnya seseorang. Kita kan negara hukum, sudah seharunya menghormati hukum dan HAM yang ada, jika terjadi lagi harus menyerahkan pelaku ke pihak yang berwenang, jangan main hakim sendiri,” tambah martinus.
http://www.harianlampung.co.id/read/...kar-masa-1337/
Quote:
Selasa, 24/02/2015 12:47 WIB
Begal Motor Dibakar
Kronologi Pembakaran Begal Motor oleh Warga Pondok Aren Hingga Tewas
Jakarta - Sebelum dibakar warga di Pondok Aren, Tangerang Selatan, begal motor yang tertangkap sempat dipukuli terlebih dahulu. Begal ini juga sempat ditelanjangi warga yang kesal akan aksi bandit ini. Bagaimana kronologinya?
"Pelakunya sempat dipukuli dulu," kata Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren Iptu Agung kepada detikcom, Selasa (24/2/2015).
Begal motor yang dibakar warga ini membawa pedang saat beraksi. Berikut ini adalah kronologi pembakaran maling motor tersebut berdasrakan data Humas Polda Metro Jaya:
- Pukul 01.00 WIB
Sehabis membeli makanan, korban pembegalan Wahyu (22) dan Sri (20) menaiki motor Honda Beat untuk kembali ke rumahnya. Dalam perjalanan pulang mereka diikuti empat orang yang menaiki dua sepeda motor.
- Pukul 01.15 WIB
Keempat pelaku pembegalan lalu menghadang motor korban di Jalan Masjid Baiturrahim RT 02/RW 03 Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Mereka menghadang Wahyu dan Sri dengan mengacungkan pedang sambil meminta korban untuk berhenti.
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi akan mencari orang-orang yang pagi tadi membakar pencuri kendaraan bermotor di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Mereka bisa dikenai sanksi karena main hakim sendiri.
"Kami akan selidiki siapa yang melakukan itu dan siapa saja yang bersama-sama melakukannya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul, Selasa, 24 Februari 2015. Dia menyebut hal ini sebagai bagian dari penyelidikan.
Menurut dia, perbuatan main hakim sendiri yang dilakukan warga tidak dibenarkan meskipun korban adalah pelaku kejahatan. "Tidak boleh seperti itu. Bisa diberikan sanksi sesuai hukum yang ada," ujarnya. Salah satu pasal yang bisa dikenakan adalah Pasal 359 KUHP tentang Kesalahan yang Menyebabkan Orang Lain Meninggal Dunia.
Kejadian itu bermula dari pencobaan pencurian yang dilakukan oleh empat pelaku bersepeda motor di Jalan Masjid Baiturrahim, Pondok Aren, Tangerang Selatan, dinihari tadi. Korbannya adalah pasangan suami-istri yang mengendarai sepeda motor. Salah satu pelaku menggunakan pedang samurai. Namun korban perempuan berhasil menangkap pedang samurai yang diayunkan pelaku dan membuat pelaku terjatuh.
Setelah itu, warga di sekitar yang mendengar teriakan korban kemudian mengejar para pelaku. Tiga pelaku berhasil kabur dan seorang pelaku tertangkap kemudian dibakar warga.
Akibat tewas terbakar, polisi belum mengetahui identitas pelaku itu. Sebab, seluruh tubuh pelaku gosong dan tak ada identitas yang tersisa. "Kami sedang melakukan otopsi," ujar Martinus.
Quote:
Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren, Inspektur Satu Agung S Aji memegang pedang yang digunakan oleh kelompok begal di Pondok Aren, Tangerang Selatan, dini hari tadi. Foto diambil pada Selasa (24/2/2015) siang
TANGERANG, KOMPAS.com - Salah seorang begal di Pondok Aren, Tangerang Selatan, terjatuh dari sepeda motor dan ditinggal oleh tiga pelaku lainnya saat warga mengejar mereka, Selasa (24/2/2015) dini hari.
Pelaku yang tertinggal pun sempat berusaha melarikan diri dan bersembunyi di salah satu tempat di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
"Warga mengejar (pelaku). Terus pelakunya masuk ke warteg. Tetapi ketahuan, akhirnya dikepung," ujar Wahyu Hidayat (21), salah seorang korban begal kepada Kompas.com.
Wahyu mendapatkan informasi tersebut dari teman-temannya yang juga berada di dekat lokasi. [Baca: Warga Hakimi Begal, Bentuk Ketidakpercayaan kepada Polisi?]
Saat Wahyu berteriak meminta tolong, dia bersama seorang korban lain yakni teman perempuannya, Sri Astriani (19), langsung diamankan warga dan dibawa ke klinik sehingga tidak melihat langsung kejadian main hakim sendiri oleh warga.
Salah seorang warga yang melihat langsung peristiwa main hakim sendiri terhadap pelaku, Matalih (60), mengatakan warga yang mengejar sempat mengepung warteg beberapa saat dan akhirnya menyeret pelaku keluar. [Baca: Korban Begal di Pondok Ranji Mengaku Sudah Diincar Saat Masuk Gang]
Saat di luar warteg, kemarahan warga ditumpahkan pada pelaku yang diketahui seorang laki-laki itu. "Orang-orang mukul terus dilucuti semua (pakaian) si tukang begal itu. Pada ngebentak tanya dia dari mana, terus dijawab, dia ngaku-nya dari Lampung," kata Matalih.
Setelah itu, warga membakar pelaku. Matalih tidak menjelaskan lebih lanjut soal itu. Tetapi yang pasti, saat main hakim sendiri itu, kata dia, memang melibatkan hampir seluruh warga yang ada di sana. [Baca: Keberanian Wanita Muda Tahan Sabetan Pedang Komplotan Begal]
"Memang mereka (warga) kalau begadang ya kumpul di pos ronda sini. Makanya saya bilang terlalu berani si pelaku. Kalo massa mah kan sewot begini, sudah motornya mau diambil orangnya juga dilukain. Jadi geregetan," kata Matalih.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...m_source=news&
Diubah oleh ademins 25-02-2015 10:14
0
20.4K
Kutip
126
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan