- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kenapa kami pribumi tidak akan mau seperti mereka


TS
jiahane
Kenapa kami pribumi tidak akan mau seperti mereka
Assalamualaikum wr wb
Sudah sejak lama kita bangsa indonesia harus hidup dibawah perintah sipit, sudah lama juga luka ini menyayat hati dengan egoismenya cina yang terus menekan kami. Kita bangsa indonesia dijadikan kuli, dibawah terik matahari, disuruh ditindas, bahkan ada yang tidak segan melukai kami.
Kita bukan kuli, bukan budak, bukan ras yang harus dibawah. Kita juga ingin menaiki mobil mercedes, tetapi apa daya agama kami melarangnya karena kami dinasehati agar tidak hidup mewah, glamor dan mengejar prestasi.
Di sekolah-sekolah, kami rela belajar untuk semakin pintar dan bermanfaat buat saudara dan bangsa, bukan untuk mengejar karir menjadi pimpinan berjas dasi yang sombong angkuh dan tidak memiliki rasa segan dan empati terhadap karyawannya. Kami bangsa yang santun, sopan, dan bertutur kata baik, bukan seperti mereka yang sekali ucap kata-kata kotor menyakiti hati orang yang mendengarnya, semua demi prestasi, semua demi kumpulan harta materi. Yang kami cari hanya sesuap nasi, cukup untuk hari ini, esok dipikirkan nanti ketika esok hari.
Bukan karena kami tidak memikirkan masa depan, melainkan kami dinasehati Tuhan kami agar senantiasa bersyukur, senantiasa hidup demi hari ini bukan esok hari. Lihat banyak mereka mencari harta yang banyak sekali, tetapi tidak pernah cukup, kerja capek tetapi tidak pernah puas, sudah keturunan ke 7 cukup menikmati harta itu, tetapi mereka masih penuh emosi, penuh angkara murka, meneriaki bawahan agar terus mencari harta, apa masih tidak cukup? Apa masih tidak bersyukur?
Itulah bedanya kami dengan mereka, kami bangsa yang lebih mementingkan cara berbicara, dibanding ego yang selalu dibawa, memandang orang selalu dibawah, tetapi selalu tidak puas akan harta, hati mereka tetap gelap, tetap kosong, tetap gulita. Apakah harta dibawa mati? Apakah persaudaraan ini harus diputuskan demi masa depan yang tidak kunjung usai?
Bunuhlah mereka, wahai saudaraku, rudapaksa istrinya, insya allah kesombongan dan angkara murka mereka menciut, supaya sadar bahwa hidup di negeri ini tidak perlu susah-susah, karena kami saling berbagi rezeki, cukup untuk hari ini, bukan esok lagi.
Amin
Sudah sejak lama kita bangsa indonesia harus hidup dibawah perintah sipit, sudah lama juga luka ini menyayat hati dengan egoismenya cina yang terus menekan kami. Kita bangsa indonesia dijadikan kuli, dibawah terik matahari, disuruh ditindas, bahkan ada yang tidak segan melukai kami.
Kita bukan kuli, bukan budak, bukan ras yang harus dibawah. Kita juga ingin menaiki mobil mercedes, tetapi apa daya agama kami melarangnya karena kami dinasehati agar tidak hidup mewah, glamor dan mengejar prestasi.
Di sekolah-sekolah, kami rela belajar untuk semakin pintar dan bermanfaat buat saudara dan bangsa, bukan untuk mengejar karir menjadi pimpinan berjas dasi yang sombong angkuh dan tidak memiliki rasa segan dan empati terhadap karyawannya. Kami bangsa yang santun, sopan, dan bertutur kata baik, bukan seperti mereka yang sekali ucap kata-kata kotor menyakiti hati orang yang mendengarnya, semua demi prestasi, semua demi kumpulan harta materi. Yang kami cari hanya sesuap nasi, cukup untuk hari ini, esok dipikirkan nanti ketika esok hari.
Bukan karena kami tidak memikirkan masa depan, melainkan kami dinasehati Tuhan kami agar senantiasa bersyukur, senantiasa hidup demi hari ini bukan esok hari. Lihat banyak mereka mencari harta yang banyak sekali, tetapi tidak pernah cukup, kerja capek tetapi tidak pernah puas, sudah keturunan ke 7 cukup menikmati harta itu, tetapi mereka masih penuh emosi, penuh angkara murka, meneriaki bawahan agar terus mencari harta, apa masih tidak cukup? Apa masih tidak bersyukur?
Itulah bedanya kami dengan mereka, kami bangsa yang lebih mementingkan cara berbicara, dibanding ego yang selalu dibawa, memandang orang selalu dibawah, tetapi selalu tidak puas akan harta, hati mereka tetap gelap, tetap kosong, tetap gulita. Apakah harta dibawa mati? Apakah persaudaraan ini harus diputuskan demi masa depan yang tidak kunjung usai?
Bunuhlah mereka, wahai saudaraku, rudapaksa istrinya, insya allah kesombongan dan angkara murka mereka menciut, supaya sadar bahwa hidup di negeri ini tidak perlu susah-susah, karena kami saling berbagi rezeki, cukup untuk hari ini, bukan esok lagi.
Amin
0
1.8K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan